Rescue [2]

1.7K 103 4
                                    

Author POV

Adu kemampuan saling melumpuhkan satu sama lain masih terjadi, waktu menunjukan pukul 11.30 pm dan perkelahian masih berlangsung

Tenaga dari kedua kelompok pun sudah terkuras habis, banyak yang mengalami cedera parah

Yang kini menjadi pertarungan sengit antara dua orang yang saling bertolak belakang

Kalian penasaran apa yang terjadi dengan finn? Kita mundur 1 jam yang lalu

10.30 pm

"You asshole! Lepasi gue! Lepasinn!!!" Teriak emily

"Hahaha, ok baby, go, run bitch run" kata dominic setelah melepas ikatan emily

"Im gonna bring him (dominic) to hell with my own hand" sumpah emily saat melihat kondisi finn saat ini

"Ems, lo gapapa?" Tanya finn, emily tersenyum sambil menahan air matanya

"Stupid, yang ketusuk siapa sekarang? Jangan banyak ngomong, gue bakal bawa lo kepinggir lapangan"

Emily menuntun finn kepinggir lapangan dan meninggalkannya bersama dengan ke emapat sahabatnya

"Bawa dia kerumah sakit, sekarang" perintah emily

"Tapi ems--" omongan birdy di potong oleh emily

"Follow it" kata emily dan langsung meninggal keempat sahabatnya dan finn

***
"DOMINIC HERMAN YOU SON OF BITCH!" Teriak emily yang bersamaan dengan keluarnya peluru dari dalam pistol yang membuat perkelahian di gor ini terhenti

"You! Lo sama sekali ngga lecet! Looser! Gue mau kita One by one!" Tantang emily

Dominic tersenyum sinis dan berjalan kearah emily

"Apa yang bisa di lakuin cewe se anggun dan lembut kayak lo?" Tanya dominic sambil mengelus pipi emily yang langsung di tepis oleh emily

"Jangan anggep remeh gue" desis emily

"Ems! No! Ini bukan masalah lo" teriak rupert

"Anak buah dia udah ngelukain cowo gue, sampe cowo gue kayak gitu, dan itu jadi masalah buat gue" kata emily sambil menahan amarah

"How sweet, gue salut dengan kesetiaan lo sama cowok lo itu, but hell, he must die!" Kata dominic dengan penuh penekanan

"He and his fucking gang must die!" Teriak dominic

"Lo bener bener monster, you have no humanity! Lo buta akan kekuasaan! Dan lo gamau terima kalo bukan abang gue yang perkosa adek lo!

Terlalu banyak ambisi di pikiran lo! Lo selalu nyalahin orang lain! Lo pikir gue gatau kalo adek lo di perkosa? Abang gue ngga serendah itu! Abang gue ngga bakal perkosa cewek murahan!"

Perkataan emily membuat semua orang yang perada di gor memandang ia tidak percaya

"Lo!" Geram dominic sambil menunjuk kearah emily

"So, how's it? Lo terima tantangan gue?" Tanya emily dengan nada merendahkan

"With pleasure" setelah kata itu keluar dari mulut dominic, perkelahian antara mereka tidak terelakan

Satu jam sudah mereka saling memukul, tubuh mereka bagaikan canvas yang di lukis secara abstrak

Luka lebam menjadi penghias tubuh mereka dan goresan menambahkan lukisan di canvas itu

Tenaga keduanya sudah terkuras, masing masing dari mereka sudah kehabisa udara dan menahan beberapa tulang yang patah

"Udahlah nyerah aja!" Hujat dominic

"Ngga akan! Bahkan dalam mimpi terliar lo!" Balas emily sambil mengusap darah yang keluar dari hidungnya

"Hahaha, i like you girl, ini semua ngga bakal sampe ada yang mati diantara kita, right?" Tanya dominic

Emily hanya tersenyum sinis dan mulai menyerang dominic

***
Finn POV

Sinar matahari masuk dan nyengat kulit gue, Gue bisa nyium bau onat di sekitar gue

Jadi gue selamat?

Gue mandang ke sekitar gue dan gue nemuin tiga titisan tuyul dengan kondisi babak beluk

Emily

Dimana dia?

"Bro, sadar juga lo" tiba tiba logan nepuk pundak gue

"Emily, dimana dia?" Air muka logan langsung berubah

"Uh, um" no, ngga mungkin

"Say it!" Bentak gue, dia pun ngeremes pundak gue pelan

"Sorry bro, kita gabisa jagain emily, dia yang milih sendiri" kata logan penuh penyesalan

"Oh ini galucu sumpah, bilang sama gue lo boong!" Kata gue gaterima

------------------

EMILY KENAPA GUYSS?!?!?!

Huhuhuhu😭😭😭 jahat banget ga sih gue jadi author duh yatuhan😭😭

Next capt bakal mendeskripsikan kesengitan pertarungan antara dominic dan emily/?

Jangan lupa buat visit cerita baru gue ya!

Hahahaha dan jangan lupa juga vommentnya guys!

I love you, xoxo🌸
-kara

Paper heartsWhere stories live. Discover now