Time Traveller

32 4 1
                                    

Sebuah FF hasil collab dengan Arami_arami dan di request oleh inorinkei 

💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡

Daiki dan Kei adalah mahasiswa di salah satu universitas unggulan di Jepang. Keduanya merupakan teman sekelas. Selain itu keduanya juga sudah menjalin persahabatan sejak kecil, rumah mereka berdua pun bersebelahan. Dari kecil hingga sekarang keduanya tidak pernah terpisahkan.

Pagi hari di ruang kelas....

"Dai...."

"Hmmm..?" tanya Daiki sambil terus mengerjakan pr yang belum sempat ia kerjakan semalam.

"Kau ingat kan mimpi kita saat SMA dulu?" tanya Kei.

"Apa? Oh! Membuat kacamata tembus pandang dan jubah tidak terlihat agar bisa mengintip wanita seksi kan?" ucap Daiki sambil mengedipkan matanya kepada Kei.

"Bukan.. dasar hentai!!" jawab Kei sambil menepuk pelan puncak kepala sahabatnya itu.

"Terus yang mana? Kita kan berniat mencoba membuat semua peralatan Doraemon."

"Tentang portal Dai... kau ingat kan?"

"Aaah!! Pintu ke mana saja itu?!!" teriak Daiki yang membuat semua teman sekelasnya menoleh ke arah mereka. 

"Ssst... pelan-pelan dong!!" balas Kei memukul belakang kepala sahabatnya.

"Aah, gomen, jadi bagaimana?"

"Aku ingin mencoba mulai membuatnya sore ini. Aku sudah mengumpulkan bahan-bahannya. Kan lumayan. Jika berhasil, kita bisa ke mana saja dengan cepat dan pastinya tidak memerlukan biaya. Gimana?" Kei menjelaskan dan diakhiri dengan pertanyaan dan kedipan mata kepada Daiki.

"Boleh juga tuh!! Yappari, Kei wa tensai desu ne!!!"* ucap Daiki dengan nada sedikit kencang sambil menepuk bahu sahabatnya.

"Dai, sekali lagi teriak-teriak, aku jahit mulutmu!!!" teror Kei sambil memelototi sahabatnya itu.

"Uwaa... kowai yo*... Gomen... Gomen..."

Tak lama dosen mereka masuk dan mereka segera menyudahi obrolan mereka. Setelah perkuliahan selesai, Kei dan Daiki bergegas pulang ke rumah Kei, lalu segera merancang portal yang sebelumnya mereka bahas. Pria cantik itu menggelar blue print yang sudah dia buat di malam-malam sebelumnya.

"Sugee!!* Kau bahkan sudah menyiapkannya sejauh ini!"

"Siapa dulu dong yang buat." Kei menyibakkan rambut pendeknya.

"Kalau begini sih tidak akan masalah. Kita bisa langsung membuatnya sekarang."

"Bagaimana formulanya?"

"Kurasa sudah sempurna." Daiki mengacungkan kedua jempolnya. Walaupun berbadan pendek, dia tidak kalah jenius dari sahabatnya.

Mereka pun mulai membagi tugas—Daiki berfokus pada sistem, dan Kei mengurus perangkatnya. Keduanya mengerjakan selama beberapa minggu karena harus membagi waktu dengan dunia perkuliahan mereka.

💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡

Pada minggu kelima, portal rancangan mereka pun selesai. Kei sengaja membuatnya berbentuk pintu berwarna pink, persis seperti milik Doraemon.

"Aku sudah tidak sabar untuk mencobanya!" seru Kei sambil menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. "Bagaimana sistemnya, Dai?"

"Sempurna!" Daiki kembali mengacungkan jempolnya setelah selesai mengetik format sistem terakhir.

Mereka berdua berjalan ke arah pintu.

"Kita mau pergi ke mana?" tanya Dai.

"Lebih jauh lebih baik."

"Bagaimana kalau kita ke..... Perancis?"

"Eh? Tapi kita tidak bisa bahasa mereka. Bahasa Inggris aja seadanya."

