ೃ dua

215 29 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"YANG DULUAN SIAPA?!" berteriak lantang, mengelap keringat, tetap sabar dan menghela nafas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"YANG DULUAN SIAPA?!" berteriak lantang, mengelap keringat, tetap sabar dan menghela nafas. ibu kantin hanya bisa mangut mangut pasrah ketika didepannya kini terdapat beberapa murid yang sedang bertengkar,

untuk hanya sebuah es teh plastik seribuan.

"nihh nih, sabar dong cah ayu" ucapnya menyodorkan dua es teh yang baru saja dia buat, seorang wanita remaja yang terlihat bule kini mendekat kearah ibu kantin sambil terus menatap lawan debatnya sinis

"apa lo??" lawan bicara kini menantang membuat ia mendesis dan mengepalkan tangannya.

menarik paksa satu plastik dari tangan kiri ibu kantin dan meminumnya, mengaduk aduk dan mengambil sedotan pelan pelan

semua orang kini menjauh

byurrr

"ADEK KELAS GILA"

***

wajahnya kini merah menahan amarah, kedua bahunya dipijit seperti bos dan anak buahnya.

"tahan som, gue tau penyu asin kaya dia ga tandingan sama loo.. tauuu gue som, tandingan lo mah macan tutul ausy" mendengar itu mata somi melotot kearah lelaki berkulit tan yang kini masih memijit mijit kedua bahunya tak santai

"becanda" haechan hanya nyengir kuda menanggapinya

"ya orangg dia nyerobot antrian! kakak kelas yang kelakuannya begajulan begitu kok masih minta dihormatin.. puan emang diaa?!" ucapnya mengebrak meja membuat yang disekitarnya ketar ketir

"eitss, gaadaa hubungannya dong bule nyasarr" somi hanya bisa mendesis setelah kepalanya ditempeleng oleh doyeon yang sekarang sudah terkekeh sambil memegangi perut, dia yang paling receh memang

"mana si ryujin diem aja lagi, kalo bego mah gausah bego bego anjing" oknum tersangka hanya mengaruk rambutnya tak gatal, sebenrnya ia tau pokok masalahnya ada pada dirinya. ia pun tidak apa apa jika orang tadi harus menerobos antriannya karena membuat satu es teh plastikan tidak akan membuat cacing diperutnya keluar

"yatapi kan, antri tetep antrii" telak somi yang sepertinya tau isi fikiran ryujin

"jaga sikap dia mah didepan ipar" ucap lelaki sipit dengan malas, tertawa sumbang dan menepuk nepuk bahu ryujin agak keras

"gausah ngadi ngadi lo jeno!" ucap ryujin tak terima walaupun memang benar, tapi itu adalah privasinya. kan?

"siapa? hyunjin punya saudara?" kini mereka harus memberikan penghargaan kepada minju karena telah berbicara to the point

"ipar? yang begituan lo katain ipar jen?? cintanya aja cinta bertepuk sebelah kaki" ucap si lelaki judes dengan nada mengejek, ketujunya lantas tertawa kecuali ryujin pastinya

"eh serius, yang dimaksud siapa?"

"kim hyunjin, dia anak dari adeknya bapaknya hyunjin" renjun kini menimpali sekali lagi, mendorong ryujin dan somi dan duduk diantara mereka berdua

"yangg yang yang satunya yaa? bukan yang mukanya babyface tapi suaranya lakikk itu kan?" tanya wanita sipit yang sendari tadi hanya menyimak

"Benerr.. lo pada tau ngga?" semuanya mengeleng dan merapat kearah haechan

dan setelah itu, suara haechan disetel layaknya radio yang didengarkan oleh pendengar setianya

🌼🌼🌼

🌼🌼🌼

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
prestigeWhere stories live. Discover now