"Ya terus?"
"Dia orang yang dorong riki dulu"
"Lo terima?"
"Ga tau. Mereka masih ada di depan gue nih, enak nya di gimana in ini?"
"Mau bales dendam lo?" Asahi terkekeh
"Ck. Ga biasanya gue minta saran lo"
"Buat aja mereka berlutut di kaki lo"
"Karena dulu lo juga sampai berlutut di hadapan orang tua lo buat mereka percaya" lanjut asahi dengan santainya tanpa memperdulikan kedua orang tua heeseung uang tengah menatap asahi
"Bagus juga sih, makasih asahi. Dah ya gue mau main dulu"
"Hm...jangan lup--
Tut tut tut
"Sialan" umpat asahi saat heeseung langsung mematikan sambungan
Asahi menatap kedua orang tua heeseung yang kebingungan " jangan pergi kemana mana dulu, nanti pasti heeseung buat kejutan" ucap asahi setelah itu dia membawa laptop nya ke ruang kerja ternyata dia
Di kantor heeseung**
Heeseung menatap 2 orang yang duduk di hadapan nya dan dia menyungging kan senyum sinis
"Udah miskin ya" kekeh heeseung
"Denger ga tadi kata orang yang ada di telfon? Dia bilang enak nya itu kalian di buat berlutut di kaki gue" ucap heeseung
"Maaf seung" ucap mereka
"Dih....kalian pikir kata maaf buat sakit hati gue hilang gitu? Ya gak lah" heeseung berdiri dari duduk nya
"Mau nya sih gue buat kalian menderita tapi gue urungin gue pengen kalian nyium kaki gue" ucapan heeseung sontak membuat keduanya kaget
"Kalo kalian ga mau sih gampang tinggal gue buat kalian jadi budak gue"
"Hahahaha humor gue rendah njir"
"Oh iya kalian juga harus sujud minta maaf sama keluarga gue" kini wajah heeseung berubah menjadi datar
Heeseung menyuruh kedua bodyguard nya untuk membawa mereka ke rumah yang di tinggali nya saat ini
"Sa jangan pergi dlu"
'..............'
"Suruh juga mereka bertiga jangan keluar dulu sebelum gue pulang"
'...............'
"Oh ayolah sa......pertunjukan bagus ini"
'...............'
"Thanks ya"
Heeseung berjalan santai menuju mobil nya mengendarai dengan kecepatan yang rata-rata
***
Heeseung berjalan dengan santai memasuki rumah mewah itu dan duduk anteng di sebelah asahi yabg sudah menunggunya di sana lengkap dengan apa yang di minta heeseung juga ada teman heeseung yang dulu
2 bodyguard masuk dengan 2 orang yang heeseung suruh bersujud
"Kalian tau mereka yang mana? Atau mau gue tunjukin?" Tawar heeseung dengan senyum manis nya yang malah terlihat menyeramkan
"Ga usah sok baik deh seung. Mana bisa lupa juga orang kayak gitu" cibir asahi menatap heeseung sinis yang juga di balasan tatapan sinis heeseung
Heeseung hanya diam perkataan aera tiba-tiba tergiang giang di kepala nya tapi heeseung mengabaikan nya dan merapalnya kata maaf untuk aera
"Kapan mulainya" geram asahi karena kedua orang itu hanya menunduk
"Cepet lakuin sebelum gue yang turun tangan" ucap heeseung dengan menekan setiap kalimat nya
Kedua orang itu bersujud di kaki ibu heeseung "maafkan kami nyonya" ucap mereka, ibu heeseung menoleh ke arah heeseung yang tersenyum puas
"Kenapa? Tidak suka?" Tanya heeseung dengan seringai di telinganya
"Apa nyonya hanya ingin aku yg berlutut seperti itu di depan kaki mu?" Tanya heeseung lagi kini wajah nya menjadi datar
Ibu heeseung menggeleng "sudah tidak ap-"
Brak
Heeseung memukul meja di depan nya "saat pelaku utama meminta maaf kau langsung memaafkan, sedangkan saya yang saat itu harus memohon anda malah menendang saya seperti sampah" heeseung menekan setiap katanya
"Ga mood gue, lo aja deh sa males gue" heeseung berdiri meninggalkan mereka
"Mau kemana lo?" Tanya asahi
"Ke kantor" setelah itu heeseung langsung keluar rumah dengan membanting pintu
"Ck! Berdiri kalian" suruh asahi kepada dua orang yang sedang berlutut
"Kalian tau ga? Kalo heeseung marah dia paling nekat" ucap asahi dengan wajah datar nya
"Ck! Mau gue apain lagi mereka" decak asahi
Asahi menghubungi seseorang "hyung! Ada hama di rumah" adu asahi
".........."
"Hyung, aku malas"
".........."
"Hee marah karena mereka"
"........."
"Oke"
Asahi menyeringai dan berjalan ke arah kamar nya tanpa mengatakan apa apa
Handa kembali!!!
Semoga suka dengan part ini.
Kalian sehat kam? Harus sehat dong hehe
Terimakasih sudah membaca cerita saya
Salam dari saya
Handa
YOU ARE READING
together in sadness
FanfictionPersahabatan itu sangat kuat, mereka berjuang bersama melawan kejam nya dunia dan ini adalah kisah mereka
^Sembilan^
Start from the beginning
