BAG 1. AKHIR CERITA CINTA - BERTEMU

Start from the beginning
                                    

"Hmmm... Baik Pak, terima kasih" kataku sambil menutup gagang telepon

Semenjak 2 kali telepon aneh itu, aku jadi takut untuk mengangkat telepon, padahalkan dalam urusan pekerjaanku telepon itu dibutuhkan untuk mempermudah dan mempercepat komunikasi.

Malam ini aku dijemput Dino, karena kami janjian untuk traktir dia di gaji pertamaku, karena kemarin dia lembur jadi kita batal bertemu.

Dino datang menjemput di kantor ku dan kami pergi ke sebuah warung kopi hits di kota itu, sambil menunggu pesanan datang, kami mengobrol.

"Gimana kantor baru? Seseru kantor lama gak" tanya Dino

"Lumayan, seru apa gaknya sama kantor lama belum bisa dibandingkan karena masih baru banget" Ujarku

" Eh tau gak Din, Aku pengen cerita deh, masa beberapa hari ini aku terima telepon dari seorang laki laki yang mengaku itu adalah CEO di kantorku, dan dia kasih selamat di tanggal gajian aku pertama kali, kan gak mungkin seorang CEO bisa bisanya menelepon karyawannya hanya untuk bilang 'selamat yah kamu hari ini gajian pertama kali, lalu telepon kedua yang terjadi siang tadi, beliau memperingatkanku agar bekerja dengan baik karena aku masih dalam tahap masa percobaan selama 3 bulan'

"eh apa mungkin memang ada yah?akunya saja kali yang kudet" aku terus bercerita ke Dino.

"Kayaknya sih menurutku gak mungkin, kalaupun ada ucapan 'welcome' atau 'selamat' itu pasti dari atasan langsung kamu bukan dari CEO" jawab Dino

"Hmmm....perkataan Dino masuk kala juga ya"

"Memangnya telepon kantor kamu gak pake layar, jadi kan bisa tau siapa atau extension telepon mana yang menelepon kamu?" tanya Dino kembali padaku.

"Gak ada, kalau ada aku gak bakal bingung" jawabku sedikit judes

"Ya udah iya, yang pasti menurutku itu bukan CEO kamu tapi mungkin orang isengin kamu, diospek mungkin" jawab Dino sambil memakan indomie telur kornet kesukaannya.

Telepon kali ini berdering di jam makan siang, aku mengangkat gagang telepon dan memberi sapaan seperti biasa.

"Halo, selamat siang, ada yang bisa dibantu?"

"Iya, ada. Kamu sudah makan siang belum? kenapa jam makan siang masih angkat telepon?" Tanya si penelepon kepadaku.

"Ini dengan Pak Ivan yah? saya makan siang kok Pak, hanya saja saya nitip beli ke teman yang makan di keluar."

"Oh oke kalau begitu, selamat makan siang ya" jawabnya sambil menutup telepon.

Aku mulai berasa ini benar benar sangat aneh. Aku berpikir bagaimana caranya agar aku tau siapa sebenarnya. Karena tidak mungkin seorang CEO punya waktu basa basi gak jelas ke karyawan baru.

Sambil menunggu makan siangku datang, aku mengirim pesan melalui telepon selularku ke Dino.

"Din, penelepon itu nelepon aku lagi, kali ini dia nanya aku sudah makan siang apa belum" ceritaku tanpa basa basi.

"Tuh kan udah pasti itu ada yang iseng, kamu mungkin lagi diospek karena masih baru di kantor itu" jawab Dino.

" Lalu menurut kamu, aku harus bagaimana?"

" Terima nasib, oh iya nanti aku gak bisa jemput kamu ya, aku disuruh lembur ama atasan"

"Iya gak masalah Din, jaga kesehatan kalau lembur ya"

"Kamu bisa pulang sendiri kan?"

"Bisa kok, tenang aja harus bisa belajar sendiri"

"Ya udah hati hati naik keretanya yah, kabarin kalau udah sampai di kostan" jawaban Dino menutup pembicaraan kami,

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 29, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BAG 1. AKHIR CERITA CINTA - BERTEMUWhere stories live. Discover now