Awan mendung menyapa Tokyo siang itu, gadis berjaket hitam menyusuri jalanan Tokyo yang tampak gelap. Seiring tungkai sang gadis berjalan rintik hujan pun ikut jatuh ke Bumi, lalu menuju tanah beramai-ramai.
Atensi sang gadis lurus tak peduli pada hujan dia tetap berjalan. Hujan semakin deras ditambah petir yang bersahutan.
Gadis itu merapatkan jaketnya, angin dingin dan pakaian basah kuyup tak diperdulikannya, ia tetap berjalan.
Sampai, langkah sang gadis terhenti dibangunan hotel yang terbengkalai, tungkainya berjalan menaiki tangga atensinya menatap tangga-tangga dihadapannya.
Sesampainya dia dilantai 10 bibir mungilnya tersenyum senang, apa yang ia inginkan akan tercapai. Dengan berlari dan berakhir loncat dari lantai 10.
Dijalanan orang-orang ramai berteriak heboh, lebih heboh dari ghibahan ibu komplek tentang tetangganya yang baru saja kawin-cerai.
Berbeda dengan teriakan histeris orang-orang dijalan, gadis itu malah tertawa senang, merentangkan tangan, ia menikmati hujan yang jatuh untuk terakhir kali, mungkin itu yang ia pikirkan.
Tubuh mungil itu jatuh kejalan kepalanya pecah, mengeluarkan darah segar dari tempurung kepala mungil sang gadis.
Orang-orang mengerumuni mayat gadis itu, bisik-bisik terdengar. Ada yang bilang si gadis depresod ga bisa bayar sekolah, ada yang bilang sang gadis depresod ga bisa bayar untuk judi, ada yang bilang sang gadis kesurupan oleh setan dan berakhir menjadi tumbal pesugihan orang tuanya.
Sampai polisi datang membopong sang gadis membawanya ke rumah sakit, polisi-polisi menatap nanar tubuh sang gadis yang terbujur kaku, bisa dipastikan dia sudah jadi mayat.
Salah seorang polisi membawa bunga Lily putih sebagai persembahan terakhir, karna polisi itulah yang selalu menolong gadis itu ketika ingin melakukan percobaan bunuh dirinya. Tersenyum getir polisi itu membatin 'Setidaknya keinginanmu tergapai, gadis mungil.'
Polisi mencoba mencari keberadaan sang gadis namun sayang sekali orang tua dan keluarganya telah meninggal dunia.
Di hotel terbengkalai itu menjadi saksi bisu bahwa Nuna Shito akhirnya bisa melakukan apa yang ia inginkan sedari dulu namun tak pernah berhasil, iya itu adalah bunuh diri.
Namun, kelihatannya semesta tidak semudah itu membiarkan sang gadis beristirahat dengan tenang seperti apa yang ia harapkan.
Semesta mempunyai caranya sendiri agar sang gadis bisa menghargai hidupnya sekali lagi, melalui kesempatan kedua.
Semesta ingin gadis itu bisa menikmati hidupnya lebih baik, dan bisa merasakan kebahagiaan lagi.
Semesta tak akan pernah mengecewakan makhluknya...
~•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•~
Fufufu~
Sebenarnya ini bukan cerita pertamaku, cerita pertamaku ada di akunku yang satu lagi, maap ga dilanjutin cerita itu.
Jadi, aku buat cerita baru yang akan aneh dan gaje seperti cerita sebelumnya.
Dan sorry prolog nya terlalu pendek seperti om lipai.g
Tertanda;
tsaaa_lonika
nicolalinear
mamangcilok_debest
YOU ARE READING
𝕯è𝖓𝖉𝖆 || 𝕬𝖙𝖙𝖆𝖈𝖐 𝖔𝖓 𝕿𝖎𝖙𝖆𝖓
Fanfictionʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ʙɪꜱᴀ ꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ɢᴀᴅɪꜱ ᴏᴛᴀᴋᴜ ʏᴀɴɢ ʜᴏʙɪ ʙᴜɴᴅɪʀ ᴋᴀʏᴀᴋ ᴅᴀᴢᴀɪ ᴏꜱᴀᴍᴜ ʙɪꜱᴀ ᴛᴇʀᴅᴀᴍᴘᴀʀ ᴅɪ ᴀɴɪᴍᴇ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ? ɴᴜɴᴀ ɢᴀᴅɪꜱ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ᴍᴀᴛᴀ ʜᴇᴛᴇʀᴏᴄʜʀᴏᴍɪᴀ ɪʀɪᴅɪᴜᴍ ᴍᴇᴍᴘᴜɴʏᴀɪ ʜᴏʙɪ ʙᴜɴᴜʜ ᴅɪʀɪ, ʜɪɴɢɢᴀ ᴅɪ ᴘᴇʀᴄᴏʙᴀᴀɴ ʙᴜɴᴜʜ ᴅɪʀɪ ʏᴀɴɢ ᴋᴇ-23 ɪᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴛᴜʜᴋᴀɴ ᴅɪ...
