1.Norsthland

6.3K 352 9
                                    

Dahulu kala ketika bumi masih sangat murni dan begitu indah, dimana belum ada pertumpahan darah dari perang yang mengotori tanahnya, dan semua makhluk hidup yang ada didalamnya hidup dengan damai, tentram dan hidup berdampingan, sebelum keserakahan dan amarah menguasai manusia. Terdapat dua kerajan besar di bumi yaitu Kerajaan Cormwell dan Spencer, kerajaan Cormwell terletak di bagian barat sedangkan Kerajaan Spencer terletak di bagian selatan, selain kedua kerajaan itu masih ada juga kerajaan-kerajaan kecil lainnya yang tersebar di seluruh penjuru bumi.

            Jauh di dalam sana terdapat sebuah kerajaan kecil yang terletak di bagian paling utara bumi ini, kerajaan itu adalah Norsthland, Norsthland hanyalah sebuah kerajaan yang kecil jika dibandingkan kerajaan lainnya, tapi kerajaan itu terkenal dengan keindahan alamnya, kerajaan itu adalah kerajaan yang paling indah diantara semua kerajaan yang ada. Banyak sekali bukit-bukit hijau tempat para penduduknya tinggal, mereka hidup dengan menanam sendiri sayuran yang mereka makan, mereka menggembala sapi, kuda dan domba mereka setiap pagi dan sore. Rakyat dai kerajaan ini hidup dengan tentram dan makmur, hidup mereka benar-benar berkesinambungan dengan alam sekitar mereka. Dikerajaan ini rakyat tidak boleh hanya mengambil bahan yang ada dialam secara terus-menerus, tapi mereka juga harus membudidayakan apa yang telah mereka ambil dari alam, semua itu untuk menjaga agar keadaan allam tetap seimbang dan selaras.

            Tentunya semua keteraturan di Kerajaan ini tdak akan terwujud jika bukan karena Sang Raja, Sang Raja selalu menomor satukan rakyatnya dari apapun. Para rakyat disini juga sangat memuja keluarga kerajaan yang telah memberika mereka kehidupan yang damai dan tenang. Para anggota kerajaan tinggal di tengah-tenang kota, istana mereka terletak diantara para rakyat mereka. 

            Norsthland dipimpin oleh seorang raja bernama William Norsth dan ratunya yang bernama Rosse Norsth, mereka telah memiliki 3 anak yang mereka puja dalam hidup mereka.Anak pertama yang dilahirkan oleh sang ratu adalah seorang pangeran yang diberi nama sebagai Daniel Massen Norsth, kelak dia akan menjadi pewaris kerajaan Norsthland, sang pangeran telah mewarisi kebijakan sang ayah, dan saat ini dia telah berusia 19 tahun.

            Saat ratu melahirkan untuk yang kedua kalinya dia mendapatkan seorang putri, dia diberi nama Blaire Medeleine Norsth, sang putri tidaklah memiliki paras yang cantik, seperti yang selalu dibayangkan ketika kita menyebut kata ‘Putri’, tapi diadikaruniai oleh dewa dengan kelembutan dan kasih sayangnya, hingga membuat para rakyat begitu perduli dan menyayanginya dengan sangat.

            Tahun demi tahun berlalu hingga tiba pada akhirnya sang ratu kembali melahirkan, dan kali ini dia mendapatkan seorang putri lagi, seluruh kerajaan sangat gembira ketika mendengar kabar itu. Sang putri telah diberi nama, nama yang mewakili tentang kecantikan, kelembutan dan kesempurnaan, Julianne Medelaine Norsth. Tahun demi tahun telah berlalu dan saat itu pula sang putri telah tumbuh menjadi gadis paling menawan yang pernah ada orang-orang selalu berkata bahwa sang putri telah dikaruniai kecantikan dari surga, sang putri memanglah sanngat cantik, kulitnya bersih dan lembut, rambutnya pirang bergelombang, bibir merah muda alami, dan warna mata yang sangat menawan, dia mewarisi keberaniaan sang ayah dan kelembutan sang ibu, hal itu membuat siapapun yang memandang sang putri akan langsng jatuh hati, begitu pula para rakyat.

            Malam ini adalah perayaan ulang tahun putri Julianne telah di gelar, semua anggota kerajaan dan rakyatnya merayakan di sebuah padang rumput luas dimana rakyat dan anggota kerajaan bisa membaur menjadi satu, semua hidangan pesta yang menggiurkan telah tertata diatas masing-masing meja, berbagai alat musik di mainkan untuk meramaikan suasana, dan untuk semua orang yang berdansa, api unggun dinyalakan dalam jumlah banyak untuk menghangatkan suasana menyenangkan pada hari itu, suara canda dan tawa seakan ikut menyemarakkan suasana pesta itu benar-benar hanya ada kebahagiaan pada saat itu.

            Jullliane saat itu mengenakan gaun berwarna biru muda dengan sulaman bunga indah berwarna biru tua, rambutnya diurai bebas dan sebuah hiasan rambbut dari bunga anggrek bertengger cantik di kepalanya seperti sebuah mahkota, sepatu sederhana berwarna senada dengan gaunnya menhiasi kakinya, hanya dengan penampilan sederhana seperti itupun dia terlihat begitu cantik.

            Sang putri tidak henti-hentinya tersenyum ketika perayaan ulang tahunnya berlangsung, dia membaur bersama para rakyatnya tertawa bersama mereka dan bahkan juga berdansa dengan mereka, para rakyatpun juga ikut bahagia karenanya.

“Baiklah…Baiklah” suara sang raja terdengar menggema saat itu, dan para rakyapun berhenti dengan kegiatan mereka untuk mendengarkan raja mereka.

“Kini saatnya menyerakan hadiah untuk putriku” kata sang raja lagi, tanpa kehilangan senyum bahagia diwajahnya.

“Hadiah!!!!, aku dapat hadiah!!!” seru Julianne bersemangat, dan keluarganya hanya tersenyum melihatnya, hadiah pertama adalah hadiah dari kakaknya Blaire, dia menyerahkan sebuah kotak berisi gaun berwarna merah muda dengan penuh dengan sulaman bunga yang begitu indah, Julianne tersenyum dan memeluk Blaire dengan erat.

“Terima kasih Blaire, aku sangat menyukainya” kata Juliane sambil menahan haru.

“Sekarang giliranku!” Daniel menyela sambil mengulurkan sebuah kotak beludru berwarna mereh darah pada adiknya, Julianne membukanya dan menutup mulutnya dengan tangannya saat dia mengetahui isinya adalah sebuah kalung dengan kristal berbentuk bungga padanya.

“Ini indah sekali” Julianne tersenyum lalu mengecup pipi sang kakak, kemudian memeluknya erat

“Terima kasih, Daniel” ujar putri sambil mengecup pipi Daniel.    

“Kuberikan apapun untuk adikku” kata Daniel sambil tersenyum dan mengecup kening dan pipi merah adiknya.

Tak lama kemudian seorang pria membawa masuk seekor kuda berwarna hitam legam ke arah Julianne, rambut kuda itu terlihat mengkilap dan saat ini kuda itu sudah ada dihadapan Julianne, dia bahkan bisa meledak karena bahagia.

“Untuk putriku tersayang” sang raja berujar sambul memeluk Julianne dengan erat kemudian diikuti oleh sang ratu,lengkap sudah kebahagiaannya.

“Terima kasih ayah, aku sayang menyukainya”

“Aku masih berpikir memberikan hadiah kuda ppadanya adalah ide buruk, besok dia pasti akan kelayapan keseluruh tempat dan pada akhirnya dia akan menyusahkan para pengawalnya karena kebingungan mencarinya” Daniel menggerutu sambil mendekati Julianne.

“Diamlah!, kau hanya iri padaku” Julianne balas menggerutu sambil menyikut lengan kakaknya.

***

            Setelah hari semaakin larut malam, keluarga kerajaan akhirnya memutuskan untuk kembali keistana, kecuali Blaire. Sejak beberapa tahun lalu Blaire selalu menolak untuk kembali keistana, dia selalu memakai alasan apapun untuk menolak. Bahkan di hari ulang tahun Julianne pun, Blaire masih tetap tidak mau pulang ke istana.

            Julianne berbalik kearah raja dan ratu, wajahnya terlihat lelah tapi senyumannya tidak pernah hilang dari wajahnya.

“Lelah sayang?” tanya sang ratu sambil merapikan helaian rambut Julianne, Julianne tersenyum lalu menggeleng pada ibunya.

“Apa ibu tidak ingin mengajak Blaire pulang bersama kita?, kurasa dia pasti akan mau jika ibu yang memintanya” kata Julianne membujuk ibunya, raut wajah ibunya langsung berubah, Julianne sendiri terkejut akan perubahan raut wajah ibunya itu.

“Biarkan dia melakukan apa yang ingin dia lakukan sayang, sekarang…”

“Julianne!” kata-kata sang ratu terpotong oleh Daniel yang berlari kearahnya sambil melepas mantel hangatnya dan menyampirkannya ke tubuh Blaire.

“Udara akan sangat dingin sebentar lagi, itu akan membuatmu hangat jadi jangan melepasnya” kata Daniel singkat lalu kembali kearah kudanya yang berada di samping sang raja.

***

Violet CormwellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang