Oohh jadi karena itu, aku dan Jaemin seonbae memang datang ke rumah sakit bersamaan dan berjalan hmmm tidak beriringan juga. Aku berjalan lebih dulu dan dia tepat di belakangku, tapi tetap seperti bersama karena tidak ada orang lain, hanya kami berdua. Dan itu berhasil membuat mahasiswa yang ada di rumah sakit menatap kami.
"Ooh itu, kebetulan doang tadi di depan rumah sakit" jawabku berbohong.
Lo ngomong apa sih Gyu Ram_ aku langsung merutuki mulutku yang berbohong. Padahal ini bukan hal yang harus disembunyikan, tapi aku malah takut untuk berkata jujur.
Mata Wiwi masih menyipit "beneran? Tapi iya juga sih, lo nggak mungkin berangkat bareng yang ada Jaemin seonbae habis lo semprot dengan kata-kata indah" katanya sambil mengendikkan bahu, aku hanya mengangguk mengiyakan dan dalam bersyukur hati bersyukur karena Wiwi percaya.
Lalu berjalan kembali mendekatiku "tapi, kalaupun benar, nggak papah kok Namgyu, hehehehe" bisiknya menepuk kecil pundakku.
"Wiwi lo tau penyakit gue. Gue gila, ingat!" kataku meninggalkannya keluar ruangan setelah membereskan tas ke dalam loker dan memakai rompi biru sebagai identitas mahasiswi VOP selain id card.
"Cih, ngaku gila lo ternyata" desis Wiwi mengikuti langkahku.
"Mau kemana? bangsal lo di sayap barat kan?" tanyaku melihat Wiwi terus mengikutiku bahkan melewati lorong menuju bangsal tempat ia ditugaskan.
"Mau pindah aja boleh nggak sih, Namgyu, suamiku....aku merindukanmu" jawabnya mencolek bahuku dengan ekspresi imut---menjijikian.
"Maaf yah istriku, suamimu ini mau bebas dulu dari perempuan bodoh sepertimu" aku menyentil kecil dahinya.
"Huhu jahaaattt kamu mas" ringis Wiwi mengelus dahinya.
"Dah sana lo, geli gue" ucapku sedikit mendorong badannya menjauh.
"Jangan kasar dong mas, kutalak ntar"
"Bersyukurlah diriku" jawabku mendongakkan kepala lalu tertawa yang juga diikuti tawa Wiwi.
"Makan siang sama gue yah, kabarin kalau dah istirahat" Wiwi mulai melangkah mundur menjauh, lalu berbalik setelah mendapat anggukan dariku.
"Suami istri yang romantis" suara seseorang tiba-tiba.
Kepalaku berputar melihat siapa, mukaku yang tadi tersenyum seketika berubah datar. Seorang laki-laki yang memakai rompi sama denganku bersandar melipat tangan di tembok tidak jauh dari ku.
Karena tidak menyahut, dia memilih mendekatiku dengan tangannya membawa map.
"Lo bisa ketawa juga ternyata" katanya saat sudah berdiri tepat di depanku, salah satu bibirnya tertarik mengulas senyum sinis.
"Nih, tugas dari Dokter Do" kata Hendery mengulurkan map itu padaku.
"Kalau mau ketemu dokter nggak perlu repot-repot, dia ada seminar jadi tugasnya dititip ke gue tadi pagi. Baca biar tahu, malas gue ngejelasinnya"
"Okeh makasih" ucapku tidak berekspresi sama sekali.
______
"Bang Jungwo" teriak Jaemin ke laki-laki yang ada di depan ruang istirahat.
"Ooh Jaemin-aa, liat Nam Gyu Ram nggak?" kata Jungwo to the point saat Jaemin mendekat.
"Di ruang terapi kayaknya, kenapa emang?"
"Itu ada beberapa titipan dari Profesor Baekhyun"
"Nona Nam doang?" tanya Jaemin merubah ekspresinya.
"Yah katanya gituh" balas Jungwo.
"Ruangannya di mana?"
"Sini" kata Jaemin mengangkat tangannya.
YOU ARE READING
My First Relationship|With Na Jaemin
Fanfiction"Kalau begitu jadi pacarku ! Dan ubah sikap kasarmu Nam Gyu Ram!" "Apa?" "Itu permintaanku dan kamu tidak boleh menolaknya. Ingat perjanjian kita seminggu yang lalu?" "Yaaah Jaemin-ssi, lo mabuk atau sekarang otak lo udah gila? dan ada apa dengan c...
#Chapter17
Start from the beginning