"Tidak masalah. Toh kita hanya ingin menjajal alat ini. Kita bisa langsung pulang lagi nanti."

"Oke kalau begitu."

Daiki segera mengetik koordinat tujuan pada panel di pintu tersebut.

"Siap?"

Keduanya mengangguk. Kei lalu membuka pintu itu dan mereka masuk melewatinya. Namun, pemandangan yang mereka lihat hanya padang tandus dan bebatuan. Yang lebih mengejutkan, mereka berdiri di tengah-tengah lingkaran orang-orang berpakaian primitif yang seperti sedang menyembah.

"Apa ini Perancis?" bisik Kei.

"Koordinatnya benar kok," balas Daiki berbisik, takut mengusik kekhusyukan orang-orang asing itu.

"Tapi kenapa mereka terlihat seperti orang-orang di kartun Flintstone?"

"Mana kutahu? Mungkin mereka suku pedalaman?"

"Tapi koordinat yang kamu masukan itu tengah kota kan?"

"I-Iya sih..."

Perdebatan mereka terpaksa terhenti ketika orang-orang itu mengangkat kepala mereka. Sontak mereka bersorak sorai.

"HUHUHA!! HAA... HEEHAAAHIIII!!! HUHIHUHUHA!!! HHAHAAHOOOO!!!" Beberapa menari sambil mengacung-acungkan tombak ke langit.

"Me-mereka bicara apa?" bisik Kei lagi, ketakutan karena orang-orang itu semakin mengerutkan lingkaran mereka.

"Sebodoh-bodohnya aku, aku tahu ini bukan Bahasa Perancis. Dan sepelosok-pelosoknya tempat, seharusnya bahasa mereka tidak terbatas hanya ha hi hu he ho aja."

"Terus kita.... jangan-jangan... terlempar ke masa lalu? Kau yakin tidak ada yang salah dengan sistemnya?"

Daiki berpikir sejenak. "AH!! Aku tidak memasukkan sistem tanggal!"

"APAA??!! Jadi kita benar-benar ke masa lalu? Bagaimana ini?"

Mendengar suara panik Kei yang tetap terdengar indah, satu orang yang tampak sangat tua menghampiri Kei dan Daiki dengan penuh semangat. Dia menyodorkan selembar kain sambil membungkuk hormat. Sebelum mereka sempat bertanya maksud aksi penghormatan itu, para warga primitif itu segera menyerbu mereka. Orang-orang itu bersorak dan bernyanyi sambil menarik paksa pakaian Kei dan Daiki hingga robek sambil memaksa membalutkan kain itu ke tubuh masing-masing mahasiswa ini.

"Tu-Tunggu!! Apa maksudnya ini??!! Apa yang kalian lakukan??!! Hentikaaannn!!!!" teriak Daiki.

"STTTOOOPPP!!! HEENNTTAAAIIIIII!!*" Kei berteriak tidak kalah kencangnya bertingkah bak wanita yang digerayangi.

Beberapa wanita primitif berdatangan sambil membawa berbagai jenis buah, sayur, daging, dan.... dupa.

"OOII!!! Apa-apaan sesajen itu??!!"

"Dai, cepat aktifkan lagi portalnya!!"

Daiki segera melirik ke arah jam tangannya yang terhubung dengan sistem portal. Namun, inilah definisi sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pada layar jam tangannya tertera 'LOW BATTERY'. Nampaknya portal itu hanya bisa digunakan untuk satu kali perjalanan dan butuh waktu sampai bisa digunakan kembali.

"APPAA??!!! NOOOO!!! TOLONG!!! AKU TIDAK MAU JADI KORBAN PELECEHAN DI SINI!!!!! DAIKI, LAKUKAN SESUATUUU!!!!!"


The End

💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡💙🧡

*Yappari, Kei wa tensai desu ne : sudah kuduga, Kei memang cerdas

*Kowai yo : menakutkan

*Sugee : slang dari 'sugoi', artinya hebat atau keren

*Hentai : mesum

Time TravellerOnde histórias criam vida. Descubra agora