6. Otw Perbatasan Kota

29 2 0
                                    

Author POV

Matahari kini menjulang tinggi di tempatnya, di tengah-tengah kota yang tampak kacau balau dengan bangkai berserakan dimana-mana, ada sebuah mobil yang terbalik di depan bangunan yang menjulang tinggi, bangunan pencakar langit.

"Akhh." Satu orang dari mereka mulai tersadar, dia Ray. Di dalam mobil itu, semuanya tak sadarkan diri dengan keadaan mobil yang terbalik. Wajahnya tampak tergores kaca mobil yang pecah. Ia menatap keempat temannya. Dengan kepala yang pusing dan luka yang jelas di wajah dan di lengan kirinya, ia membuka pintu mobil dengan susah payah.

"Arlll..."geraman dari makhluk menjijikkan membuat ia mengurungkan niatnya. Zombie wanita itu ternyata hanya melewati mobil mereka, ia melihat zombie wanita itu dari spion mobilnya. Saat zombie wanita itu pergi, kembali ia membuka dan mendorong pintu mobilnya.

Brukk.

Ia terjatuh, kakinya masih begitu lemah. Ia berusaha mengembalikan kesadarannya yang baru saja terombang-ambing. Ia tidak bisa berlama-lama, dengan tubuh yang masih lemah ia membuka pintu mobil penumpang, ia menatap dua kakak beradik yang masih belum sadarkan diri dengan luka di kepala mereka.

Ray menarik Anna keluar dengan hati-hati. "Akhh." Gadis itu meringis sakit, Ray bersyukur akhirnya gadis itu mulai tersadar.

"Ray.."gumamnya, Ray tersenyum kecil lalu mengangguk. Ray menarik Anna pelan-pelan hingga gadis itu benar-benar keluar. Ray mendudukkan Anna di samping mobil, lalu kembali membantu Julie yang masih terperangkap.

"Ray.."Ray menoleh melirik kearah Leo dan Abil yang mulai tersadar, satu persatu dari mereka semuanya mulai sadar.

"Ouchh, ah sial kupikir aku sudah mati." Umpat Abil pelan lalu keluar dari mobil yang terbalik dengan pelan-pelan, begitu juga dengan Leo.

Ray berhasil mengeluarkan Julie, dan mendudukkan Julie di samping Anna. Abil dan Leo menghampiri mereka dengan kaki pincang.

"Sial, kenapa tidak mati saja." Ucap Leo kesal, mereka semua duduk dengan keadaan lemas.  Semuanya bungkam mengingat detik-detik semua kejadian semalam. Detik-detik mereka kehilangan Riki.

"Riki bego."Leo mengusap wajahnya kasar dan menekuk kedua kakinya. Cowok itu menangis, dengan perasaan lemah Anna menghampirinya dan duduk tepat di sampingnya.

"Jangan biarkan kematian kak Riki sia-sia Le,"ucap Anna pelan sambil mengusap lengan cowok itu pelan, berusaha menguatkan. Anna tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang berharga dalam hidup, sangat menyakitkan.

"Apa ada acara pengobatan?"tanya Abil sambil menatap miris luka-luka di lengannya. Mendengar itu, semuanya menatap luka masing-masing.

Leo menatap kaca mobil yang tertancap di pahanya, "Aishh,"Leo mencabut kaca mobil itu pelan membuat semua yang menatapnya merinding geli.

"Akhh, lariku pasti sudah tidak secepat biasanya." Gumamnya dengan nafas yang memburu.

"Untuk pengobatan, kita tidak ada waktu."Ucapnya lagi. Semua mengangguk setuju dengan apa yang Leo ucapkan. Berdiam di tempat yang tidak aman bukan pilihan yang tepat.

"It's oke." Abil bangkit dari duduknya, pasrah dengan keadaan.

"Sepertinya kita harus mencari cara untuk pergi dari sini, tapi mobil kita rusak." Ray menatap mobilnya yang sudah terbalik, dengan wajah serius.

Abil dan Leo tampak mengacak rambut kebingungan, bagaimana cara mereka agar keluar dari tempat ini.

"ARGHH!!"Abil berteriak kesal lalu menendang mobil mereka yang terbalik.

"KENAPA GA MATI AJA SEKALIAN!!"teriaknya kesal. Wajahnya tampak merah karena tak terima dengan keadaannya sendiri. Melihat itu, Ray menghampirinya dan menepuk pundak Abil berusaha menenangkan.

TRAPPED ZOMBIE'S (COMPLETED)Where stories live. Discover now