"Gak.. gapapa mashi" asahi menggeleng.
"Ckck jangan boong sama gue sa, jaehyuk berulah lagi?"
"Ani.. aniyaa"
"Terus?"
"Yoshi nembak gue" asahi akhirnya mengeluarkan kata-katanya.
"Demi apa lo sa?"
Asahi mengangguk.
"Pantes, pas lo ngerjain disini, yoshi ngeliatin lo mulu mana fokus bgt sambil senyum-senyum"
"Ah emg iya?"
Mashiho mengangguk lucu.
"Terus ngajak pacaran?"
Asahi mengangguk lagi.
"Lo terima?!" Mashiho sangat excited.
"Belum, dia ngasih gue waktu"
"Sa, ini kesempatan lo buat lupain jaehyuk"
"Mashi, gabisa, masa mau nerima dia tp gue gasuka, masa untuk pelampiasan"
"Ini bukan pelampiasan sa, lo bisa pindahin perasaan lo ke yoshi, bisa sa dengan perlahan"
Drrt drrt
Ponsel asahi berbunyi. Ia langsung mengangkatnya meminta izin pada mashiho yang tadi sedang diajaknya bicara.
"BURU KESINI! JAEHYUK BERANTEM!"
Asahi segera membereskan barang-barangnya. Mashi yang melihatnya heran dengan sikap terburu-burunya. Ice cofee yang ia pesan tadi saja baru setengah habis. Obrolan mereka juga belum selesai.
"Kenapa?" Tanya mashiho heran dengan sikap asahi tiba-tiba.
"Jaehyuk berantem"
—
BUGH!
"Gue udh bilangin jauhin jeongwoo!" Pria jangkung yang entah dari jurusan mana menindih jaehyuk sambil meninjunya sampai babak belur.
Sedangkan jeongwoo berusaha menghentikan aksi pria jangkung itu.
"Jeongwoo itu pacar gue!" Pria itu menekankan kata pacarnya.
"To, udh! di liatin banyak org!" Jeongwoo menarik2 bahu yang menindih jaehyuk itu.
Haruto watanabe.
"Diem woo! Gue mau hajar yang suka godain pacar gue"
Sebenarnya jeongwoo tau, ini bukan sepenuhnya salah jaehyuk. Jeongwoo yang nyamperin jaehyuk duluan setelah ancaman pertama dilontarkan pada jaehyuk.
Status mereka sebagai fwban juga hanya di ketauhi beberapa anak club aja. Gada yang tau masalah ini. Baru kali ini aja ketauan sama pacarnya jeongwoo.
"Haruto! Udah! Kamu mau bunuh dia?!"
Tiba tiba haruto menghentikan aksinya. Ia benar-benar mendengar jeongwoo teriak dan memohon. Haruto yang notabenenya bukan mahasiswa kampus ini akan menjadi rumor besar. Apalgi banyak kerumunan dengan kamera menyala tp jauh dari lokasi.
"Udh to, udah" jeongwoo memegang lengannya dengan manja.
Ya kemudian juga mereka pergi meninggalkan jaehyuk yang terkapar. Kerumunan juga membubarkan diri.
"Jae! Lo gapapa?"
"A..asa? Argh"
"Lo bisa bangun gak?" Asahi membantu membangunkan jaehyuk.
Ia benar-benar babak belur sekarang. Memegang perutnya dan darah segar mengalir di sudut bibirnya.
"Ji, lo bisa gendong jaehyuk?" Asahi pada jihoon.
Asahi tak akan kuat mengangkat badan jaehyuk. Otonya sangat lemah untuk mengangkat beban tubuh seseorang. Akhirnya juga jaehyuk di gendong jihoon menuju uks dekat sana.
Asahi Megobati jaehyuk dengan perlahan.
"Aww pelan-pelan sa"
"Lo ngapain sih jae, ampe berakhir gini?" Jihoon.
"Gatau, haruto tiba-tiba nyerang gue"
Haruto?
"Gamungkin ada api klo gada sumbernya" tanya jihoon.
"Gue denger dari hyunjin..—" lanjut jihoon tp dihentikan oleh jaehyuk.
Deg!
"Aish.. lo jangan percaya sama omongan hyunjin" jaehyuk mengkesal.
"Mangkannya gue tanya langsung ke elo, beneran lo fwban sama jeongwoo?"
"Ngga" jawab jaehyuk tidak meyakinkan.
Asahi sedari tadi hanya diam mendengar percakapan mereka berdua.
—
"Sekarang mau cerita kenapa?" Tanya asahi pada jaehyuk yang memainkan consol gamenya di kamar asahi dengan beberapa perban diwajahnya.
"Apa yang perlu gue ceritain?" Jaehyuk mencoba menatap asahi.
"Jeongwoo.."
Ya memang selama ini asahi gatau hubungan jeongwoo dan jaehyuk bagaimana. Toh cuman sekedar diceritain jaehyuk bagaimana keseharian mereka berbucin. Pertemuan antar keduanya bisa sampai jenjang ini aja asahi gatau.
"Gada apa-apa"
"Jae.." asahi beranjak duduk disebelah jaehyuk dan menghentikan permainan yang dimainkan jaehyuk dengan kesal sejak tadi.
"Gak sa, gue gada apa-apa beneran, salah paham aja haruto sama gue" jaehyuk meyakinkan asahi.
"Beneran?" Tanya asahi lagi.
Jaehyuk melirik asahi sebentar. Ia tak berani menatap matanya. Akan terlihat jika ia berbohong.
"Jae.."
"Okey okey gue sama jeongwoo fwban, puas lo?!" Jaehyuk membanting tangannya denga stik game yang terbentur ke sofa itu.
Asahi terkejut tentu. Tapi asahi selalu punya ekspresi yang sama. Ia tak terlalu ekspresif.
"Sejak kapan?"
"Ya, sejak pertama ketemu"
"Lo tau dia udh punya pacar?"
"Tau, dia jadian di semester 2 pas lg deket sm gue, ya namanya juga fwban fine fine aja sih"
Asahi kembali beranjak menuju kursi belajarnya. Menghadap kan ke jaehyuk dan melihat nanar jaehyuk yang babak belur.
"Lo gila sih jae"
"Udahlah sa, gue tau gue gila, gila banget, tapi jeongwoo.. aish udahlah capek gue, lelah sama idup!" Jaehyuk melempar kasar stik gamenya ke sofa dan beranjak tidur di kasur asahi dan meringkuk.
Asahi hanya bisa menghela nafas. Ada banyak rasa kecewa dalam diri asahi. Apa tadi jaehyuk bilang? Fwban? Itu gila menurut asahi. Pantas saja ia mengingat adegan di kedai waktu itu. Jaehyuk dan jeongwoo bercumbu di lorong gelap.
—
YOU ARE READING
It's Okay (Jaesahi)
FanfictionAsahi dan jaehyuk berteman sejak awal semester, tidak mungkin perasaan itu tidak muncul pada salah satunya. Tapi tak ada yang mau jujur pada perasaannya? "Gapapa katanya" Req @ teubaaa
Jaeee
Start from the beginning
