Jisoo berhasil meraih impiannya untuk mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, namun disisi lain itu berarti dia harus meninggalkan Jennie di Korea Selatan.
Apakah jarak diantara mereka akan menjadi penghalang?
ataukah jarak membuat perasaan me...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"V?"
"Kau mengenalnya?!" Jennie langsung menoleh pada Lisa.
"Dia salah satu dancer di klub yang pernah kuikuti" kata Lisa, ringan "Kudengar dia sedang belajar di luar negeri, ada apa?"
"Dia mengenal Jisoo" kata Jennie "dan mereka sedang berduaan sekarang" dia menambahkan.
"Huh?" Rose mengangkat alis.
"Owhhh...." Lisa nyengir lalu menggoda Jennie "Jadi ini situasi daruratnya? Kau cemburu?"
"Aku bukan sedang cemburu" protes Jennie, melipat tangan di depan dadanya "Aku hanya perlu memastikan kalau kekasihku sedang tidak bersama orang berbahaya"
"Oh, wow!" Rose mengecek ponselnya dan menemukan sesuatu yang menarik.
"Apa?" Lisa dan Jennie menoleh
"Sepertinya kampus tempat Jisoo Unnie belajar melihat keduanya belajar bersama"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rose memperlihatkan isi ponselnya, itu adalah portal berita gossip di kampus Jisoo. Jennie tidak tahu bagaimana Rose bisa memilikinya tapi dia menduga Jisoo pernah memberitahukannya soal portal ini. Jennie menggeram kesal ketika melihat foto Taehyung dan Jisoo bersama.
"Unnie, kupikir mereka hanya kerja kelompok" kata Lisa
"Aku tahu, hanya saja aku tidak menyukainya"
"Unnie, kau tahu kau tidak bisa terus cemburu pada siapapun yang belajar bersama Jisoo Unnie" kata Rose, tersenyum kecil "bukankah kau percaya pada Jisoo Unnie?"
"Aku percaya padanya" gumam Jennie "tapi bukan berarti aku tidak khawatir karena dia selalu dikelilingi pemuda tampan dan gadis cantik" dia memijat pelipisnya.
"Tidakkah kau juga mengalami hal yang sama?" Lisa mengangkat alis
"Apa maksudmu?"
Lisa dan Rose saling pandang, seolah berkomunikasi tanpa bahasa, membuat Jennie menunggu mereka hingga keduanya memutuskan kontak mata satu sama lain.
"Unnie, apa kau tidak pernah mengikuti gossip di kampus kita?" tanya Rose dengan hati-hati.
"Tentu saja aku tidak punya waktu untuk itu" Jennie mengerutkan keningnya.
