꒰⑅ 03 ꒱

399 64 48
                                    

Semerbak aroma harum dari dapur pribadi Scara tentu membuat siapapun pasti tergoda serta penasaran dengan apa yang tengah dimasak gadis bersurai biru gelap itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semerbak aroma harum dari dapur pribadi Scara tentu membuat siapapun pasti tergoda serta penasaran dengan apa yang tengah dimasak gadis bersurai biru gelap itu.

Sedari tadi dia sibuk melirik kamar Scara yang tak kunjung memberi tanda-tanda akan terbuka, pasalnya Mona tidak ingin makanannya lebih dulu dingin sebelum sempat pemuda itu memakannya.

"Masak apa Mon?"Tanya Scara dari ambang pintu kamarnya, wajahnya sedikit kusut karna setelah sampai apartemen pemuda itu kembali tidur.

"Udah bangkit lo? Masak Spicy Stew, gapapa kan?"Tanya Mona sambil mengaduk spicy stewnya diatas tungku kompor, Scara hanya mengangguk lalu duduk di sofa depan TVnya.

"Udah baikan lo?"

"Hm"

"Kirain gua bakal dapet nasi kotak"

"Gua jahit juga lama-lama mulut lo Mon"

"Belagu mau jahit mulut gue, seragam lo sobek juga gue yang benerin ajg"

"Gatau, gua lupa"

"Bangsat"

Setelah Spicy Stew nya matang, Mona segera menata makanannya di meja lalu menepuk pundak Scara untuk makan malam.

"Makan disini aja, lo mau nonton film gak?"

"Setan tahu gitu gua ga nata meja makan jing, yaudah deh noh ambil sendiri makanan lo"

Scara mendengus namun kemudian melompat turun dari sofa dan berjalan menuju meja makan untuk meraih makanannya lalu kembali duduk di sofa.

"Lo seharian di UKS ya?"Tanya Mona tiba-tiba, Scara yang sedang memasukkan CD ke DVD player pun berhenti sejenak.

"Iye, gua pusing gara-gara semalem pulang pagi"

Mona hanya mangut-mangut tanda mengerti lalu kembali melahap Spicy Stewnya.

"Tadi gue beliin obat, kalo masih pusing nanti sebelum tidur jangan lupa di minum"Ucap Mona, Scara mengacungkan jempolnya lalu kembali memakan Spicy Stewnya.

Sejenak mereka diam menikmati makan malamnya sambil menonton TV, sejak tadi Mona ingin bertanya sesuatu namun rasanya masih ragu.

"Scar"

"Hm?"

Mona menghela nafas lalu kembali memakan Spicy Stewnya.

"Gajadi"

"Gajelas lo kek kentut satpam jing"

"Bacot lo boncel"

Scara tertawa mengacak gemas rambut Mona dan Mona mendengus kesal seperti biasanya, sesaat kemudian mereka kembali saling bercanda ria serta beradu kata seperti biasanya membuat ruang tamu Scara terasa lebih hidup.

= × 🌟 × =

Mona terbangun tepat pada saat tengah malam, kepalanya lagi-lagi terasa pening karna terpaksa bangun seperti sekarang di tambah sedikit mimpi buruknya yang sering menghantuinya.

Mona mendengus lalu mengusap kasar wajahnya sebelum akhirnya memutuskan membasuh wajah untuk menyegarkan sedikit dirinya.

Setelah membasuh wajah, Mona menyambar jaketnya berniat keluar sejenak menyusuri jalanan di sekitar apartemennya berharap dia akan segera mengantuk setelahnya.

"Mon, lo mau kemana?"

Mona tersentak kaget, baru saja gadis itu mengunci apartemennya tiba-tiba sesosok Scara muncul sambil menuntun motornya keluar dari garasi apartemen.

"Lo sendiri mau kemana?"

"Kerjalah jir, kayak lo gatau aja Fatui adanya cuma jam malam"

"Owalah yaudah hati-hati, biasanya orang boncel rawan di culik wewe soalnya"

"Ajgg maksud lo apa bgsd?"

Mona tertawa kecil lalu mengibas-ngibaskan tangannya, baginya sudah biasa membuat Scara emosi seperti ini karna Mona mengejek soal postur tubuhnya.

Scara mendengus menahan tangan Mona yang baru saja akan pergi, Mona menepisnya lalu menatap Scara heran.

"Kenapa lo?"

"Lo mau jalan-jalan kaga? Gua tahu lo gabisa tidur lagi"

"Lah katanya lo mau kerja?"

"Nelat dikit sabi lah, gue agak laper juga pengen nyemil"

Mona menghela nafas lalu tersenyum simpul dan mengangguk.

"Yaudah cepet pake helm sana, dasar lelet"

"Berisik, ikhlas ga sih ajg"

"Dikit"

"Owalah tai"

Scara terkekeh, setelah Mona nyaman dengan posisi duduknya pemuda itu pun mulai melajukan motornya.

Udara dingin mulai menerpa hingga terasa menusuk kulit mereka, Scara yang menyadari jika Mona sedikit kedinginan pun menarik tangan Mona agar masuk kedalam saku jaketnya agar tangan gadis itu hangat.

"Apasih"

"Nanti lo masuk angin, yang repot gua besok ga ada yang masak"

"Tai ah"

"Kenapa? Baper lo sama gue?"

"Ga sudi lah ajg, mending gua baper sama cowok kaya kek Childe"

"Telat, dia bucinnya cewek kalem kek Lumine gak cewek gorilla kayak lo"

"Gua bukan gorilla bgsd!"

"Lagian, gua juga kaya udah ngaku aja lo baper sama gua kan?"

"Tapi lo boncel, lagian gua bapernya sama dompet lo bukan lo nya"

"Sialan lo Mon, cewe matre"

"Berisik lo pendek, mending duit lo buat beli susu peninggi badan"

"Babi, gua lempar juga lo lama-lama"

Mona tertawa puas mendengar Scara benar-benar kesal dengan candaannya, Scara mendengus namun pada akhirnya tersenyum dibalik helmnya.

Malam masih panjang dan Scara ingin waktu berjalan lebih lambat daripada biasanya sembari mendengar lebih banyak tawa gadis itu.

Malam masih panjang dan Scara ingin waktu berjalan lebih lambat daripada biasanya sembari mendengar lebih banyak tawa gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That Bastard! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang