Prolog

1.4K 94 6
                                    

Wajahnya begitu putih, matanya indah, hidungnya mancung, senyumnya manis, tapi tidak ada ekspresi dalam wajah menawanya, kosong dan hampa. Pria ini menghela nafas panjang, ini sudah hari kelima. Kekasihnya tidak pulang kerumah mereka. Rumah yg sudah mereka tempati selama 15 tahun.

Terjadi lagi....

Beberapa bulan yang lalu juga seperti ini. Kenapa?

Ada yg salah dengannya?

Tidak ada yang salah, hanya saja hati seseorang bisa berubah. Bohong jika seseorang mengatakan padamu "Selamanya hati ini akan mencintaimu"

Cinta bisa memudar entah itu sehari, sebulan, setahun, satu dekade, atau bahkan satu abad sekalipun. Jangan pernah bergantung pada cinta. Akan ada keindahan awal dan berakhir dengan perpisahan, tidak ada perpisahan tentang cinta indah dimanapun.

" Tuan Sean, tuan Wang mengirim email pada saya malam ini beliau tidak akan pulang. Masih mengurus beberapa dokumen yg berada di Kanada. " Pelayan yg sudah memiliki uban itu mengejutkan pria tampan yg sedang memandangi jendela kamarnya.

Sean terkejut.

" Yibo ada di Kanada? Kenapa dia tidak memberiku kabar paman? " Sean menahan tangisnya, persetan dengannya yg sangat cengeng.

Dia belum bertemu dengan prianya sudah hampir 5 hari, dan kabar yg dia dengar pria itu ada di kanada? Dan dihari berharga mereka? Bagaimana mungkin dia tidak sedih?

" Tuan Wang mengatakan kau akan sangat sedih, beliau meminta maaf karena beliau kehilangan ponselnya tuan. " Pelayan itu mengerti kesedihanya Sean, dia memberikan cokelat hangat sebagai hiburan kecil.

Sean tersenyum pada pria itu. " Paman makanlah bersamaku, aku tidak ingin makan sendirian. " Ujarnya dengan suara angin. Pria itu menurut dan secara akrab berbicara dengan lembut memecah kecanggungan mereka, walau penghiburannya tidak seberapa dengan kehadiran Tuan Wang tapi paman itu berharap di hari ini tuan dihadapanya bisa tersenyum walau sedikit.

.

" Yibo.... kita akhiri saja hubungan kita, kau sudah mempunyai anak dan wanita yg sangat pantas menemani masa tuamu. Aku sudah merelakan kalian untuk bersama. "

Plak.....

Plak.....

" Apa yg kau bicarakan? Jaga ucapanmu Xiao Zhan! Aku sudah punya anak, wanita, atau apapun itu yg berhak memutuskan hubungan kita adalah aku. " Bentak Yibo setelah menampar wajah Xiao Zhan.

" Kau tahu inilah hal yg tidak aku sukai darimu. Kau egois kau tahu? Apakah kau tidak berfikir orang yg seharusnya marah dan menamparmu adalah aku?  kau bajingan tukang selingkuh. " Di tengah tangis kekecewaanya dan di tengah angin malam balkon rumah mereka. Xiao Zhan mundur dan terjatuh sambil memegangi bekas tamparan Wang Yibo.

Dimata pria itu tidak ada lagi cinta dan kekaguman untuk Xiao Zhan, mata yg biasanya lembut sekarang menapilkan kedinginan dan jijik yg mendalam.

" Kau pikir hanya aku yg selingkuh? Kau pikirkan 5 tahun lalu apa yg kau lakukan? Kau bahkan menjual dirimu iya kan? " Yibo tidak bisa menahan amarah dan rasa jijik pada Xiao Zhan.

" Aku.... Aku tidak. " Xiao Zhan menangis. Dia tidak pernah melakukan tindakan keji seperti itu.

" Apa? Tidak bisa berkata-kata karena ketahuan?? Dasar menjijikan. "

" Jika kau memang sudah tidak mencintaiku kenapa masih mengurungku disini? bahkan membiarkan wanita itu dan anak kalian tinggal disini? Jika aku memang semenjijikan itu dimatamu sejak 5 tahun lalu, kenapa kau tidak memberi tahuku? menyudahi hubungan kita lebih baik dari pada kedua belah pihak saling tersakiti. " Xiao Zhan bangun dari duduknya dia mundur beberapa langkah mendekati kaca pembatas balkon.

Dibawah sana adalah jalan raya yg sangat padat. Tanpa kata Xiao Zhan menjatuhkan dirinya keluar pembatas jalan, tidak membiarkan Wang yibo melanjutkan ucapanya yg menyakiti Xiao Zhan, Xiao Zhan menatap mata Wang Yibo yg terkejut dengan aksinya yg mulus.

