Minju melirik jam tangannya, sekarang baru menunjukkan pukul setengah 8 pagi, "Yaudah ayo, keburu jam setengah 9. Aku ada kuis."
"Gak papa kan?" tanya Jaemin sambil menjulurkan tangan untuk memasangkan pengait helm Minju.
Minju mengerjap beberapa kali ketika mendapat perlakuan manis dari Jaemin. Matanya berusaha menghindari tatapan Jaemin yang saat ini menatap dirinya.
Jaemin tertawa melihat reaksi Minju yang mudah ditebak, "Kenapa? gak pernah dipakein helm sama cowok?"
Alih-alih Minju menjawab perihal helm, ia malah menjawab pertanyaan Jaemin yang lain.
"Gapapa, aku kan cuma numpang." jawab Minju berusaha mengalihkan pembicaraan sambil memegang besi di belakang motor lalu naik ke atas motornya.
"Udah?" tanyanya memastikan Minju sudah aman dan nyaman duduk di atas motornya.
"Udah," jawab Minju
"Pegangan," ujar Jaemin
Minju bingung, "Kemana?"
Tiba-tiba tangan Jaemin menarik kedua tangan Minju dan menempatkannya di pinggang laki-laki itu. "Kesini."
Minju hanya diam. Tindakan yang Jaemin lakukan terasa baru untuknya. Belum pernah ia merasa seperti ini, ada rasa kaget dan bingung terjadi secara bersamaan.
Minju menggeleng berusaha menepis pikirannya. Ia memilih mengeratkan pegangannya di pinggang Jaemin ketika laki-laki itu mulai melajukan motornya.
***
Sudah 10 menit Minju menemani Jaemin sarapan. Laki-laki itu makan dengan lahap, tetapi lebih terkesan buru-buru.
"Gausah buru-buru makannya. Masih jam segini kok."Minju melirik kembali jam tangannya.
Minju bungkam, ia tidak lanjut bertanya lebih jauh karena itu merupakan privasi Jaemin. Mengalihkan pandangan dari cowok itu, ia memilih melihat ponselnya.
"Yuk." Minju mendongak melihat Jaemin yang sudah berdiri, dan beranjak menuju kasir untuk membayar.
Selesai Jaemin membayar, mereka pun melanjutkan perjalanan ke kampus. Perjalanan dari tempat makan menuju kampus tidak memerlukan waktu yang lama. Sekitar 15 menit mereka telah sampai tempat parkir gedung fakultas Minju.
Jaemin memilih tempat parkir disini karena gedung fakultasnya juga tidak terlalu jauh. Hanya memerlukan 2 menit dengan berjalan kaki.
"Makasih ya. Nanti pulangnya aku naik ojol aja." Minju melepaskan helm Jaemin lalu menaruhnya di jok motor.
"Gak, bareng gue aja." ujar Jaemin.
Minju merengutkan bibirnya, "Jangan nanti aku ngerepotin kamu lagi."
Jaemin bilang apa barusan? Minju merasa pikirannya kosong seketika. Ia hanya memandang Jaemin kaku, lalu mulai membelakangi Jaemin dan berjalan menuju koridor sambil memegangi dadanya merasakan detak jantungnya berdegup kencang.
Jaemin yang melihat itu hanya tersenyum miring lalu berjalan menuju gedung fakultasnya sembari bersiul. Jaemin berhasil membuat Minju salah tingkah. Ia yakin, sebentar lagi gadis itu akan jatuh kedalam pelukannya.
*** Bersambung...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.