Chapter 15 : Suspicious

193 37 9
                                    

Ten terus saja berpikir bagaimana ia bisa berakhir di pavilliun dekat hutan istana yang kosong. Tempat itu memang terawat karena mungkin pekerja istana akan membersihkan dan merawat tempat tersebut. Yang terakhir ia ingat hanya pertarungannya dengan Yuta, selanjutnya ia tidak tahu.

Saudara-saudaranya menyambutnya secara berlebihan. Namun ia mengatupkan bibirnya rapat ketika ia mendengar bahwa dirinya sudah menghilang selama satu minggu. Bukan kabar yang menyenangkan tentu saja apalagi Taeyong hampir menantang keluarga Na karena pasti mereka melakukan hal buruk pada Ten. Ia tahu itu, namun ia meredakan emosi Taeyong. Dia memang bertarung dengan Yuta dan mencoba membunuh satu sama lain. Tapi ini bukan saat yang tepat.

"Aku ingin membunuh Na Yuta," kata Taeyong yang masih geram.

"Jadi, Ten Hyung selama ini ada di pavilliun utara? Untuk apa?" tanya Mark.

Ten membuka kancing bajunya secara perlahan lalu menunjukkan bahunya pada saudara-saudaranya. "Menyembuhkan luka sepertinya, aku terluka di bahu karena tendangan keras Yuta. Tapi ini tidak membekas sama sekali."

"Siapa?" tanya Haechan tidak percaya.

"Maksudnya?" tanya Mark yang tidak paham dengan pertanyaan Haechan.

"Maksudku siapa yang bisa melakukan hal seperti itu?" tanya Haechan.

Semua terdiam mendengar pertanyaan itu kecuali Jeno yang meletakkan potongan puzzle ke tempat yang sesuai. "Di seluruh istana, hanya satu orang yang bisa melakukannya bahkan tanpa bantuan para vampire penyembuh di aula pengobatan."

Mata Ten melebar mengingat suara terakhir sebelum kegelapan merengkuhnya. "Jeon Kun."

"Tepat," sahut Jeno kembali meletakkan potongan puzzle yang lainnya.

"Untuk apa?" Tanya Taeyong kali ini.

"Jujur saja, aku tidak tahu dan tidak bisa memprediksinya. Mungkin kita memang terlalu waspada pada Johnny Seo sampai kita mengabaikan Seo Dejun dan Jeon Kun yang adalah pengikut setianya. Jadi keluarga Seo mungkin sudah memegang satu rahasia yang akan menghancurkan kita semua sekaligus keluarga Na," kata Jeno sambil meneliti potongan puzzle di depannya. "Pertarungan itu sama saja dengan mencoba saling membunuh. Ketika rahasia itu terbongkar kita akan dibuang jauh dari sini."

Taeyong mengacak rambutnya frustasi, rasanya ia ingin membakar istana. Setelah semua yang mereka lakukan, ada banyak sekali masalah yang beruntun. Doyoung dan Jaehyun bergerak pada tahta, kemudian Ten menghilang, setelahnya mereka seperti terancam oleh keluarga Seo. "Lusa pertemuan selanjutnya," kata Taeyong.

"Untuk apa? Ini belum tiga bulan?" tanya Haechan.

"Mungkin hasil awal atau prediksi. Kita semua tahu di awal hanya ada Taeyong Hyung, Na Yuta dan Seo Johnny. Kemudian Kim Doyoung dan Jung Jaehyun bergerak. Ada kemungkinan suara dari para pewaris akan berantakan," kata Jeno.

"Tapi kita punya suara terbanyak," sahut Haechan.

"Tidak seperti itu akhirnya, bisa saja Kim Doyoung akan meraih suara yang seimbang dengan kita. Jika ia memenangkan suara dari keluarga Hwang," kata Jeno.

"Mereka ada tiga dan satu lagi Winwin Hyung, itu sulit." Mark berkata sembari menghela napas.

"Kita hanya akan tahu lusa. Jadi waspadalah," kata Taeyong.

👑 Immortal Crown 👑

"Yuta Hyung, apa yang akan kita lakukan lusa?" tanya Shotaro khawatir.

Jaemin dan Shotaro sudah mendengarkan kisah Yuta yang terbangun di pavilliun utara. Alasannya dia terluka parah dan terakhir yang ia ingat adalah suara Jeon Kun. Yuta sejujurnya lebih mengkhawatirkan keadaan selanjutnya. Ia mendengar dari Jaemin maupun Shotaro bahwa tidak ada rumor yang berlebihan tentang ia yang menghilang. Berarti Jeon Kun tidak membocorkan pertarungannya dengan Ten saat itu.

Immortal CrownWhere stories live. Discover now