P.17 [Setan!]

169 31 34
                                    

“KUTANTANG KAU CIUM RENJUN DI BIBIRNYA MWAHAHA”

Saeron langsung mendorong Renjun pelan untuk menjauh.

“Maaf nih ya ganggu, Sae ikut gue bentar yuk” Dia langsung menarik Saeron.

“Eh mau dibawa kemana, Jin? Belum selesai gue” Satu lengan Saeron ditahan Renjun.

“Bentar ih, nanti aja lanjutnya bawa kerumah lo kek”

“Gak mau, pokoknya Saeron gak boleh dibawa, dia temenin gue disini”

“Pelit banget sih Jun!”

Tak!

Ketiga insan menoleh bersamaan kearah belakang.

“Ape tuh?” Heejin bergidik ngeri. “Disini ada hantu Sae! Huaa ayok lari!” Saeron pun sudah ditarik dan lepas dari pegangan Renjun.

“Saeron?”

Suara hentakan-hentakan kaki kembali mendekat. Tiba-tiba tangan Renjun diambilnya, diajak berlari bersamanya.

“Renjun ayo lari, ada hantu tau”

“Eh fotokopiannya ditinggal, Sae!”


° r e n j u n  f r e a k i n'  h u a n g °


Gubrak!

“Yang namanya Lee Jeno sama Kim Saeron disuruh ke ruang guru!” Teriak ketua kelas Choi dengan kondisi muka gak biasa, untung tetap ganteng.

“Untung gamtenk, kalo gak sudah kusumpal mulutnya, ngangetin aja” Kata Shuhua kalem dan cantik.

Kedua pemilik nama yang dipanggil bergeming, enggan banget ke ruang guru.

Ketua kelas ganteng itu sudah disebelah Saeron sekarang. Ia juga lihat Jeno malah tiduran bertumpu lengan diatas mejanya.

“Lee Jeno cus sana, cepat!”

“Gue capek”

“Pusing kepala bapak” Bomin memijat-mijat pelipisnya.

“Mau dipijetin?” Bisik Shuhua sambil terkekeh sendiri.

Karena sudah kelewat kesal Bomin mengabaikan kalimat Shuhua dan kini mengambil daun telinga Kim Saeron, berniat untuk menariknya.

“Ayo Sae, ntar gue ini yang dimarahin”

“AKKKHEMMMM!” Bomin yang cakep berwibawa seketika hilang imagenya karna tiba-tiba terlonjak kaget dan melompat.

“Tangannya mas tangannya, dijaga”

“Hadoh ini lagi, makanya pacar kamu ini suruh ke ruang guru, RENJUNNN” Bomin menggapai tangan Renjun dan menaruhnya ditelinga Saeron.

“Ayo tarik telinganya cepet! Tadi kan gue gak boleh megang-”

“Jangan dong kasian!” Pergerakan dari Renjun bukan menarik daun telinga gadisnya malah mengelus helainya lembut.

Bomin mual lihat kelakuan dua insan itu yang sekarang sudah sama-sama melengkungkan bibir, dan jangan lupa tatapan manis antara keduanya.

“Hah gak guna lo Jun!” Ia menepis tangan Renjun yang masih mengelus kepala Saeron.

Teman sebangku Saeron yang daritadi diam saja, jadi kena semprot juga, “Siyeon ayo tarik telinga temen lo ini, sekalian tarikin juga punya Jeno, cepat!”

“What?! Kok gue sih!”

“Iya, sana Yeon, tarikin punya Jeno muehehe” Kekeh Renjun.

“JENO! SAERON! Serius ini kalian mau difoto lagi heh!”

Renjun Freakin' Huang [On-Going]Where stories live. Discover now