Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CHAPTER SIX ─── kenji !
Haruchiyo turun keluar. Dengan mengantongi revolver dibalik jas. Namun telah bersiaga senapan yang masih terbalut kain hitam dalam genggaman.
Seringai lebar tak pula surut dari labium. Yang terdapat dua bekas luka di sudutnya itu. Dengan elok permata yang meredup. Tampak dipenuhi oleh abilasa tuk membunuh.
Kenji menyipit. Ia berdiri jauh dari jangkauan Haruchiyo. Berlindung tameng di balik punggung teman-teman nya. Berjaga dari bahaya yang tengah mengintai.
Sorot teruna pula memandang rendah. Menganggap remeh hadirnya tuan disana. Merasa unggul sebab ia bersama rombongan nya sekarang.
"Yo, rambut pink. Kita bertemu lagi."
Haruchiyo menyeringai sembari berjalan mendekat. "Yo, brengsek. Kau terlihat seperti pengecut di balik sana"
"Sialan"
Ujaran itu nyatanya berhasil mengundang desisan marah dari Kenji. Membuat nya tanpa pikir panjang lagi segera memberikan perintah pula. "Habisi sialan itu dan buat dia mengerti agar tak mencari gara-gara dengan ku"
Seutas kurva ditorehkan pada paras bejat. Teruna tersenyum puas tatkala melihat Haruchiyo yang langsung dikepung oleh anak buah nya.
Meskipun sedang terpojokkan, tuan tampak tak memasang raut panik. Malah seringaian nya semakin ditarik. Membuat jarak makin melebar di antara kedua luka pada sudut bibir.
Tangan nya bergerak. Menyingkirkan kain hitam yang menutupi senapan. Lantas segera melepaskan tembakan tatkala seorang dari komplotan kenji hendak menyerang.
Lagi dan lagi, orang-orang itu dibuat syok oleh tuan. Meskipun mereka berandalan, tetapi melihat kepala manusia hancur seketika di depan mata bukanlah hal yang lumrah.
"Kalian tau 'kan, malam hari itu adalah waktu bagi serigala untuk memburu para domba~"
Ketakutan begitu jelas terlukis di mata. Mereka merasa ragu tuk menyerang. Namun teriakan dari kenji berhasil membuyarkan nya seketika.
"BODOH! JANGAN HANYA BERDIAM DIRI! ATAU KEPALA KALIAN YANG AKAN DIHANCURKAN BEGITU SAJA OLEH DIA!"
Orang-orang itu mulai memberanikan diri untuk bergerak. Membuat Haruchiyo terbahak senang. Dan menembaki satu persatu dari mereka yang mendekatinya.