Xiao Zhan merasa bahwa tubuhnya yg melayang sangat ringan, dia melepas kalung berbandul permata biru dan membuangnya. Menatap langit malam yg menampakan kesuraman seakan mengerti akan suasana hatinya saat ini. Dia masih bisa melihat Wang Yibo diatas sana yg sedang mengulurkan tanganya. Tapi semua sudah terlambat tubuh Xiao Zhan berbenturan dengan aspal, suara debuman itu sangat keras membuat beberapa kendaraan berhenti. Beberapa orang bahkan ada yg keluar dari mobil mereka, berusaha menolong Xiao Zhan yg berdarah.

Xiao Zhan merasakan sakit yg amat luar biasa, terutama dibagian kepala. Posisi kepalanya miring ke kanan dan dia melihat kalung yg dia buang juga terkena ceceran darahnya. Xiao Zhan berfikir kematian adalah hal terbaik, membawa kesedihan dalam kematian adalah pilihan terbaik yg ada di dalam pikiranya saat ini. Karena di dunia ini sudah tidak ada orang yg membuatnya bergantung, tidak ada orang yg mencintainya, dunia ini sudah menjadi neraka untuknya. Untuk apa dia bertahan? Berjuangpun akan sia-sia, bahkan di fitnah melakukan hal yg tidak pernah dia lakukan. Memikirkanya saja hanya akan membuat Xiao Zhan merasakan panas api itu, biarkan dia membawa kesedihan ini ke alam baka.

Saat detik terakhir dalam sekaratnya Xiao Zhan samar mendengar teriakan histeris Wang Yibo yg menyebut namanya, Xiao Zhan tersenyum dengan susah payah. Dia tidak sadar telah menggenggam kalung bermata biru sebagai pelampiasan sakit dalam sakararatul mautnya. Seperti sebuah sihir permata biru itu mengeluarkan cahaya dan asap senada, membawa Xiao Zhan mengingat kenangan buruknya bersama sang kekasih lima tahun lalu. Merasakan pening yg amat mata Xiao Zhan terpejam sambil mengerutkan dahi.

Hujan mengguyur jalanan tangisan Wang Yibo dan teriakanya tertutupi oleh dersanya hujan, dunia seperti mengetahui kejatuhan Xiao Zhan, berduka atas kematiannya yg begitu mengenaskan. Yibo hendak menyentuh Wajah menawan Xiao Zhan, namun tanganya ditahan oleh tangan lembut seseorang. Yibo menoleh dengan lemah menatap wajah wanita yg melahirkan anaknya, wanita yg sekarang dia cintai. Dia mencintai wanita di sebelahnya tapi posisi Xiao Zhan dihatinya berbeda. Pria yg meninggal dihadapnya itu berada di level sanga sangat dan sangat spesial dalam hatinya, wanita di sebelahnya memeluknya dengan erat menenangkan Wang Yibo mengelus pundaknya, walau bagaimanapun pria yg meninggal dihadapanya meninggal karena keterkaitanya juga. Wanita ini menangis merasa bersalah, dia juga di tipu. Dia tidak tahu bahwa mereka sudah menikah, jika tahu dia bersumpah tidak akan menjadi orang ketiga.

" Maafkan aku Xiao Zhan. " Ujarnya menangis.

Orang yg sakit hati oleh cinta masih bisa bangkit lagi. Orang yg putus cinta masih bisa mencari orang untuk dia cintai lagi, Tapi orang yg meninggal tidak akan bisa bangun lagi. Sekeras apapun orang yg mencintainya meminta untuk dia bangun lagi, tidak akan bisa membuatnya bangun. Semua cinta, penyesalan, kemarahan, kebencian, kebahagiaan akan dibawa oleh kematian.

Sudah terlambat untuk mengungkapkan cinta, sudah terlambat untuk menyesal, sudah terlambat untuk minta maaf, sudah terlambat untuk sekedar mengatakan 'Bangun, kau harus sarapan' karena orang mati tidak bisa mendengar permintaan sederhanamu itu.

Wanita ini sadar dengan siapapun kau jatuh cinta, yg namanya cinta itu sama antara dua manusia tidak bisa di bedakan melalu gender. Menganggap ini bukan cinta yg normal atau abnormal itu terserah orang yg menilai. Wanita inu berharap orang yg dipelukannya bisa hidup seperti biasa walapun pasti sangat sulit. Yg bisa dia lakukan hanya mengeratkan pelukanya sambil mengatakan 'dia sudah tenang, maafkan aku' berualang kali.

.

Note:

Hai guys...
Amell kembali dengan cerita baru, tiba2 dapet jackpot pengennnn bgt post cerita ini. Amell blm dapet inspirasi buat cerita sebelmunya sambil mencari karunia cerita sebelumnya Amell mau sedikit berbagi cerita yg sedang amell garap temen2. Semoga kalian suka yah.

Cerita yg ini tuhh menyedihkan, entah mungkin Amell yg lagi galau ape pegimane eh tiba2 dateng lah plot cerita ini.

Selamat menikmati.....

If There a Chance, I don't Want to Love You AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang