{1} Eya Rodriguez

28 4 0
                                    

"Eya, bangun. Udah siang ini, kamu gak ngampus apa?" ucap Zely sambil terus mengguncang tubuh mungil putrinya itu.

Sementara yang dibangunkan, malah semakin mengeratkan pelukannya pada bantal bergambar princess kesayangannya itu.

Zely yang sudah kesal sampai ke ubun-ubun tidak menyerah. Meskipun sangat susah membangunkan Eya Rodriguez--anak-gadis-yang-kerjaannya-malas-malasan-terus.

Zely turun ke bawah, mencari sesuatu yang ampuh untuk membangunkan Eya.

Lalu matanya menemukan sebuah cabai merah yang gemuk-gemuk.

Zely menyeringai lalu mengambil satu buah dan memotongnya jadi dua.

Menaiki tangga. Zely kembali ke kamar Eya dengan kedua tangan yang memegang cabai tadi.

Zely terkekeh. Di oleskannya pada bibir Eya. Hanya sedikit, jadi tidak akan terlalu pedas.

Sedetik. Eya masih tertidur pulas.

Dua detik. Eya masih tidur.

Tiga detik. Eya mengubah posisi tidur.

Lalu ...

"Huwaaaaa! Pedes!"

Eya panik. Dirinya langsung meloncat dari atas kasur dan lalu menuju kamar mandi.

Sementara Zely tertawa terpingkal-pingkal melihat Eya. Tanpa merasa kasihan.

"Mami jahaaat!" gerutu Eya yang sudah kembali dari kamar mandi dengan rambut basah karna tadi langsung menceburkan diri ke bathub.

"Makanya, kalau tidur jangan kebo. Rasain, 'kan," ucap Zely diselingi tawa renyahnya.

Eya mendengus sebal, bibirnya ia monyongkan. Tangannya bersidekap. Ceritanya sedang ngambek.

Zely menghentikan aktifitasnya, lalu menghampiri Eya. "Iya deh, maaf. Abis kamu susah si di banguninnya, ini kan udah siang. Katanya kamu ada kelas jam sepuluh kan?" Zely mengelus-elus kepala Eya.

Eya mendengus. Lalu menatap Zely. Bibirnya sedikit merah karna efek dari cabai tadi, membuat Zely memasang wajah menyesal.

"Mami Zezel nyebelin," tukas Eya lalu langsung masuk ke kamar mandi lagi.

Berniat untuk mandi, kepalanya sudah terlanjur basah.

Sementara Zely hanya tersenyum, melihat anak gadisnya itu.

a f f e c t e d

"Sayang, sarapan dulu sini. Mami udah buatin sup kesukaan kamu."

Eya yang sudah rapih dengan tas berlogo LV di punggungnya
Berjalan santai ke arah meja makan. Memastikan ucapan maminya tentang sup jagung kesukaannya.

"Wah."

Eya mengendus-ngendus aroma sup di depannya, wajahnya berseri melihat semangkuk sup jagung spesial buatan mami Zezelnya.

"Nih, cobain. Ganti yang tadi," kata Zely seraya menyodorkan sendok pada Eya.

Eya menatap horor pada Zely, dia jadi ingat bibirnya yang jadi santapan pedas cabai laknat itu.

"Udah dimakan. Mami spesial buatin ini untuk kamu, eh kamunya malah susah di bangunin. Kan takut dingin," tutur Zely sambil memperhatikan putrinya yang tengah mengambil suapan penuh.

"Eya kan masih ngantuk, Mi," sahut Eya setelah tadi menelan suapan pertama, kali ini dia mengambil satu suapan lagi.

Zely tersenyum saat Eya menikmati Sup buatannya, lalu mengambil gelas di sampingnya.

AFFECTED | 2019 ✓Where stories live. Discover now