"Nafsu makan kalian mengerikan." ujar Jaemin.

"Kau juga, my queen." ujar Jaehyun yang kini berdiri di sisi yang lain, Johnny memakan sesuap dan sesuap lainnya akan disuapkan pada Jaemin.

"Hmm.. panggilan yang manis dan terdengar mewah, aku menyukainya, tapi agaknya itu berlebihan." Jaehyun menggeleng.

"Itu tidak berlebihan sama sekali jika berhubungan denganmu." dan Jaemin merasa pipinya merona merah.

"Jaemin hyungggggg mau daging lagi" rengek Jisung, Jaemin terkekeh mendengarnya.

"Jaehyun hyung bisa potongkan dagingnya kan?" Jaehyun mengangguk, dia memotong daging yang sudah selesai dipanggang dan memberikannya di atas meja.

"Jaeminnie, aku dengar dari Taeyong kau sempat menggumam tidak akan ada pesta barbeque lagi, itu benar tidak akan ada lagi?" tanya Taeil.

"Karena hari ini sudah habis banyak, lebih baik jangan dilakukan dalam waktu dekat." jawab Jaemin.

"Kau mau makan lagi?" tanya Johnny, Jaemin menggeleng.

"Nanti saja, hyung makan saja dulu." Johnny mengangguk kecil.

"Tidak dalam waktu dekat itu berapa lama?" tanya Taeil lagi.

"Entah, mungkin sampai tahun baru?" ujar Jaemin tidak yakin dengan perkataannya sendiri.

"ITU LAMAAA!!" erang Yangyang protes.

"Ya maaf Yangie, tapi lebih baik hemat untuk jaga-jaga jika ada sesuatu yang lebih penting di masa depan." ujar Jaemin dengan sabar. Dia mengangkat daging terakhir dan memotongnya lalu berbalik menuju arah meja sembari membawa potongan daging-daging itu. Dia duduk di sebelah Mark.

"Sudah selesai." mereka mengucap terimakasih dan segera memakan dagingnya. Jaemin dapat beberapa, sisanya dimakan yang lain, dia sih makan ramyeon buatan Haechan saja.

"Hyung, mau kuambilkan minum?" tanya Chenle pada Jaemin.

"Selama tidak merepotkanmu." Chenle langsung berdiri dan menuangkan air putih pada Jaemin, karena sejak tadi Jaemin hanya minum air putih jadi Chenle memberikan itu.

"Ini" Jaemin mengucap terimakasih pada Chenle dan meminum airnya. Pelayan yang ada di sekitar mereka segera mengurus alat pemanggang yang sudah tidak digunakan lagi. Ten dan Kun membereskan piring yang sudah tidak digunakan. Jaemin tersenyum kecil saat melihat para tuan muda itu mau melakukan kegiatan sepele seperti membereskan alat makan bekas mereka gunakan.

"Ahh~ aku kenyanggg~" ujar Lucas.

"Terimakasih dagingnya yang enak, baby." ujar Johnny sembari mengusap kepala Jaemin dan dia pergi membuang tisu yang tadi dia gunakan, Jaemin sendiri hanya tersenyum dan mengangguk. Terlalu manis sikap mereka.

***

"Jaemin, mengenai yang tadi-" Jaemin yang hendak masuk kamar menghentikan langkahnya menatap Yuta yang mengucapkan itu.

"Besok saja, kalian masih membolos kan besok?" mereka mengangguk, Jaemin terkekeh kecil.

"Besok saja, sekarang istirahat, lagipula aku tahu kalian juga punya pekerjaan yang menumpuk yang harus segera kalian selesaikan. Selamat malam." Jaemin memberikan senyuman manis sebelum masuk ke dalam kamarnya. Setelah masuk kamar dan menutup pintu kamar tanpa menguncinya, tubuh Jaemin merosot.

"Astaga, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya." Jaemin memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya disana. Dia benar-benar tidak pernah membayangkan akan menghadapi hal seperti ini. Disukai oleh 22 orang secara bersamaan.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now