The Historian and The Child of Riverbank - Kashuu Kiyomitsu

Mulai dari awal
                                    

Kashuu mengenyit, sebelum melihat ke arah kalender yang ada di atas meja kerja Saniwa. Pedang milik sang mantan pemimpin unit pertama Shinsengumi itu baru sadar bahwa libur musim panas di Negeri Sakura telah tiba, dan saatnya berlibur. Meskipun dalam status liburan, bukan berarti mereka bisa santai seenaknya karena Pasukan Pengubah Sejarah bisa datang kapanpun.

Pikiran Kashuu sudah pergi kemana-mana memikirkan liburannya bersama Saniwa. Tapi, mau tidak mau dia harus berbagi pengalaman dengan rekan-rekannya juga. Dia tahu kalau di Honmaru sudah ada seratus lebih touken danshi berkumpul, tidak mungkin Saniwa juga tipe yang suka pilih kasih. Satu sisi, Kashuu merasakan cemburu.

"Kashuu Kiyomitsu, kamu dengar ucapanku, kan? Apakah ucapanku jelas?" tanya Yamanbagiri.

"Iya, iya," jawab Kashuu datar.

Pembicaraan mereka terpotong ketika mengetahui Saniwa masuk ke dalam kantor. Raut wajahnya terlihat sangat lelah, tetapi dia berusaha untuk menyembunyikannya. Saniwa duduk di samping Kashuu, sebelum menyandarkan punggungnya dengan lemas. Wajahnya terlihat pucat, seperti sakit.

"Pemerintah ternyata memberikan pekerjaan tambahan padaku, pekerjaanku juga akan mencakup daerah Indonesia, negara tetangga kita. Pasukan Pengubah Sejarah ternyata diam-diam akan menyerang negara itu, lalu berusaha meng-alter sejarah mereka. Belum lagi, urusan sejarah di sana juga lebih ruwet," curhat sang Saniwa- Mizuki.

"Tunggu, di sana tidak ada 'Saniwa' atau apa, begitu?" tanya Kashuu, mengernyitkan dahi nya.

Mizuki menggelengkan kepalanya. "Aku juga dulu lahir di Indonesia, dengan nama yang berbeda. Maksudku juga, ya, aku lahir blasteran Jepang-Indonesia, dan saat ini belum ada 'Saniwa' yang melindungi wilayah itu. Jadi, aku menjaga dua Honmaru, seperti itu. Kalian juga bisa bertemu dengan touken danshi baru dari negara itu, bukankah itu terdengar menarik dan melelahkan?" lanjut Mizuki, sebelum tertawa lemah.

"Tapi, aruji-" Yamanbagiri kali ini berusaha untuk protes, tetapi Mizuki menggeleng.

"Tidak, aku tidak mau kalian terlalu memikirkan kondisiku sekarang. Aku akan mengirimkan dua pesan kepada kalian, lalu kumpulkan para touken danshi di halaman Honmaru," Mizuki beranjak dari sofa dan mengambil dua gulungan kecil dari rak mejanya.

_________________

Sesuai perintah, Yamanbagiri dan Kashuu menggunakan bel untuk mengumpulkan rekan-rekannya.

"Jadi, hari ini kita ada misi spesial dari Saniwa, dan kami yang membawakan pengumumannya. Jangan ada yang mengomel," ucap Kashuu, mengangkat gulungan kecil itu di tangannya.

Hasebe sudah keburu baper duluan. Kasihan sekali.

Kashuu membuka gulungannya lebih dahulu, dan melihat tulisan 'survei' berwarna hitam. Di bawah tulisan itu terdapat enam orang terpilih yang ikut dalam survei. Biasanya jika survei terjadi, tidak akan ada pertarungan.

"Tim survei hari ini ke... hah, Indonesia?" Kashuu memicingkan mata, "Sebentar, sebentar, kenapa-"

"Selesaikan penjelasanmu terlebih dahulu, Kashuu Kiyomitsu, protesnya belakangan," komentar Yamanbagiri.

"Ehem, iya, maaf. Tim survei hari ini adalah Mikazuki Munechika, Ishikirimaru, Iwatooshi, Imanotsurugi, Kogitsunemaru, dan aku, sebagai pemimpinnya. Tim survei akan berangkat dengan tim Garda Depan, dan akan disampaikan oleh Yamanbagiri Kunihiro," jelas Kashuu.

Setelah itu, Yamanbagiri membukakan gulungan yang ada di tangannya. Seperti ucapan Kashuu, tim Yamanbagiri akan menjadi tim Garda Depan. Timnya terdiri dari Heshikiri Hasebe, Tsurumaru Kuninaga, Higekiri, Hizamaru, dan Ichigo Hitofuri. Menurut catatan dari gulungan itu, tim akan berangkat bersama-sama, jadi sebenarnya tim Garda Depan dan tim survei dibagi menjadi dua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang