Vidi's Luck [KookMin Social Media]

Start

Warning, gender switch Jimin dikarenakan Magic_R bukan penganut male pregnant, jadi sekalian Jimin dibuat gender switch untuk kisah cerita ini kedepannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Cinta kami bersemi di Kota Kembang, Bandung lalu pupus di Kobenhavn, Denmark, dan kembali terbangun di Jakarta."

Vidia sempat menganggap bahwa Lucky gila karena langsung mengajaknya bersama setelah dua tahun saling meninggikan ego masing-masing dan tak pernah saling menghubungi lagi.

Tapi, bagi Lucky, dia hanya terlalu mencintai Vidia.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vidia Quinn Houtsman [gender switch Jimin, memakai Minju sebagai visualisasi], lahir di Bekasi tanggal 11 Juni tahun 1995. Merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di keluarga Houtsman. Setelah lulus SMA memilih untuk menerima tawaran beasiswa ke Denmark, terpaksa menjalin hubungan jarak jauh dengan Lucky karena lelaki itu sudah diterima di Institut Seni Budaya Indonesia. Satu tahun berada di Denmark, akhirnya dia putus dengan Lucky. Alasannya?

"Lucky, kamu kok ke sini gak bilang-bilang dulu?" Vidia terkejut begitu melihat sosok lelaki tinggi dengan wajah yang baru saja melunturkan senyum. Tangan kanannya disembunyikan di belakang, tapi Vidia bisa melihat dengan jelas ada bunga di sana. Shit, perempuan itu mengumpat dalam hatinya. Lucky datang sebagai kejutan.

Benar, ini adalah hari anniversary mereka yang kedua, tapi Lucky justru menemukan kekasihnya berciuman di depan pintu apartemen perempuan tersebut.

Lucky tak bersuara cukup lama, tapi matanya jelas menunjukkan kemarahan, terutama pada pria yang tadinya lehernya dipeluk oleh Vidia. "Get out of here, please. I need to talk with her," begitu katanya pada sang pria, mengusirnya secara halus. Beruntung, pria itu menurut dan memilih untuk pergi. "kamu selingkuh?" tanyanya to the point setelah si pria tertelan pintu elevator.

"Aku–" Vidia tidak tahu harus berungkap apa, dia justru menunduk dengan rasa bersalah dan mata bergetar sambil memainkan jemarinya.

"Jawab, kamu selingkuh!?" Kali ini Lucky akhirnya membentak, alhasil langsung menerima ledakan dari sang perempuan.

Vidia menatap Lucky, matanya tampak ketakutan dan bersalah, tapi bibirnya justru berkata, "Aku begini karena kamu! Belakangan ini kamu sudah mulai jarang hubungi aku, kamu sibuk sama kuliahmu, kamu gak perhatiin aku lagi!" Batinnya kemudian kembali mengumpat, terkejut akan dirinya sendiri yang justru menyalahkan Lucky, bukannya meminta maaf dan menjelaskan dengan baik.