"Hey kalian! Minggir!" Terdengar seseorang yang berteriak.

"Aku akan membawamu kedepan!"

Amelia tidak dapat menolak karena Devano sudah menariknya. Devano dengan hati-hati membawa Amelia maju kedepan. Clara yang berada dibelakang memandang mereka dengan sombong.

"Wajah tampan adalah senjata yang kuat untuk menakhlukan semua orang." Clasra barjalan sambil berdecak. Menatap kagum Amelia dan Devano yang berjalan beriringan.

"Apakah Amelia berhasil mendekati Kenzo?"

"Apakah kau buta? Amelia terlihat lebih dekat dengan Devano, kemungkinan mereka ada hubungan."

"Kita tidak tahu, bukan? Jika bisa saja Amelia sekarang ini dekat dengan Devano hanya ingin mendekati Kenzo."

Terdengar orang-orang yang sibuk bergosip.

Kenzo yang tepat berada dibelakang dengan patuh mengikuti Devano dibelakangnya. Tampak ia tidak banyak bicara. Bahkan Kenzo hanya melirik dengan malas saat melihat tangan Devano menuntun Amelia dengan hati-hati.

Gissel yang melihat kedatangan Amelia tidak bisa menahan untuk tidak berteriak dengan khawatir.

"Amel! Clara! Apa kalian baik-baik saja?"

"Kita baik-baik saja." Terlihat Amelia yang tersenyum untuk menenangkan Gissel.

"Sebenarnya aku sudah mengambil foto nilai kalian berdua, agar kalian tidak perlu untuk berdesakan."

"Gissel, kau sangat baik. Aku terharu." Clara memeluk Gissel dengan erat.

"Dasar penipu!" Dengan lembut Gissel memukul tangan Clara.

"Haha."

"Ayo kita lihat nilai kita!"

Tampak Gissel mengangguk. Mereka tahu dimana tempat nilai mereka berada. Tentu saja berada diperingkat bawah.

Amelia yang sudah berada didepan papan pengumuman mencoba mencari nilainya.

"Lihat! Nilai mu berada disini!"

Devano melihat nilai Amelia yang pertamakali, mengajak gadis itu mendekat.

Amelia mengira mungkin ia akan mendapatkan peringkat ke-35. Tapi tulisan didepan menunjukkan angka 15.

Amelia terus membaca namanya dan angka-angka didepannya. Angka-angka yang sempurna dan ini pertamakalinya ia mendapatkan nilai tinggi.

Karena belum percaya akan semua itu, Amelia terus membacanya.

"Selamat, Amel! Kau sangat hebat!"

Tepukan dipundaknya menyadarkan Amelia, jika semua yang ada didepannya benar-benar nyata.

Melihat tangan didepannya, Amelia tanpa pikir panjang langsung menjabatnya. Ia memberikan senyum lebarnya kepada Devano. Terlihat sekali jika Amelia sangat bahagia.

"Terima kasih, Devano."

"Emm." Devano mengangguk ringan.

"Bagaimana dengan nilaimu?"

Amelia yang penasaran langsung melihat kembali kedepan.

"Aku tergeser." Devano berkata ringan.

"Benarkah?"

Amelia yang tidak percaya langsung mengeceknya.

Terlihat jika Kenzo memang berada diperingkat atas. Diam-diam Amelia melirik kearah Kenzo yang tidak jauh darinya. Alis laki-laki itu tampak berkerut. Amelia tidak tahu apa yang sedang Kenzo pikirkan saat ini.

Kembalinya Nona MudaWhere stories live. Discover now