"Hoon"

"Iya ayah?"

"Apakah kau ingin mengatakan sesuatu lagi?"

"Itu.. iya"

"Ada apa nak hoonie?" Tanya ravina

"Kau tampak gugup" imbuh taehyung

"Tadi pagi sunoo mual bahkan dia sempat pingsan"

"Benarkah? Padahal dia sudah sarapan"

"Lalu?"

"Jadi aku membawanya kerumah sakit"

"Apakah ada masalah serius? Apa kata dokter nak?"

Pemuda itu mletakkan sebuah amplop juga sekotak benda diatas meja, tentu saja taehyung dan ravina bingung sekaligus syok melihat benda itu

"Itu dari rumah sakit"

Ravina menyaut benda itu lalu membukanya, seketika mata wanita yang merupakan ibunda sunoo itu membulat sempurna tatkala melihat adanya garis dua

"Ini punya siapa?"

Sunghoon terdiam "......"

"Heh! Punya siapa?!"

"Sunoo bunda"

"Kamu jangan ngarang!"

"Biar aku baca suratnya dulu yeobo kau tenanglah"

Taehyung mulai membaca surat itu dalam hati, matanya perlahan beralih dari bait pertama ke bait selanjutnya hingga selesai. Helaan nafas panjang terdengar dari pria paruh baya itu

"Hoon.."

"Iya ayah?"

"Ini tidak benar dan kamu harus segera bertanggung jawab"

"Tidak sekarang ayah"

"Dek nuu nggak mungkin hamil kan?! Dan apa maksudmu tidak sekarang?!" Teriak ravina dengan air matanya yang mulai bercucuran

"Tenanglah yeobo" taehyung merangkul istrinya menenangkan

"Aku tidak bisa tenang!"

"Maafkan sunghoon bunda"

"Menurutmu maaf bisa mengubah apa yang telah terjadi?"

"Yeobo biarkan aku yang bicara padanya"

"Lepaskan aku!"

"Ingat! Jangan pernah berharap kamu bisa bertemu dengan sunoo lagi!"

Ravina melepaskan rangkulan sang suami dan segera masuk kedalam kamar. Suara bantingan pintu terdengar begitu jelas, sunghoon yang hendak berdiri ditahan oleh taehyung

"Bundaa tunggu"

"Biarkan ravina sendiri hoon dia pasti syok"

"Tapi—"

"Ku beritahu hoon, maksud ayah tidak benar adalah kalian itu kan belum menikah dan jika orang lain sampai tau tentang hal ini bukankah itu salah?"

Sunghoon kembali duduk "hm"

"Sementara ini kamu jangan ke rumah dulu ya? Ravina pasti tidak akan mengizinkanmu bertemu dengan sunoo"

"Gak bisa gitu dong om!" rahang sunghoon mengeras, tataapnnya menggambarkan kemarahan besar

"Ayah tau kamu marah, ini hanya sementara hoon.. Ayah mohon"

'Cklek'

"Hyung.."

Taehyung dan sunghoon menoleh, sunoo keluar dari kamar dibantu niki. Ia berjalan dan duduk disalah satu kursi sebelah sunghoon dengan mata sembab

"Saya pamit pulang" ucap sunghoon tiba-tiba kemudian berdiri, tangan yang terkepal kuat itu ditahan oleh sunoo

Not Approved | Sungsun [END] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora