"Aku masuk ya pd-nim?" tanya Seungmin, dan setelah mendapat anggukan barulah dia masuk.

"Ada apa Seungmin?" tanya Chan, dia menghentikan kegiatannya dengan laptop dan mengalihkan semua atensinya pada Seungmin.

"Aku dengar ada yang menawari film romansa lagi untukku ya?" Chan berdehem saja atas pertanyaan Seungmin, dan si manis hanya menghembuskan nafasnya. Sudah terlalu hafal dengan kelakuan bapak ketua ini.

"Kalau kamu gak ambil ini, aku kapan debutnya? Kamu mau aku jadi trainee terus terusan? Kita udah ngomongin ini ya kak!" Kini giliran Chan yang menghembuskan nafasnya, dia memang sudah membicarakan masalah ini dengan Seungmin. Dan dia sudah berjanji jika ada yang menawari Seungmin film kali ini dia akan mengambilnya tanpa memandang apapun genrenya.

"Aku takut.. Seungmin." lirihnya.

"Apa yang kakak takutkan?" Seungmin mendekati Chan dan berjongkok di hadapan pria yang sudah dua tahun ini menjadi kekasihnya.

"Kakak takut jika kakak kambuh saat kamu gak lagi di samping kakak, Cuma kamu yang tahu penyakit ini. Bahkan Changbin yang saudaraku saja tidak tahu." Chan mengungkapkan ke khawatirannya, Seungmin mulai paham situasi dan segera merengkuh Chan masuk ke dalam pelukannya. Mengusap sayang punggung lebar itu, membisikan kata kata sayang yang bisa membuat sedikit kegundahan Chan hilang.

"Kakak tenang aja, aku bakalan selalu ada kok buat kakak.."

"Hikksss Chanie takut.. Chanie gak suka kak Miniee jauh.. hikss Chanie takut.. gak mau.. gak.." bahkan belum selesai perkataan Seungmin, Chan sudah masuk ke dalam mode Little Spacenya. Pada mode Littenya, Chan akan menyebut dirinya Chanie dan menyebut Seungmin dengan sebutan kak Minie. Jika begini Seungmin harus berusaha membuat Chan percaya kalau dia tidak akan meninggalkannya.

"Chanie jangan takut, Chanie jangan sedih. Kak Minie gak akan ninggalin Chanie, oke.." Seungmin menuntun Chan menuju sofa yang ada di ruangan itu, Seungmin sudah hafal benar jika Chan akan tertidur jika dia sudah lelah menangis. Dan akan kembali normal setelah dia bangun dari tidurnya.

Dan benar saja, setelah drama Chan yang tidak mau jauh jauh dari Seungmin berakhir, Chan tertidur. Seungmin mengamati wajah kekasihnya saat tertidur lelap, Seungmin mengangkat tangannya membelai pipi Chan yang tirus. Banyak beban yang di tanggung Chan saat ini, apalagi dengan pengalaman masa kecilnya yang mengharuskan dirinya selalu Perfect. Semua itu terbawa sampai dia menjadi pemimpin di agensi yang dia bangun dengan susah payah ini. Dia hanya akan mendebutkan seseorang yang benar benar memenuhi standarnya, Changbin saja sampai pusing sendiri di buat kelakuan boss nya itu.

❁❁❁

Setelah pembicaraan dengan Seungmin dan diskusi ulang dengan Changbin serta pihak dari produksi film, Chan mengambil keputusan kalau dia menerima tawaran itu dan Seungmin resmi debut dengan film pertamanya.

Chan mewanti wanti tentang script dan adegan yang ada, semua juga sudah melalui sensor mata Chan. Seungmin bersyukur Chan masih mau mendengarkannya kali ini. Biasanya baru mendengar dari Changbin saja sudah langsung di tolak.

"Makasih sayang!" ucap Seungmin tulus, dan...

Cupp

Seungmin mengecup pipi Chan sekilas, membuat pria 25 tahun itu tersenyum melihat manisnya tersipu malu dan berlalu pergi setelah menciumnya.

❁❁❁

"Okey.. bagus Seungmin.. iya cukup.. cutt!" sang Sutradara mengakhiri scene, dan itu semua menjadi scene terakhir yang harus di jalani Seungmin.

The Wolf and his Lil PuppyWhere stories live. Discover now