Chapter 2

2.7K 311 5
                                    

"Kau mendengar kata-kata Yibo sebelum ini, kan?" bisik Liuying di samping Zhan saat mereka berdua berjalan mendahului masuk ke restoran hotel, lengan wanita itu memegang siku Zhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau mendengar kata-kata Yibo sebelum ini, kan?" bisik Liuying di samping Zhan saat mereka berdua berjalan mendahului masuk ke restoran hotel, lengan wanita itu memegang siku Zhan. "Kau sudah masuk bar dan bersembunyi di pohon besar itu, lalu mendengarnya."

Zhan tersenyum miring, "Siapa sih dia itu?" balas Zhan jengkel. "Belum pernah aku bertemu orang seseombong itu, angkuh, suka memaksa dan mau menang sendiri."

"Kau memang mendengarnya tadi," Liuying cekikikan. "Dia memang seperti itu, luar biasa, bukan?

"Luar biasa menyebalkan!" Ketus Zhan melirik sekilas ke arah Yibo yang berjalan di belakangnya sambil mengobrol akrab dengan Zhang wei. "Orang itu seperti dinosaurus!" sambung Zhan muak, jengkel, kesal menjadi satu dalam hatinya. Ia bisa merasakan mata Yibo yang memperhatikannya dari belakang, membuat punggungnya terasa terbakar karena ditatap begitu rupa, seolah akan melahapnya hidup-hidup. Dasar pria gila! Maki Zhan dalam hati.

"Yibo tidak percaya pada pernikahan." Kata Liuying lagi, "Kalian punya persamaan dalam hal ini."

"Jangan konyol, Aying." Protes Zhan tak sabar, "Kau tak dengar tadi, dia suka mencicipi semua jenis makanan. Sementara aku ...."

"Tidak suka yang manis-manis." Liuying menyelesaikan kalimat Zhan, wanita itu cekikikan lagi. "Sungguh percakapan yang luar biasa."

Zhan memandang temannya itu dengan kening berkerut. "Kau tidak tersinggung atas guyonannya mengenai pilihan Zhang wei tentang pudding coklat?"

Liuying mendecak, "Yaah kuakui, aku cukup tersinggung. Belum pernah aku bertemu pria yang begitu membenci wanita seperti dia?"

"Aying, dia itu tidak membenci wanita. Dia sanggup menelan wanita!" Zhan mengoreksi kata-kata Liuying. "Apa kau tak lihat caranya menatapku? Jika saja aku wanita mungkin dia sudah melahapku tadi." tambahnya dengan kesal.

Liuying terkekeh, "Kurasa dia menyukaimu."

Zhan memutar bola matanya, "Omong kosong!"

"Bisa aja begitu. Dia memang membenci wanita, dalam artian tidak ingin terikat pernikahan dengannya. Dan ketika bertemu dengan Zhan Zhanku yang manis ini, dia tanpa sadar terpikat padamu. Justru karena kau bukan wanita makanya ia penasaran denganmu. Bagus bukan teoriku ini?"

"Jih! Hanya asumsimu yang tidak mendasar. Aku tidak percaya itu."

"Ayolah, Zhan Zhan! Aku bertaruh kalau dia pasti menyukaimu."

"Kurasa kau akan kalah. Kau lupa kalau dia bilang bahwa dia bukan gay."

"Itu sebelum dia bertemu denganmu!" sergah Liuying cepat. "Jadi, mau taruhan apa?"

Zhan mendengus, "Siapkan saja dompetmu, Aying."

"Oke, kalau begitu. Jika ternyata aku yang menang, aku ingin menginap di hotelmu dengan kamar eksekutive selama satu minggu. Full fasilitas dan gratis!"

OWN YOUR HEART ✓Where stories live. Discover now