Bagaimana mereka akan menjadi seorang pembela rakyat, jika di rapat partai saja mereka memilih membuat peta di meja, dari air liur mereka.

Xiao Zhan tak bisa tinggal diam, ia mengambil microphonenya dan berseru dengan tegas.
"Tolong, anda di sini untuk membahas hal penting. Jika mengantuk pulanglah kembali. Anda semua calon pemimpin, bersikaplah lebih bijak."

Semua mata langsung menoleh ke beberapa kursi. Ada dua orang yang sedang dalam posisi tertidur. Salah satunya terbangun oleh seruan Zhan. Ia mengucek mata merahnya, lalu pura-pura mengambil air di meja. Terlalu malu untuk menatap balik orang-orang yang sedang memperhatikannya.

Pria lain yang tertidur tampaknya sedang pulas. Ia tak mendengar seruan Zhan melalui pengeras suara. Juga tak peduli jika dirinya menjadi pusat perhatian. Ia tetap menenggelamkan kepalanya di bawah lengan, tak ada niatan untuk bangun dari mimpi.

Xiao Zhan tak begitu peduli lagi. Ia melanjutkan kembali rapat yang tertuda. Membuka layar besar, untuk menjelaskan daerah yang akan jadi titik pusat pemilu nanti.

Ia juga membacakan beberapa nama kandidat beserta visi misi mereka. Xiao Zhan dan 3 calon lainnya akan bersaing di dua titik yang berbeda.

Zhan tidak terobsesi untuk menang, ia hanya ingin menyamakan visi dan misi partai. Agar nanti, jika salah satu dari anggotanya menang. Mereka bisa mewakili tujuan dari partai, yang tentu semua untuk kebajikan dan kesejahteraan warga Dernia.

.
.

Wang Yibo kembali ke kantornya, menyelonjorkan dua kakinya ke meja. Ia mengamati hadiah yang baru saja ia beli. Sangat pas dengan tujuannya untuk mempermalukan Xiao Zhan di depan artis tersebut.

Yibo memanggil salah satu mahasiswa magang ke ruangannya. Memintanya membungkus hadiah itu dengan kertas yang bagus, memasukkannya dalam kotak khusus. Lalu mengirimnya ke alamat kantor Xiao Zhan.

Wang Yibo tersenyum puas, begitu mahasiswa itu ke luar dari ruangannya bersama hadiah yang dititipkan Yibo.

Yibo mengambil rokok di saku jaketnya, menyalakan api, membakar ujung rokok. Yibo menghisap bagian lain dengan tenang.

Mengambil ponsel dan mencari lagu yang pas untuk bersantai. Menikmati waktu bersama musik country dan sepuntung rokok rasa mint. Kepala bersandar pada kursi dan kaki berada di meja.

Ketenangan itu tak berlangsung lama, saat ponsel yang sedang memutar musik easy listening itu berpindah pada bunyi notifikasi pesan.

"Ah, siapa yang mengganggu waktuku bersantai?" gerutu Yibo, tapi tetap bangun dari kursi untuk mengecek pesan yang masuk.

Hum.

Yibo bergumam pelan, saat membaca nama yang tertera. Isi pesan itu sangat singkat.

--periksa emailmu, aku mengirim sesuatu--

Yibo, tanpa banyak bertanya. Langsung menghidupkan pc. Memandang layar, dan menunggu jaringan wi-fi tersambung ke komputernya.

Memang benar, ada email yang masuk dari pengirim pesan barusan. Sebuah video berdurasi panjang. Yibo mengambil earphone yang ia letakkan di laci. Sebelum memutar video tersebut.

Setelah mengklik tombol play. Sajian yang memang Yibo tunggu berada di depan matanya. Memang kualitasnya tidak begitu jernih, tapi suaranya cukup jelas.

Yibo tersenyum di menit-menit awal saat video diputar, ia merasa menang. Di menit ke 32 Yibo mendengar sesuatu yang berbeda, yang di luar ekspetasinya. Tiba-tiba Yibo merasa iba.

Sesuatu yang tidak ia sangka. Berbeda dengan persepsinya sebagai wartawan yang melihat dari sudut pandangnya, bahwa semua politikus itu memiliki niat busuk.

Tak ingin terlambat, dengan cepat, Yibo mengambil ponsel miliknya dan menghubungi sebuah nomor yang tersimpan di ponselnya dengan nama 'anak bau kencur'

"Cepat batalkan apa yang kusuruh tadi!!" seru Yibo tergesa.

Terdengar helaan napas di sana.
"Tapi hadiahnya sudah aku kirim, baru saja!"

Terlanjur basah, ya sudah Yibo tak bisa berbuat apa-apa.
Jawaban di seberang, membuat Yibo mengusap wajahnya kasar.

Tenang Yibo. Tenang. Hal sekecil itu sudah membuatmu goyah. Padahal tujuanmu masih jauh. Ada hal lebih besar yang akan kau hadapi. Yibo berujar pada dirinya sendiri.




Tbc.




Bagi para readers yg galau. Apakah mantan akan kembali? Apakah tahun ini akan dinikahi? Apakah bulan ini keuangan meningkat? Atau tahun ini bisa bangun rumah tingkat?

Tenang saja, Madam Diana akan bantu mencari tahu melalui pembacaan kartu.

Mencoba kemampuan baru, tapi update cerita dan pdf tetap jalan, demi kalian😁😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencoba kemampuan baru, tapi update cerita dan pdf tetap jalan, demi kalian😁😘😘

Trap The SenatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang