"KALIAN MENYEBALKAN!!!"

***

Seharian Jaemin dibuat jengkel oleh para Tuan Muda, dan karena itu saat ini dia memilih bermain dengan Nono selepas dia memberi makan kelinci-kelincinya. Para Tuan Muda itu ia abaikan di belakangnya, dia hanya fokus pada Nono, si anjing samoyed kesayangannya.

"Jaemin hyuuuunggggg~ jangan abaikan aku!" Chenle datang dan duduk di depan Jaemin yang terduduk di atas rumput sembari mengusap kepala Nono yang ada di atas pangkuannya.

"Salah sendiri membuatku kesal." dengus Jaemin.

"Aku tidak!" 

"Kau iya!" keduanya saling melempar tatapan penuh kekesalan, Chenle kesal karena diabaikan, sedangkan Jaemin kesal karena dibuat jengkel sejak tadi.

"Kalian berdua mau sampai kapan saling buang muka begitu di sana?" Jaehyun tidak habis pikir dengan Jaemin dan Chenle yang malah adu saling ngambek.

"Hhh~ sudahlah" gumam Jaemin, dia beranjak dari duduknya dan membersihkan bagian belakang celananya, Chenle dan Nono pun ikut berdiri.

"Ayo kembali." ajak Jaemin, Chenle mengangguk. Setelah meletakkan Nono di tempatnya kembali, Jaemin dan Chenle berjalan masuk ke dalam rumah, Jaehyun geleng kepala sendiri melihat keduanya, dia mengusap kepala Jaemin sayang dan merangkul Chenle.

"Pergi mandi sana dulu." Jaemin menurut, sedangkan Chenle sudah pergi ke ruang kerja, sepertinya ingin mengurus sesuatu.

***

Saat makan malam, keadaan mansion sudah kembali seperti semula, dimana Nyonya Muda NEO mulai bersikap normal kembali, dalam konteks tidak mengabaikan para Tuan Muda dan mulai kembali menanggapi apapun itu candaan para Tuan Muda.

"Aku masih penasaran sebenarnya apa yang membuat moodmu jelek pagi tadi?" tanya Hendery.

"Tidak usah diingatkan!" desis Jaemin sembari menusuk ayam di piringnya dengan kejam, membuat Hendery langsung diam di tempat.

Kun dan Yuta yang mulai lupa kejadian pagi tadi mendadak kembali ingat saat mendengar pertanyaan Hendery, muka mereka merah sempurna, Jisung menyadari itu tapi saat hendak bertanya keduanya pamit duluan dari ruang makan.

"Aneh, ada apa sih?" tanya Jisung penasaran.

"Akan lebih baik kau tidak penasaran." ujar Winwin.

Melihat wajah Jaemin yang merah merona itu tiba-tiba Jaehyun, Chenle, dan Renjun diingatkan tragedi dimana mereka mengetahui bentuk lekuk tubuh polos Jaemin. Muka mereka bertiga jadi memerah sempurna.

PLAK! ketiganya menampar pipi masing-masing, menyadarkan mereka dari pikiran liar yang mendadak datang kala mereka ingat sekelebat bagaimana rupa dari tubuh polos seorang Na Jaemin.

"KALIAN KENAPA SIH?!" teriak Jisung tak sabar.

"EHEM! Segera habiskan makan malam kalian." Taeyong berdehem mengingatkan penghuni lain agar segera menyelesaikan makan malam mereka.

***

Yuta menutup wajahnya dengan bantal, dia benar-benar tidak menyangka kejadian tadi pagi terjadi, itu bahkan bukan sebuah kesengajaan.

"Astaga!!! Aku benar-benar tidak bisa mengenyahkannya!" Yuta menurunkan bantal yang menutupi wajahnya, mukanya merah jika ingat kejadian tadi pagi.

Yuta dan Kun bersikeras memandikan Jaemin karena si manis satu ini malasnya bukan main. Setelah membantu Jaemin berdiri normal dari posisinya yang nyaris terjerembab hanya gara-gara kakinya terjerat selimut, Yuta dan Kun membawa Jaemin ke kamar mandi.

"Aku bisa mandi sendiri!" ujar Jaemin.

"Kami tidak percaya, kau saja tidak mau bangun sejak tadi." dumel Kun, Jaemin merengut lucu, dia sibuk mengumpati Kun dan Yuta, tapi tidak menyadari jika Kun melepaskan satu per satu pakaian di tubuhnya. Yuta bahkan menurunkan celana piyama yang dikenakannya. Di saat itu baik Kun dan Yuta tertegun. Mereka bisa melihat kulit putih membalut tubuh ideal Jaemin, abs samar, otot yang pas dengan lengannya, kaki jenjang, dan-

"Kenapa kalian di- huh? YAKKK!!!!!! NAKAMOTO!! QIAN!!!" Jaemin berteriak saat menyadari tatapan dan ekspresi beku dari dua dominan di depannya.

"Y-YA!! Jangan lempar shampoonya!!" Yuta dan Kun menghalau apapun itu yang Jaemin lempar padanya.

"KELUAARRRR!!!!" Yuta dan Kun reflek langsung balik badan dan keluar. Tapi-

"Kau benar tidak mau dibantu mandi?" tanya Kun.

"TIDAK, TERIMAKASIH!" 

"ARRRGHH!!! SIALANNN KENAPA TIDAK ENYAH JUGA!!!" Yuta membalik badan dan membenturkan kepalanya beberapa kali ke bantalnya.

"Hahhh~ okaa-saann~ bagaimana ini? I'm hard."

Kondisi yang sama dirasakan oleh Kun, pemuda Qian satu itu  merana di bawah guyuran showernya.

"Sialan!" desis Kun.

***

_42_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now