"Ssstttt..." Sunoo naruh telunjuknya didepan bibir Jungwon. "Yang lain denger nanti."

Jungwong ngeliatin sekeliling. "Terus kenapa lo terima?" kali ini sambil berbisik.

"Ya kan gue gak tau harus gimana, Won.. gue gak ngerti sama masalah ginian."

"Gimana, dong?" Jungwon ikutan cemas. Waktu dia ngadep ke depan. Pandangannya langsung nemuin sesuatu.

"Sembunyi! Sembunyi!"

Dia lalu dengan panik narik Sunoo ke salah satu kelas.

"Apaan, sih?" tanya Sunoo. Mau ngintip, tapi Jungwon ngedorong kepalanya ke bawah lagi. "Ada apa?"

"Liat.." Jungwon nunjuk ke lorong. Orang yang tadi nembak Sunoo lagi lewat. Kayaknya dia mau apel ke kelasnya Sunoo.

Pas Jungwon rasa orang itu udah agak jauh, dia narik Sunoo keluar lagi. Dan mereka jalan lagi ke kantin.

"Lo jangan mau ah, pacaran sama dia."

"Emang kenapa?"

Jungwon ngehela napas. Sunoo kayaknya baru banget di dunia percintaan. Kayak dia. Tapi dia pro kok, kan udah belajar tutorialnya di youtube.

"Gini ya, Nu.. dia nembak lo padahal kalian gak saling kenal. Bisa aja kan lo cuma dijadiin taruhan sama dia? Pas masa taruhannya udah selesai lo diputusin gitu aja."

"Bagus dong kalo gue diputusin?"

"Ya.. tapi lo gak punya harga diri kesannya." Jungwon keliatan sabar banget ngadepin Sunoo yang kurang pinter ini.

"Emangnya lo barang apa, habis dipake terus dibuang?"

"Oooh, gitu..." Sunoo nunduk. Kalo misalnya dia dijadiin taruhan sama itu cowok, kenapa harus dia? Padahalkan ada lebih dari lima ratusan murid yang sekolah di sekolah ini. Dan banyak cantik-cantik pas salipan sama dia di lorong tadi.

"Udahlah, pokoknya lo jangan mau diajak apapun dan kemanapun sama dia."

Sunoo kedip-kedip bingung. Tapi kemudian dia ngangguk.

"Istirahat gak usah keluar."

"Tapi kan gue pengen beli sosis telur."

"Gue beliin, makan punya gue. Nanti gue yang ngadepin dia kalo dia ke kelas."

"Okey." Sunoo manyun. Mereka baru kenalan tapi Jungwon berisik juga ya orangnya?

"Pulang juga langsung pulang."

"..."

"Denger, gak?"

"Hm.."

"Hah!?"

"Iya, Jungwon!!"

.

.

.

Dan jam 4 tepat, bel pulang sekolah berbunyi. Sunoo ngeberesin buku-buku sama alat tulisnya.

Dia lalu nengok ke Jungwon yang duduk dua bangku dibelakangnya.

"Lo pulang naik apa, Won?"

"Gue naik taksi. Rumah gue gak begitu jauh dari sini."

Sunoo diem aja. Buat ukuran siswa sekolah, rasanya agak mahal ya kalo harus naik taksi?

Tapi dia diem aja.

"Rumah lo jauh?" tanya Jungwon.

"Lumayan, sih. Naik bis berhenti dua kali."

"Mending kita cepet-cepet keluar deh. Kayaknya itu anak bakal nyamperin lo kesini."

"Oh, oke.." Sunoo ngangguk, dia make tas ranselnya di punggung. "Yuk."

✓ We're (not) TwinsWhere stories live. Discover now