Jadilah seperti pengejar layangan

20 0 0
                                    

Pak Rudi sedang menjelaskan di depan kelas. Semua siswa sedang menyimak,sesekali ada yang mencatat. Namun,tak seperti siswa lain,Ilham sedang berusaha menahan kantuk. Matanya sudah setengah tertutup,hampir jatuh tertidur.

Aldi,teman sebangku Ilham menyikut perut Ilham,membuat Ilham mengaduh kesakitan

"Aduh aduh,sakit. Memangnya ada apa,ada apa?"tanya Ilham,berusaha membuka matanya yang seberat batu.

Aldi menunjuk ke depan kelas. "Pak Rudi sedang menjelaskan,tapi kau malah tertidur."kata Aldi. "Kalau kau ketahuan bagaimana? Sudah seminggu ini kau selalu tertidur di kelas,untunglah orang tua kau tidak dipanggil."kata Aldi lagi.

Ilham melambaikan tangan. "Tidak akan ketahuan kok. Kan aku juga duduk di bangku belakang. Sudah ya,aku mau tidur,bangunkan jika waktunya sudah pulang."kata Ilham,kembali melanjutkan tidurnya.

"Terserah kau lah."Aldi berseru ketus,kembali melanjutkan catatannya. Namun,malang bagi Ilham,belum lima menit dia tertidur,Pak Rudi sudah berteriak kencang padanya.

"Ilham!"seru Pak Rudi. Namun,Ilham masih sibuk di alam mimpinya.

"ILHAM! BANGUN!"teriakan Pak Rudi makin kencang,membuat Ilham sontak terbangun.

"Eh iya pak,jawabannya A pak."jawab Ilham,membuat seisi kelas tertawa.

"Bapak tidak bertanya tentang soal pilihan ganda,ILHAM! Simak pelajaran!"seru Pak Rudi,lalu kembali ke papan tulis.

Ilham hanya menggaruk kepala yang tidak gatal,malu juga diketawain,batinnya. Akhirnya Ilham mengambil buku catatannya,kembali mencatat. Aldi disampingnya tertawa cekikikan.

Akhirnya,setelah 30 menit Ilham bertahan dari serangan kantuk,bel pulang pun berbunyi. Ilham semangat memasukkan buku-buku ke dalam tas,lantas berpamitan pada gurunya. Entah kenapa,jika selama pelajaran ia diserang kantuk,maka saat pulang sekolah ia tiba-tiba bersemangat.

"Yeah,akhirnya waktu pulang telah tiba."seru Ilham,sambik menghirup udara sebanyak mungkin.

"Kau jangan terlalu sering tidur di kelas,Ilham."celutuk Aldi. "Seminggu lagi kita akan ujian semester. Kalau kau tidak lulus,bagaimana?"sambung Aldi.

"Kalau tidak lulus,ya tinggal kelas. Begitu saja,kan? Banyak kok di dunia ini,yang meski tidak lulus sekolah mereka bisa jadi orang sukses."

Aldi mendengus."Jangan terlalu enteng menghadapi sekolah,Ilham. Atau jangan-jangan kau mau berhenti sekolah,Ilham?"

Ilham mengangkat bahu."Mungkin saja. Aku sudah bosan dengan sekolah. Jika aku berhenti sekolah,maka aku bisa menjalani hari-hari tanpa sibuk memikirkan tugas atau semacamnya."

"Bukankah cita-cita mu menjadi penulis? Bagaimana bisa caranya menjadi penulis tanpa bersekolah?"

"Menulis itu gampang. Kan tinggal ditulis,lalu dikirim. Kalau diterbitkan ya syukur,kalau tidak ya jadi pengalaman. Apa susahnya?"

"Tapi kau tidak akan tau tata cara menulis dengan baik jika tidak bersekolah."

"Bukankah sudah aku katakan kalau menulis itu gampang? Pak Rudi juga bilang,menulis tak memiliki peraturan. Alurkan saja imajinasi ke dalam tulisan."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jadilah seperti pengejar layanganWhere stories live. Discover now