Katanya saat melihat bintang jatuh secara langsung keinginan akan terkabul. Meskipun hal tersebut hanya bualan, Baswara tetap Menutup matanya dan menggumamkan permintaan pada semesta. Puluhan bahkan kunang-kunang ikut mengerubungi Baswara yang saat ini tengah berganti posisi menjadi terlentang, menatap langit dengan ribuan bintang yang berharap bisa di gapai.
Beberapa cahaya kunang-kunang yang mulai meredup kini kembali ke hamparan tanah, menunggu menit akhir hidupnya dalam ruang hampa yang gelap dan sunyi.
Baswara sadar bahwa hidupnya butuh lebih banyak gemercik cahaya dan kilau. Bukan lagi cahaya yang berasal dari alam maupun hewan, melainkan dari makhluk sepertinya. Bahkan bintang pun hanya akan muncul saat malam hari. Saat dimana ia merasa sudah sempurna untuk ditampilkan ke khalayak.
"Seharusnya aku kembali menyalakan sumbu"
Sumbu yang di maksud adalah kehidupannya yang mulai temaram.
"Cahaya yang disini tidak akan pernah padam dan akan selalu siap untuk menjadi sayapmu Baswara" Sanu yang tampak ragu kini berkobar dari balik pepohonan.
Keinginannya adalah berterbangan di langit dengan bebas.
Baswara . Sanu

YOU ARE READING
Lajur Sanubara
FanfictionFt. Markhyuck Bagi Baswara, Sanu adalah jantung hati yang menyatu lewat bintang-bintang jatuh. "Sekalipun semesta meralat, aku akan tetap berterbangan di langit. Penyebabnya bukan karena mantera. Tapi Karenamu, aku memiliki ribuan sayap"