Bagian 11 : Mantan Suami

Mulai dari awal
                                    

"Dari mana, Len?" tanya Rehan penuh selidik. Tadi, ia ingin mengajak Salena makan siang bersama, tapi dari perkataan teman seruangan Salena jika wanita itu pergi bersama seorang pria. Ada pun yang mengatakan jika Salena pergi bersama kekasihnya.

Apa benar Salena telah memiliki seorang kekasih?

"Dari makan Pak." Salena tersenyum tipis.

"Bareng?"

Meski heran dengan sikap Rehan yang terkesan kepo, tapi Salena tetap menjawab dengan santai. "Mantan suami saya."

Jawaban Salena sukses membuat Rehan tercengang.

Wah! Ini lebih bahaya dari yang Rehan duga.

"Kalian.... mau rujuk?"

Kedua mata Salena membulat lalu menggeleng cepat. "Makan bareng mantan suami apa harus rujuk, Pak?"

Entah kenapa Rehan merasa sedikit lega, senyumnya terkembang. "Kalian temenan?"

"Ya bisa dibilang gitu. Gak salah kan temenan sama mantan suami?"

Sebenarnya Rehan ingin menyanggah karena kini ia kembali cemas. Ternyata saingannya jauh lebih berat dari Astra. Meski kemungkinan kecil Salena dan mantan suaminya berteman dalam rangka ada niatan rujuk.

Tentu Rehan harus berjaga-jaga, bukan?

***

"Len!"

Langkah Salena berhenti, ia menoleh menatap Rehan yang menghampirinya. Di tangan kanan pria itu terdapat kunci mobil. Sepertinya Rehan juga ingin pulang.

"Iya Pak?" Salena mengukir senyum tipis setelah Rehan berdiri di hadapannya.

"Kamu mau pulang?" Salena mengangguk pelan.

"Kita..."

"Sal!" Perkataan Rehan berhenti saat seseorang memanggil Salena. Sosok pria melangkah mendekat.

Oh inikah mantan suami Salena?

Tidak lebih tinggi dari Rehan. Kulitnya pun tidak terlalu putih, tapi bersih. Serta pakaiannya cukup rapi dan santai. Mengenakan celana levis serta baju kaos yang dibalut jaket kulit yang dipadu dengan sepatu kets berwarna abu-abu, senada dengan warna baju kaos yang dikenakan.

Tampangnya....

Lumayan. Menurut Rehan.

Kini pria itu berdiri di dekat mereka hanya menatap Salena yang membuat Rehan memicing curiga.

"Udah pulang, Sal?" tanya Rasya yang diangguki Salena. Salena pun menatap Rehan. Tersenyum canggung pada pria itu.

"Kalau gitu, saya duluan Pak. Mari." Salena berjalan lebih dulu. Rasya hanya melempar anggukan pelan yang sama sekali tidak dibalas Rehan.

Keduanya berjalan menuju mobil, dan tatapan Rehan pun tertuju pada dua orang itu. Bahkan hingga mobil tersebut keluar dari pekarangan kantornya.

Sial! Rehan kalah start!

Sepertinya hanya Salena yang menganggap berteman dengan pria itu, tapi pria itu tidak sama sekali. Rehan dapat merasakan tatapan tidak suka dari pria itu saat ia menatap Salena.

Begitupun Rasya yang sesekali menoleh ke arah Salena. Merasa jika pria tadi tertarik pada mantan istrinya tersebut.

"Tadi itu siapa, Sal?"

Salena menoleh menatap Rasya. "Pak Rehan. Bos saya, Mas."

"Masih single?"

Kening Salena mengernyit mendengar pertanyaan Rasya. Jangan bilang Rasya....

Rasya tertawa saat menangkap raut keheranan Salena. Ia langsung menyanggah apa yang saat ini Salena pikirkan. "Saya masih normal, Sal. Kamu lagi mikirin apa?"

Salena pun tertawa lalu menyengir. Melihat hal tersebut membuat Rasya tertegun sesaat. Gadis muda yang juga tersenyum padanya saat berada di tempat hiburan malam. Bertanya padanya apakah ia baik-baik saja saat ia mabuk. Ingin memesankan taksi padanya, tapi ia meminta agar ditemani pulang.

Bukannya pulang ke rumah, ia malah membawa gadis itu ke hotel lalu...

Tragedi itu pun terjadi.

Rasya menghancurkan gadis tersebut bahkan hingga hamil. Rasya pun bertanggungjawab meski Mama melarang keras.

Rasya pikir, ia dan Salena akan menjadi keluarga yang bahagia. Anak mereka lahir dengan selamat lalu...

"Mas Rasya mau langsung jalan-jalan?" Pikiran Rasya tentang masa lalu langsung buyar saat Salena bersuara. Ia menoleh sekilas menatap wanita itu.

"Kalau langsung jalan-jalan, kamu gak pa-pa? Gak capek?"

"Enggak kok Mas. Kerjaanku cuma duduk aja seharian ini." Salena tersenyum menenangkan.

"Oh oke. Jadi kita jalan-jalan kemana nih?"

***

See you the next chapter
Salam manis dari NanasManis😉
10/07/21

Bittersweet DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang