• | 👨‍👧‍👦👨‍👧‍👦👨‍👧‍👦 | •

Start from the beginning
                                        

***

"Terimakasih, selamat berbelanja kembali adik kecil!" Sebut wanita kasir toko tersebut yang selalu menganggap Lily adalah anak usia 5 tahun-an. Lily hanya merona malu karena selalu dianggap anak kecil oleh tetangga-tetangga dan orang-orang disekitarnya, tapi semua rasa malu itu selalu ia kesampingkan karena berbagai alasan salah satu karena hari ini kakaknya ada di rumah setelah sekian lamanya tidak pulang.
Ia berjalan dan terus berjalan hingga sampai ke rumah. Begitu ia masuk, ia mengendap-endap kebelakang kakaknya yang sedang dalam telepon.
"Aku pul--"

"APA?!! 1 MINGGU LAGI?!! KENAPA JADWAL KAMI DIPERCEPAT BEGINI?!! KAMI KAN BARU SELESAI MANGGUNG HARI INI!! KEMANA OTAK KALIAN ITU HAH?!!" Marah Xiao yang mengagetkan Lily dibelakangnya.
"Kakak-?" Panggil Lily yang menggenggam belakang baju kakaknya dengan penuh rasa khawatir.

Xiao menoleh dengan kesal dan menatap adiknya yang masih setia menggantungkan plastik penuh belanjaan di tangan kirinya yang kecil itu, hatinya luluh seketika sesaat setelah sadar ia menatap adiknya cukup lama hingga ia melepas genggaman dan mengalihkan pandangannya dari Xiao yang marah.

"Lily--"
"Ahh, anu, A-Aku mau maaf.... Uhh, aku akan siapkan makan malamnya saja.... Kakak lanjutkan saja telfonnya..." Lily menunjuk ke arah meja makan dibalik dinding kaca rumah mereka dengan mata yang tergenang air. Dengan kakunya Lily berjalan cepat dan membuat semua bungkusan belanjaannya agar bisa ia dan kakaknya segera santap untuk makan malam ini, dibantu dengan kursi yang membantunya berdiri didekat meja, ia menyiapkan semuanya mulai dari susu, air putih, dan lain-lain.

Setelah selesai Lily mengambil kain basah dan mengelap tempat duduk yang sebelumnya ia injak-injak tadi dan duduk ditempat, menunggu kehadiran kakaknya di kursi yang ada dihadapannya.
"....." Lily terdiam menunggu kakaknya selesai dengan teleponnya, dan untuk membuang bosannya, ia terus meneguk habis susu digelasnya hingga tersisa ½ galon.

Namun Kakaknya masih setia dengan orang yang ada di telfonnya selama beberapa waktu di luar rumah, dan Lily masih belum menyentuh makanannya samasekali. Ia menatap piringnya yang berisi nasi kari juga daging ayam potong dengan kosongnya.
"...aku kenyang...ingin tidur saja, terimakasih atas makanannya." Ucapnya yang berlalu tanpa suara dan naik ke lantai 2 dimana kamarnya berada.

***

Xiao menghela nafas lega seraya memijat keningnya pusing, walau nafasnya terdengar masih sangat berat. Ia berjalan dan memasuki rumah berharap adiknya masih disana menunggunya walau sebentar saja.
"Baiklah, berarti jadwalnya diubah menjadi 2 Minggu dari sekarang yah? ......Baiklah, aku mengerti Sampai jumpa. Lily?" Xiao melihat sekeliling ruangan makan ini namun ia tak mendapati sosok adiknya sama sekali, hanya gelas kosong yang berdiri tegak ditengah-tengah tempat cuci piring dan makanan untuk 2 orang yang sudah mengeras sedikit dan dingin.

Xiao memahit melihat bagian yang sepertinya milik adiknya yang tak tersentuh sama sekali kecuali air minumnya, ia mengepalkan tangannya geram dan menggigit bawah bibirnya keras hingga lecet sedikit. Xiao kembali Memijat dahinya pelan untuk menghilangkan rasa jenuh dan kesalnya.
"Kakak macam apa aku ini?" Kesalnya.

Karena khawatir, Xiao mendekati kamar adiknya yang sedikit renggang pintunya dan mendapati adiknya sedang tertidur dengan tangan yang gemetar. Spontan Xiao menerjang masuk dan memeriksa suhu tubuh adiknya yang rupanya agak tinggi dari biasanya, panik, Xiao bergegas mencari parasetamol dikulkas dan tanpa sengaja menemukan sesuatu yang membuat hatinya makin lara.

"Lily... Kenapa kau tak bilang saja langsung, sesulit itu kah?" Tanyanya pahit.

Tak lama, Xiao kemudian berinisiatif mengambil nampan dan menyajikan semua makanan mereka untuk dapat ia bawa dan makan bersama adiknya didalam kamarnya. Sebelum naik, Xiao menelpon ayah mereka dan Ganyu mengenai keadaan Lily saat ini. Tentu saja mereka terkejut dan risau khususnya Ganyu yang saat ini berada di luar negeri jauhnya, zhongli yang berada diluar kota saja sampai menjanjikan pada Xiao kalau ia akan sampai 2 hari lagi sangking khawatirnya.

• | • 原審 x Reader • | • Genshin X Reader • | • (Bhs & Eng story mix) • | •Where stories live. Discover now