Antara Kedua Ujung Ikatan [End]

46 5 14
                                    

Tachihara's Lucid Dream

"Hari ini berangkat bersama Tachihara kan?" Tanya Sang kakak memastikan keadaan Gin.

Gin menggeleng lemas sebagai jawaban. Ia segera memakai sepatu untuk berangkat kesekolahnya. Ia tidak bersemangat sama sekali hari ini.

Kejadian kemarin malam, memanglah hal yang diluar dugaan. Katai, teman semasa kecil nya yang tergila gila pada Gin tiba tiba menunjukkan batang hidungnya di depan Tachihara dengan mengaku sebagai mantan kekasih Gin. Bagaimana mau tak marah, itu menimbulkan kesalahpahaman diantara mereka.

Semenjak itu, keduanya tutup mulut. Tachihara tetap mengantar Gin pulang dengan tatapan Dingin. Sementara Gin yang sepanjang jalan mengoceh, mencoba menjelaskan pada Tachihara justru sia sia.

Sampai sekarang, Gin tetap sumpah serapahi teman laknatnya yang membuat ikatan antara Gin dan Tachihara melonggar.

"Oh iya, Tolong berikan ini pada Tachihara" Ucap sang kakak menyodorkan sebuah surat pada Gin.

"Apa ini?" Tanya Gin, penasaran pada Isi surat tersebut.

Akutagawa Ryunosuke, berbalik badan melangkah menuju ruang tengah, "Hanya pemberitahuan tentang pekerjaan. Kamu tidak akan mengerti"

Gin hanya ber-Oh saja lalu membuka gagang pintu rumahnya "Aku berangkat" setelah itu, Ia melangkahkan kaki keluar dengan membawa surat tersebut.

Dalam perjalanan, Gin menendang batu batu kecil di jalanan yang Ia temui. Tak ada niat belajar ataupun kesekolah sedikitpun. Ia berpikir akan melewati jam pelajaran hingga jam Istirahat sekolah tiba.

Pertanyaannya, 'Kemana Gin akan pergi?'

Gin kini berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Jujur saja, Ia sedang memikirkan bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan konflik ini. Memikirkan bagaimana cara agar Tachihara mau mendengarkannya.

Gin terlanjut sangat mempedulikan Tachihara. Ia rindu dengan sosoknya yang periang. Gin takut, bagaimana jika konflik ini terus berlanjut tanpa adanya penyelesaian. Bagaimana ikatan yang mereka ciptakan secara tidak sengaja itu terputus?

Bagaimana cara Tachihara menghibur Gin disaat moodnya memburuk, Bagaimana cara Tachihara membujuk gadis ini agar mau belajar, Tachihara mengerti semua tentang gadis ini, sampai sampai Gin menjadi lebih terarah sekarang.

Bayangan Tachihara tersenyum, Bayangan Tachihara dengan Gin yang bermain layaknya seperti Anak kecil, terus terbayang di benak Gin. Gin tak kuasa membendung kesedihannya lebih lama lagi.

Sampai akhirnya, Gin berhenti dan meneteskan Air matanya di sebuah tempat. Gin yang menunduk sedari tadi mengangkat kepalanya, menuju pandangan kedepan. Seketika, Semua kesedihannya menghilang.

Putih, luas, dan indah. Melambangkan harapan, cinta, dan kesucian.

Yang tak lain lagi, yang dilihat gadis itu kini adalah Ladang Dandelionnya. Ia telah berhasil menemukan ladang tersebut setelah bertahun tahun lamanya.

Terawat dengan baik, di rawat oleh seseorang.

Namun siapa yang merawatnya?

Gin sangat terkejut, sampai Ia tak dapat berpikir lagi. Waktu sudah menunjukkan jam Istirahat di sekolahnya, namun Ia tak kunjung kembali kesekolah.

Dirinya lebih memilih menetap di tempat sambil menjelajah ladangnya. Persis, seperti dulu sebelum Ia tinggalkan. Gadis itu mengitari ladangnya, memeriksa bahwa itu adalah ladang peninggalan Ibunya.

Setelah Ia pastikan, Ia kembali ketempat, mengambil posisi duduk berhadapan dengan Ladang dandelionnya.

'Mama, aku berhasil menemukannya kembali' Batin Gin, menangis.

Lucid Dream - Tachihara Michizo x Akutagawa Gin [END!]Where stories live. Discover now