00. The Theory of Mind

Start from the beginning
                                    

"Itu urusanmu sendiri. Aku bukan Ibumu lagi."

Brian mendengus kesal dan mengangguk paham. Ia melangkah keluar dari ruangan sambil memuji, "Baiklah. Ngomong-ngomong, kau tampak seksi hari ini, Nyonya Bell." Tak lupa memberi kedipan manis.

Tepat di depan ruang rektorat, Brian masih menggumam penuh rasa kesal.

"Lihat saja, Nyonya Bell! Aku akan menjadi sarjana tahun depan! Aku akan mengambil kuliah S2 dan menjadi dosen di Oxford! Aku akan naik pangkat dan menggeser posisimu sebagai rektor! Lihat saja!"

Kemudian tangannya merogoh isi tas untuk mengambil suatu barang.

Dua jenis barang dikeluarkannya dalam satu genggaman tangan. Sebuah lembaran surat dan sepasang cincin perak yang tentunya bukan cincin kawin.

Itu adalah sebuah surat perjanjian kontrak antara dirinya dengan agensi aktorㅡBlack Horse Actor (BH Actor)ㅡyang hanya tinggal ditandatangani saja. Sementara dua cincin perak itu baru saja dibelinya tadi pagi.

Sekarang, iblis dan malaikat sedang bertempur di kepalanya. Sang iblis terus menggoda Brian untuk menandatangani surat kontrak, sementara malaikatnya bersikeras memaksa Brian untuk memberikan cincin kepada gadis yang akan diajaknya berkencan.

Brian ingin menjadi orang yang lebih baik, jadi ia putuskan untuk menuruti kemauan malaikatnya.



















Joanne Floristㅡadalah gadis yang selama ini Brian sukai. Gadis itu telah bekerja sebagai manajer pribadi Brian dan dikontrak selama Brian masih menjadi matador tetap The Midnight Carnival. Hari ini, Brian berencana untuk mengungkapkan perasaannya. Mereka sepakat untuk bertemu di salah satu satu gereja di dekat Universitas Oxford.


Brian duduk seorang diri di bangku gereja, menunggu Joanne datang. Matanya tak bisa lepas dari altar, membayangkan dirinya dengan Joanne berdiri bersama di altar itu, di hari pernikahan mereka. Membayangkan.

Cukup lama menghalu, kehadiran Joanne berhasil membuyarkan lamunan Brian.

"Brian," sapa seorang gadis cantik berambut pendek, Joanne.

"Oh, hai!" Brian refleks berdiri.

"Sebenarnya aku berniat untuk menemuimu kemarin tapi sepertinya kau sedang sibuk dengan tugas kuliahmu. Jadi aku baru bisa memberikan surat ini sekarang," ujar Joanne sambil memberikan secarik surat kepada bosnya.

Dahi Brian mengerut, ia terima surat itu dan dibacanya hingga habis sambil memelotot. "Mengundurkan diri?"

"Ya. Aku akan mengundurkan diri sebagai manajermu. Sudah lama aku ingin mengatakannya, namun belum cukup yakin. Dan sekarang aku sudah sangat yakin."

"Kenapa?"

Joanne tertawa kecil. "Aku tidak mau selamanya bekerja di level itu. Aku juga memiliki mimpi yang harus kuraih."

"Kau berniat untuk kuliah?"

"Tidak. Aku akan pergi ke Praha dan menjadi biarawati."

Brian terdiam sejenak. Lalu mengucap, "maaf?"

"Itu impianku sejak kecil."

"Oh? Oh, oke. Semoga lancar."

"Terima kasih. Aku senang bekerja untukmu," Joanne tersenyum lagi kemudian berbalik dan meninggalkan gereja.

Brian berteriak, "Aku tidak akan pernah melupakanmu!"

Joanne membalas, "Aku juga!"

Sosok Joanne akhirnya pergi.

Rasanya petir ratusan juta volt telah menyambar di siang hari yang cerah. Brian terduduk lagi, tangan kanannya meremas kuat dua cincin perak dalam genggaman.

Halunya dihancurkan dalam sekejap, patah hati terbesar dalam hidupnya.

Kemudian matanya menoleh ke arah gulungan kertas di dalam tas nya yang merupakan surat perjanjian kontrak dengan Black Horse Actor.

Brian mengambil surat itu kasar. Iblis di kepalanya menyerukan teriakan kemenangan. Brian Bell itu memang terlahir sebagai setan dan selamanya akan menjadi setan.

Ditandatanganilah surat itu.



Sudah berapa musim kita bersama
Banyak alasan yang kita tinggalkan

Sekarang aku tidak tahu harus berbuat
apa dengan kesendirian ini
Can't Get You Out of My Mind, 2020


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Midnight Carnival | txtWhere stories live. Discover now