p e r t a m a

10.3K 1.1K 315
                                    

ANIMAL

.

c h a p t e r | p e r t a m a
Madeline Peyroux - Tango Till They're Sore

c h a p t e r | p e r t a m aMadeline Peyroux - Tango Till They're Sore

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Two Feet - I Feel Like i'm Drowning

Two Feet - I Feel Like i'm Drowning

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




***

Ruangan itu sunyi dan senyap, hingga hanya derap sepatu kets-nya yang beradu dengan lorong panjang seolah tanpa ujung menjadi satu-satunya hal yang menggetarkan gendang telinga Roseanne Park. Seluruh ukiran dan ornamen yang tercatut pada dinding lorong megah itu membuat Rose berjengit ngeri alih-alih kagum.

Cobra—sebutan khusus untuk semua jenis ular yang berbisa—diukir memenuhi dinding hingga keatas atap. Seolah tengah berusaha membisikkan sebuah rahasia besar dibalik bisunya mansion milik Keluarga Jeong.

"Tidakkah suhunya terasa dingin, Mrs. Park?"

Mata Rose kembali pada Bae Joohyun, yang Ia ketahui sebagai head assistant keluarga Jeong. Sebuah bebat merah terikat anggun pada lengannya, menandakan bahwa dirinya berasal dari kaum superior itu.

"Ah, kau benar... suhunya sedikit dingin."

Joohyun tersenyum dibalik wajahnya yang pucat pasi, memancarkan aura cantik yang tentu saja akan membuat seluruh umat manusia luluh lantak, mengelus bebat berwarna hitam yang melingkari lengan Rose—sebuah tanda bahwa dirinya adalah kaum inferior, yaitu manusia.

"Apapun yang terjadi, jangan pernah melepaskan bebatmu." Respon Joohyun, lebih terdengar seperti sebuah peringatan. "Suhu ruangan akan semakin rendah semakin mendekati kamar tidur Tuan Jeong—duapuluh derajat celcius disini—" Joohyun menatap Rose disertai seringainya. "—delapan derajat celcius di kamar Tuan Jeong Jaehyun."

Woah, sudah gila. Rose tidak dapat menahan keterkejutannya saat itu.

Rumor mengenai kuatnya kaum superior, peminum darah manusia, seperti mereka, ternyata ada benarnya. Suhu, regenerasi, kecerdasan, kekuatan, bahkan nyaris seluruh aspek di tubuh mereka mengungguli manusia. Itulah yang membuat manusia ber-bebat tangan hitam dipandang menjadi kaum nomor dua yang lemah, inferior, tidak akan pernah menang melawan mereka apapun caranya.

[1] Animal | Jaehyun . RoseWhere stories live. Discover now