Langkah-langkah serta jejak kaki mereka telah dihapuskan oleh air hujan seperti harapan mereka yang dihapuskan juga oleh kenyataan. Daniel kembali keistana secepat mungkin, cepat atau lambat kerajaan Cormwell akan menyusul mereka ke ibukota dan akan menduduki istana, jadi dengan keteguhan dihatinya Daniel berkuda secepat kilat menuju istana untuk menyelamatkan orangtuanya juga adiknya.


Ketika Daniel sudah berada di istana dia segera mencari-cari Julianne, dia mencari adiknya itu di kamar tapi dia tidak dia tidak menemukannya, Daniel menata kearah ambang jendela, pasukan musuh sudah membanjiri seluruh istana. Dipikirannya terlintas singgasana kerajaan, pasti keluarganya sedang berada disana, benar saja ketika dia telah sampai sana, dia mendapati Julianne sedang memeluk ibunya dengan ketakutan, Daniel segera menyambar lengan Julianne dan menariknya.


"Pergilah, bersembunyilah dikamarmu dan jangan keluar kemanapun sampai aku datang" perintah Daniel.


"Tapi, ayah dan ibu..."


"Aku akan mengamankan mereka lebih dulu, jadi dengarkan kata-kataku!!!" bentak Daniel.


Julianne membuka lemari kecil yang biasanya digunakan untuk menyimpan baju usangnya, tanpa berpikir lama dia masuk kedalam lemari itu, belum sampai lemari tadi tutup, seseorang memaksa masuk kedalam kamarnya, Julianne sangat ketakutan saat itu dan betapa leganya dia ketika dia mengetahui jika itu adalah Blaire.


"Julianne ayo ikut aku, kita akan keluar dari sini dan pergi keperbatasan, pasukan musuh sudah mengalahkan kerajaan ini, tidak ada waktu lagi" ujar Blaire sambil membantunya keluar dari lemari.


"Tapi Daniel menyuruhku untuk tetap disini sampai dia kembali"


"Sampai berapa lama lagi?!, mereka akan membakar istana ini!!!"


"Bagaimana dengan ayah dan ibu?!"


"Aku tidak tahu, Daniel yang bertanggung jawab atas mereka" Julianne menitikkan air matanya, kesedihannya berkali-kali lipat sekarang. Suara langkah kaki tiba-tiba memenuhi koridor-koridor istana, Blaire dan Julianne terperanjat kaget, dengan sigap Blaire membuka kembali pintu lemari tempat Julianne bersembunyi.


"Masuk!" perintah Blaire. Julianne masuk dengan cepat dan Blaire dengan sigap menutupnya kembali, tapi saat Blaire belum sempat bersembunyi dia, sekelompok pasukan mendobrak masuk kedalam kamar Julianne.


Julianne mendengar dan melihat dengan kejadian berikutnya yang menimpa sang kakak, dia melihat suara tawa beberapa pasukan yang mulai mendekat Blaire.


"Jadi inilah putri Julianne Norsth yang terkenal itu, kupikir dia tidak terlalu cantik seperti yang selalu dibicarakan orang" kata salah satu prajurit, Julianne melihat dengan jelas wajahnya, dia adalah pria dengan tato dibagian lehernya, dia juga melihat dengan jelas ketiaga pria lainnya yang mulai melucuti gaun biru Blaire, Julianne membekap mulutnya erat-erat melihatnya, dia bahkan juga melihat ketika empat orang itu memperkosa Blaire secara bergantian, bahkan mereka juga memukul tubuh Blaire berulang-ulang, dia melihat segalanya ketika Blaire menjerit-jerit kesakitan, tapi dia terlalu ketakutan untuk keluar dan menyelamatkan Blaire dia takut hal yang sama terjadi padanya. Julianne tidak tahu lagi berlapa lama kejadian itu berlangsung tapi rasanya seperti seratus tahun baginya.

Violet CormwellWhere stories live. Discover now