'tuk, tuk, tuk,'
"Lily, kakak masuk yah..." Izin Xiao yang mendorong pintu kamar adiknya pelan, "Lily bangun, ayo makan dulu lalu minum obatnya ok..." Xiao berusaha membangunkan adiknya, Lily yang masih ½ sadar ½ bermimpi terbangun dan tersenyum ke arah Xiao.
"Ahhh, kakak pulang--! Aku sena--ng sekali!" Lily memeluk kakaknya erat, wajahnya yang panas bersentuhan dengan pipi kakaknya yang agak dingin. "Kakak dingin sekali, aku suka." Ucapnya yang kembali tertidur pulas.
Xiao menghela nafas khawatir.
"Lily ayo bangun, kita makan lalu minum obat dulu yah? Lily kan anak baik, ayo bangun." Ajak Xiao, Lily akhirnya membuka mata dengan penuh kantuk, menuruti panggilan kakaknya yang akhirnya sampai juga di telinganya.
"Umm?? Kakak sudah selesai yah telponnya? Maaf yah kak aku tidur duluan, aku tiba-tiba mengantuk sekali setelah selesai makan tadi, jadi aku pergi." Ucap Lily yang tersenyum khawatir. Xiao kemudian menggendong adiknya dan membuatnya duduk di pangkuannya.
"Ayo buka mulutnya, aaa~" suap Xiao seakan-akan ingin memasukkan pesawat terbang ke mulut adiknya.
"Aaa---am~ enak~" tawa Lily yang mendongak ke arah kakaknya. (Mau muntah, tapi aku akan membuat kakak sedih...) pikir Lily yang terus menerima sendokan nasi kari dari kakaknya.
"Kakak juga makan yah!" Pinta Lily. Xiao berdehem dalam senyumnya yang manis.
"Jangan khawatirkan kakak, nanti setelah Lily selesai makan, kakak juga akan ikut makan kok." Lanjut Xiao tenang. Lily mengangguk senang mengetahui kakaknya sudah tidak marah lagi dan ikut makan bersamanya.
***
"Nah karena makannya sudah selesai, minum obat penurun panas dulu ya!" Tawar Xiao yang penuh semangat.
"Obat panas..." Lily memasang wajah masam. "Ok..." Dengan senyum yang sedikit khawatir, Xiao menyuap adiknya sesendok obat parasetamol.
"Bagaimana? Pait?" Xiao menahan tawa usilnya.
"........Banget..." Lily menjulurkan lidahnya.
"Ahahaha!! Kamu ini, karena obatnya bisa membuatmu mengantuk, kau bisa lanjut tidur sekarang." Saran Xiao yang menggendong adiknya didepan seraya berdiri. Digendong begini saja rasanya sudah sangat nyaman, tanpa Paracetamol itu pun sebenarnya Lily bisa saja tidur sesaat setelah dipeluk kakaknya detik ini juga.
(Wajahnya terlalu panas. Apa aku bawa ke rumah sakit saja?) Keluh Xiao dalam heningnya.
"Leher kakak dingin, aku suka..." ucap Lily yang tertidur dalam peluk Xiao.
Xiao menghela nafas panjang dan terduduk menyender di atas kasur adiknya, ia menepuk-nepuk pelan punggung adiknya hingga ia sendiri ikut tertidur pulas dibuatnya.
*
*
*
*
*
"Xiao, Lily, ayah pul--"
"Huwaaaaa--!!!" Panggil Zhongli yang langsung berlari ke kamar Lily sesaat setelah ia mendengar suara teriakan anaknya. "Gak mau!!! Lepas!! Huahaaa--!!! Kakak jahat!!!" Teriak Lily yang semakin menjadi-jadi.
"Lily?!" Teriak zhongli yang membuka pintu kamar anaknya sekuat tenaga.
"Huaaa--!! Ay-aa---ah!! Kakak jahat!! Li-li-l-l-ly--- huwaaaa!!!!" Lanjutnya yang tersengal-sengal dalam tangisnya.
Zhongli yang kebingungan menengok ke arah Xiao yang masih setia duduk dilantai kasur adiknya penuh sweat drop.
Mereka pun tidak punya pilihan lain selain menggunakan bahasa isyarat pada satu sama lain. Menggunakan ekspresi wajah.
🔶(Ada apa ini??😀)
👹(Ahh, akhirnya ayah pulang juga, begini,😩)
🔶(???😶)
👹(Seperti yang ayah tau, Lily demam tinggi.😐)
🔶(...Lalu??😕)
👹(Dia merengek tidak mau dibawa ke rumah sakit...😔)
🔶(...😐)
👹(...😐)
🔶(Ayah punya solusi,🤔 sepertinya...😉👍)
👹(Ayolah🙄, lebih cepat lebih baik ini! Lily sudah demam sejak lama ini sepertinya!😟😤)
🔶(Ahh, ayah mengerti😥. Kalau begitu biar ayah saja yang bujuk😔👌.)
👹(👌)
🔶(👌) Keduanya mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
• | • 原審 x Reader • | • Genshin X Reader • | • (Bhs & Eng story mix) • | •
Fiksi PenggemarGenshin Impact was owned by miHoYo, I'm just writing fan fiction based on their story so far I played, anyway, this book might end up in hiatus if I really forget about this teehee~💗(〃^▽^〃)o~ NOTE ⚠⚠⚠ Mostly angst & 💧🔶!! & it's probably gonna go...
• | 👨👧👦👨👧👦👨👧👦 | •
Mulai dari awal
