old friend

662 250 740
                                    

"Kak Je, rapih banget. Mau kemana?"

"Jalan sama Theo."

"Oh, udah mau jalan?" tanya Gigi yang ikut mendudukkan dirinya di sebelah sang kakak.

"Belum kok, kenapa emangnya?" sahut Jessi masih sambil memainkan ponselnya.

"Nggak sih Kak, cuma mau ngobrol aja sama Kak Je," ucap Gigi yang membuat Jessi mengalihkan fokusnya pada sang adik. "Mau ngobrol apa nih Cantik?"

"Kakak kenal Harris?"

"Kenal. Kamu sekelas sama dia, ya? IPA 1, kan?"

"Heem, tapi anaknya judes banget. Males deh aku, kok Kakak bisa kenal dia?"

"Dia adik kak Lista, Gi."

Gigi sedikit terkejut mendengarnya. "Bukannya adik kak Lista di bawah aku ya, Kak?"

Jessi mengulas senyumnya. "Iya. Hebat, kan? Tau-tau seangkatan kamu sama Juna, kakak dulu juga sempet kaget sebenernya." Kekehan kecil Jessi terdengar sebelum ia melanjutkan kalimatnya. "Dia lompat kelas, kamu tau? Dia SMP cuma 1 tahun."

"Serius, Kak? Dari tampangnya sih gak keliatan." Gigi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Dia cerdas Gi, no, dia jenius. Di semester kedua kelas 7 dia langsung dinaikin ke kelas 9, Harris itu spesial. Bahkan dia masuk sekolah dasar lebih cepet dari anak pada umumnya, dia itu tiga tahun dibawah kamu sama Juna."

"Wow." Gigi cukup takjub dengan lelaki itu, namun tetap saja rasa kesal nya masih ada. "But why is he so different? Kak Lis tuh lembut, ramah, bersahabat. Kok adiknya gitu sih," sungutnya.

Jessi mengulas senyumnya pada sang adik. "Itu karena dia masih beradaptasi, berbaur sama orang yang notabene-nya gak sepantaran bahkan lebih tua kadang sulit bagi beberapa orang, Gi. Harris contohnya, makanya kakak kadang nemenin dia. Waktu kalian di Jogja jelas kakak kesepian, tapi dengan adanya Harris rasanya jauh lebih baik."

Gigi mengangguk anggukkan kepalanya sebagai respon hingga teringat kejadian tadi siang. "Tapi kak, aku rasa Harris suka deh sama kakak."

Jessi tertawa sumbang mendengarnya. "Apasih, Gi? Aneh-aneh aja."

"Serius Kak, tadi aku pergokin dia liatin Kakak yang lagi pacaran sama kak Theo. Mukanya kayak sedih gitu. Lagian backstreet kok pacaran di sekolah, sih? Gak konsisten ah, kalo kayak gitu sih ketauan."

"Dia liat? Loh emang keliatan banget kayak orang pacaran ya? Padahal kita biasa aja kok gerak geriknya."

Gigi berdecak sambil menggeleng. "Lain kali tuh lebih waspada lagi Kak, kalo gak mending publish aja sekalian!"

Jessi cengengesan menanggapinya, hingga terdengar bunyi bel yang sudah bisa dipastikan siapa yang datang. "Aku pergi ya Gi, jaga rumah."

Sebenernya ada pak satpam, Jessi lebih peduli rumah daripada adiknya:')

"Untuk tugas kelompok sesuai absen ya, berisi 4 anggota di setiap kelompok. Baiklah saya tinggal dulu, tolong jangan berisik."

Lia merengut mencebikkan bibirnya. "Yaelah gak asik deh, jauh absen kita." Gigi hanya tertawa ringan mendengarnya.

"Absen 18 sampai 20 siapa aja ya, Li?"

"Astaga absen tiap hari dan lo gainget? Itu si Haikal sama Hanif, satu lagi audeh ya lupa" sontak Gigi menoyor pelan kepala gadis itu. "Yee..lupa juga kan lo."

Limerence with G [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang