1. Start a New Life?

15.8K 973 164
                                    

PART 1

Gadis ini semakin merapatkan jaket yang ia pakai. Hanya pakaian ini yang tersisa, setidaknya untuk melindungi tubuhnya. Hawa dingin malam ini ditambah percikan air hujan, membuatnya menggigil karena rasa dingin yang begitu terasa menembus kulit hingga ke tulangnya.

Hujan gerimis tidak menghentikan langkahnya untuk terus berjalan menyusuri trotoar dan ia tidak tahu akan kemana setelah ini.

Ia menoleh ke belakang karena merasa ada yang mengikutinya sejak dia keluar dari club tempat biasa ia dan teman-temannya menghabiskan malam. Seperti malam-malam sebelum hidupnya berubah drastis. Perlu digaris bawahi. Untuk hidupnya yang berubah drastis.

Karena malam ini, malam pertama dia menjadi istri sah seorang pria yang baru saja ia kenal dan malam pertama ketika teman-teman- yang biasanya dekat dan akrab dengannya sangat jauh berbeda dari biasanya. Ataukah ini sebenarnya wajah asli temannya?

Ia ingat kejadian beberapa menit yang lalu saat ia masih berada di dalam club tersebut. Ketika ia dengan mengenyahkan harga dirinya yang selama ini ia junjung tinggi, merengek untuk meminta bantuan pada beberapa teman-dekat atau teman-main di saat dia masih mempunyai banyak uang.

“Please, semalam aja, Dev. Malam berikutnya aku akan mencari tempat lain.” pintanya memelas pada salah satu temannya yang bernama, Devi. Teman dekat ketika ia masih kaya, bukannya miskin seperti sekarang.

“Maaf, Jen, bukannya aku nggak mau. Tapi, kamu tahu kan. Mama Papa udah tahu berita tentang Papamu, jadi... aku benar-benar tidak bisa. Maaf.” entah itu topeng memelas yang ditunjukkan oleh Devi atau itu ekspresi sebenarnya, Jenna sudah tidak bisa membedakannya.

“Kalau begitu, aku pinjem uang. Buat ngontrak, paling tidak buat sebulan, Dev. Nanti aku ganti kalo aku sudah dapat kerjaan.” dia tidak mau tinggal bersama suaminya sekarang. Dan, temannya juga tidak tahu statusnya kalau ia sudah menikah. Bisa semakin diinjak-injak harga dirinya karena menikahi pria yang hanya bekerja sebagai pegawai kantoran biasa Itu juga yang ia tahu dari Papanya.

“Sorry, Jen. Kamu bisa kerja apa? Aku nggak yakin kamu bisa kerja keras dan kamu nggak mungkin bisa ganti uangnya.”

Astaga jadi temannya tidak ada yang mau membantu. Sudah dua jam dia club ini, di tempat biasa mereka menghabiskan waktu bersama untuk bersenang-senang, bahkan ketika belanja juga mereka bersama, liburan, tentu saja bersama mereka.

Sekarang semua wajah di sini, termasuk Devi. Terlihat berbeda, menganggapnya seolah tidak ada di sini. Dia seperti sampah. Terbuang dan tidak berguna.

Hatinya sakit sekali, seperti ditikam berpuluh-puluh sembilu ketika mendengar celutukan dari salah satu orang yang membencinya, “Jual diri aja. Moga laku, deh. Mengingat lo yang selalu sok jual mahal, mana mungkin sekarang ada yang mau sama lo.” cibir salah satu perempuan yang duduk di pojok sofa melingkar.

Tidak menunggu lama, ia beranjak dan membawa minumannya. Segelas minuman dingin langsung membasahi wajah sombong perempuan ini. Salah satu orang yang selalu menganggapnya saingan, dia Monica. Dari tadi, dia menatapnya seolah dia barang lusuh yang menjijikkan. Mencemooh tidak henti-hentinya.

Sudah habis kesabarannya.

Monica mengumpat dan hendak menerjangnya, namun dengan cepat ia keluar dari club itu.menghindari keributan yang bahkan ia tidak tahu kalau ia nanti bisa membunuh perempuan itu.

Kalau saja, dia punya pilihan.... tapi dia tidak punya pilihan selain meminta bantuan orang-orang yang ia anggap teman ini atau dia akan tinggal dengan pria yang baru ia kenal. Tsk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Secret LoveWhere stories live. Discover now