Bab 8

111K 722 4
                                    

Tak terasa mereka bertempur selama berjam jam, kini waktu sudah mulai malam bahkan bisa dibilang larut malam. Mereka tertidur tanpa sehelai baju masing masing, hanya selimut yang menutupi kulit mereka.

Posisi zea miring menghadap ke tepi ranjang, sedangkan Rey berada dibelakang zea sambil memeluk pinggang ramping milik zea.

Hanya suara detak jam yang terdengar dimalam itu.
Getaran alarm yang kencang membuat mereka terbangun bersamaan. "jam tujuh pagi ? Zea sangat panik melihat jam karna menurut nya ia bakal telat masuk ke kantor.

Belum mandi, belum beres beres, belum berangkatnya butuh waktu setengah jam dari apart bosnya. "Haduhhhh gimana nih," zea mendengus kesal.

Ketika melihat zea yang nampak kesal karna telat, Rey malah menatap dengan tatapan gemas dan tersenyum miring.

."Udahh ayok mandi dulu, ucap Rey."

."Boss dulu aja, masa iya mandi bareng kan malu."

."Bukanya semalem kita habis telanjang bareng ya? Ucap Rey pelan membuat zea malu.

Rey menarik tangan zea paksa masuk ke kamar mandi bareng, oh iya lupa mereka kan tidur telanjang ya?

Tanpa lama Rey menyalakan air di Bathub yang sudah terisi penuh.

."Ayo berendem bentar bareng." Bisik Rey pelan.

Zea malu namun tanpa berkata ia langsung merendam kan badanya bersama Rey disana. Zea duduk tepat didepan Rey.

Dari belakang Rey sibuk mengusap usap punggung zea dengan sabun yang sudah menjadi busa di bathub.

."Kamu kok sekarang sexy banget sih ze, bikin aku tegang Mulu kalo liat km." Bisik Rey tepat dikuping zea membuat zea merasa risih dan geli.

."Apa apaan sih km, kan dari dulu emang sexy. Zea menjawab sedikit kesal.

Rey merasakan yang tak biasa, junior yang berada dibawah merasa ada sedikit gesekan dari bokong zea membuatnya berdiri tegang dan keras.

Zea menyadari itu lalu tersenyum tipis. Tiba-tiba rey mengulurkan tanganya, mengelus dari punggung zea lalu meraba dari belakang ke payudara zea. Ahhhh geliii reeeey, ntar telat loh. Kan mau kerja. Decak zea kepada Rey.

Kamu lupa siapa bosnya.? Bisik Rey

Zea memutar badanya menghadap Rey tepat di depanya. Payudara zea yang sangat besar itu membuat Rey sulit bernafas kalau melihatnya.

Ahhh Zee, aku ga tahan kalo liat kamu gini. Zea terkekeh geli melihat tingkah bosnya itu.

Meraba putingnya membuat zea mendesah pelan, Rey sangat menikmati itu. Bahkan ia tak sungkan menjilati nya terus menerus. Puting merah muda milik zea membuat Rey nafsu besar.

Junior yang semakin berkembang membuat Rey merasa sakit karna ditahan.

."Sekali lagi boleh, bentar aja biar enak kalo udah keluar." Bisik Rey yang meringis menahan nyeri pada juniornya.

Sea terkekeh geli, namun perbuatan bosnya kini  membuat ia merasakan nikmat yang luar biasa, apalagi zea memang menyukai bosnya itu.

Zea mengangguk pelan tanda mengiyakan.

Kamar mandi Rey sangatlah besar dan luas, mungkin sama seperti kamarnya ruangnya.

Rey menggendong tubuh zea dari pandangan nya, lalu didudukkan di meja depan wastafel.

Rey membuka kedua paha zea yang mengapit kewanitaan nya, kaki zea sedikit menekuk.

Tanpa lama Rey langsung berjongkok bersejajar dengan tinggi zea di meja itu. Menulusupkan wajahnya diarea vagina. Lalu, Cuppppp.. ahhhhhhhhh.

Rey menjilati area vagina zea dengan lembut. Kenikmatan itulah yang membuat zea mendesah kencang.

Srupuuuuttttt, ahh enakk Zee. Rey menjilati dan menelan sedikit cairan orgasme zea.

Seluruh bagian vagina tanpa ada yang ketinggal terus Rey raih. Menjilati klitorisnya keatas bawah sampai menemukan titik sensitif yang membuat zea merasa menggeliat hebat, mendesah kencang dan seperti kejang kejang karna rasa yang begitu nikmat.

Tangan Rey satu meremas puting merah, yang satu mengusap vagina sambil menjilatinya.

Merasa belum puas, Rey langsung berdiri dan memegang junior miliknya yang sudah sangat keras dan panjang, kemudian Jleppppp ahhh, jlepppp ahh jleeppp ahhh.

Rey memasuki juniornya ke surga milik zea, dengan gerakan cepat sampai bunyi suara.

."pllookkk plokkk plokkk." Benturan antara Rey dan zea.

Zea terus mendesah manja, menggeliat kan tubuhnya, mencengkram leher Rey dengan lembut.

Sudah berlangsung lama satu jam, akhirnya mereka mengeluarkan cairan panasnya secara bersamaan. ."Ahhhhhh

Rey menjatuhkan tubuhnya di atas zea, nafas mereka saling memburu tak beraturan.

CEO MESUM (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang