"maaf tuan kami sudah lalai.."

"maaf? Cih aku tidak butuh maaf kalian, cepat bereskan kekacauan itu." perintah Haruto.

"baik tuan."

Cklek!

"wahh ternyata tuan Watanabe sedang emosi ya?"

"ck, kau lagi."

"apa? Kau senang dengan kedatangan ku ya? Ah aku jadi merasa tersanjung."

"kenapa kau tak kunjung pergi hah?! Lihat neraka sudah menunggumu."

"terserahmu saja, aku kesini hanya untuk memberikan dokumen ini."

"dokumen apalagi? Pernyataan bahwa kau memang jalang, iya?" tanya Haruto dengan nada mengejek.

"anak ini benar benar minta di cubit, ini dokumen penting peninggalan ayah bolot mu!"

"bolot begitu juga kau mencintainya bukan?"

"jelas tidak, aku hanya mencintai hartanya."

"cih, benar-benar jalang!"

"hey kau mau kutendang sampai ke antartika? Tidak sopan sekali sama orang tua!"

"memang kau sudah tua, besok ajal akan menjemputmu jadi tidurlah dengan nyenyak dan makanlah yang banyak."

"wahh peduli sekali kau dengan kesehatanku rupanya, ayolah anak kecil jangan tsundere."

"pergilah, kehadiranmu tak di inginkan disini."

"aku memang tak ingin kemari jika bukan ayahmu yang memaksa. Dasar anak nakal."

"hm."

"aku akan pulang! Tidak mau menyalimi ku?"

"tangan mu bau."

"heh solimi sekali orang ini, kau tau? Aku sudah mandi dua kali hari ini!"

"aku tidak bertanya."

"terserahmu saja, dasar Watanabe sialan."

"hm."

"kusumpahi kau akan menjadi bolot seperti ayahmu."

"terimakasih."

"heoll, apakah kau sudah ketempelan makhluk halus?"

"ya."

"aneh, dasar keturunan Watanabe!"

...

...

...

"apa semuanya ditangani dengan baik?"

"iya tuan, semua pengiriman menggunakan pesawat pribadi."

"bagus, tetap awasi dan kirim laporan jika ada yang mencurigakan."

"baik tuan."

...

"badan lo kecil banget, nih makan yang banyak. Ntar dikira gue ga ngasih lo makan lagi."

"ish uwu badan nya emang gini tauuu, kakak jangan body shaming ke uwu ya!"

"tapi beneran deh, lo kurus cil. Gapernah dikasih makan ama bapak lo?"

Ah.. Jeongwoo jadi teringat ayahnya. Bagaimana ya keadaan ayahnya sekarang? Apa ia makan dengan baik? Apa ia masih suka mabuk? Apa ia-

Hah.. Jeongwoo jadi rindu padanya.

"heh! Malah bengong, gue ruqyah juga lo!"

"uwu kangen ayah.."

"si bocil, bapak lo jahat begitu dikangenin. Jangan jangan pas kecil lo dikasih makan kemenyan!"

Slave || Hajeongwoo [✓]Where stories live. Discover now