07. Deja Vu

1.4K 290 15
                                    

"Lo nggak ada temen selain gue?" Tanya Jenan.

Sean menggeleng.

"Pernah punya, tapi udah nggak ada."

Jenan mengerutkan keningnya. "Dimana dia? Pindah sekolah?"

Sean tersenyum dan memandang langit yang biru. "Udah bahagia disana.."

Jenan merasa bersalah. "Maaf udah banyak nanya."

"Nggak papa kok," jawab Sean.

"Btw ntar kerkom di rumah gue kan?" Tanya Jenan.

"Iya, kalo diizinin sama mama gue, ya," jawab Sean.

Jenan hanya mengiyakan ucapan Sean.

Pulangnya, Jenan ikut ke rumah Sean untuk meminta izin kepada mama Sean.

"Mau ngapain kamu?! Mau main?! Kamu tuh kerjaannya main terus, capek mama liat kamu!" Bahkan Sean belum bersuara, tapi mama sudah bersuara duluan dan malah memarahi Sean.

Jenan berdehem, "Tante yang cantik, Sean bukan mau bermain, tapi mau kerja kelompok dirumah saya, boleh tidak tante?"

Mama Sean terdiam beberapa saat kemudian mengangguk, "hm, gak usah pulang juga gak papa."

"Terima kasih tante cantikk."

Langsung Jenan menarik tangan Sean, "gila," gumam Jenan setelah melihat perlakuan mama Sean.

Namun, yang Sean pikirkan adalah..

Ia merasa deja vu dengan kejadian tadi.

Iya, sama seperti saat-saat Jovan dan Sean baru kenal, mereka ingin kerja kelompok bersama dirumah Jovan. Mama Sean juga memarahi Sean karena berpikir bahwa Sean ingin bermain, lalu tiba-tiba Jovan berbicara dengan lembut dan memanggil mamanya dengan sebutan tante cantik juga.

Ia melirik Jenan. Ia akui vibes Jenan memang agak sedikit mirip dengan Jovan. Tapi Jovan tidak pernah cerita kalau ia memiliki adik atau abang.

Entahlah, mungkin sebuah kebetulan.

Atau...

Sebenarnya Jenan dan Jovan ini memang ada hubungannya?

Tbc.

Pendek ya?? Maaf bangett, soalnya aku udah mulai masuk sekolah, terus sekolah ku juga pulangnya lamaa, jadi ga terlalu sempet buat lanjutin ceritanya ㅠㅠ

Tapi aku usahain bakalan terus berlanjut kok! Sampai ketemu lagi di episode selanjutnya~

Kata Mama | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang