열셋

489 43 1
                                    

Part ini sampai ending hanya random sehari-harinya DoWoo.
(VoMent juseyo<3)

"Mama.. Jaemin mau ituu" anak berumur 5 tahun itu, menunjuk mainan mobil-mobilan remote yang berada di iklan TV.

"Hm? Mau itu?" tanya Jungwoo.
"Iyaa.. besok Jaemin kalau ulang tahun mau ituu" kata Jaemin.

"Iya boleh, Jaem.." jawab Jungwoo.
"Benar ya maa?" Jungwoo mengangguk sambil tersenyum ke anaknya itu.

"Yeay! Gomawo mama!" Jaemin memeluk Jungwoo dari samping.

"Sudah jam 6 nihh, lihat Papa masak apa yuk.." ajak Jungwoo.

"Ayo!"

Doyoung memang sudah di dapur sedari tadi, ia memasak ramyeon dan nasi goreng kimchi.

"Wah kakk, wangi sekali ramyeonnya"

"Eh? Udah pada turun, ayo makan, sudah matang nihh."

Mereka pun makan bersama.

Selesai makan..
"Mama, Jaemin mau gendong.."

"Tidak bisa dong Jaem, kan mama masih bawa adik, nanti.. kalau adik sudah lahir, baru bisa gendong Jaemin lagi" kata Doyoung sembari mengusak kepala anaknya.

"Ah! Papa, Mama gitu! Jaemin kan juga mau digendong Eomma kemana-mana.." Jaemin cemberut, dan bahkan hampir menangis.

"Yah.. Jaemin jangan sedih, nanti.. kalau adik sudah lahir.. Jaemin, Mama gendong lagi, ya? Jaemin harus sayang sama adik dong.. tinggal 1 bulan lagi adiknya sudah mau lahir lohh, pasti Jaemin tak sabar bertemu sama adik kan?" ucap Jungwoo sembari mengusap pipi Jaemin perlahan.

"Iya sih.. tapi Jaemin maunya digendong mama sekarang.." Jaemin masih merengek.

"Jaemin anak pintar kan? Jadi bisa dong nurut Mama? Sini Papa saja yang gendong, siap-siap, Jaemin mau terbang!" Doyoung menggendong Jaemin.

"AAAA!!! YEAYY TINGGI LAGI PA!" Jungwoo tersenyum melihat Doyoung dan Jaemin. Mereka pun turun, lalu duduk lagi.

"Adek Jaemin laki-laki apa perempuan, paa?"

"Perempuan, Jaem.. mau dikasih nama siapa?" tanya Doyoung balik.

"Terserah Papa Mama aja"

"Gitu yaa? Oke deh" Jungwoo mengecup pipi anaknya itu.

"Adeknya Jaemin, cepet keluar yaaa, biar Jaemin bisa digendong lagi sama Mama.." Jaemin memeluk perut Jungwoo, dan bahkan kepalanya masuk ke kaus yang dikenakan Jungwoo. Ada-ada saja Jaemin:)

"Jaemin-a.. sudah.. kamu kenapa lama-lama disitu?" tanya Jungwoo.

"Gapapa Ma, lucu aja.." Jaemin mengusap perut Jungwoo.

"Yang boleh kaya gitu hanya Papa harusnya" sahut Doyoung.

"Kakak!" Jungwoo menepuk tangan Doyoung.

"Aw!"

"Oh iya ma, kenapa adik Jaemin bisa di dalam situ? Emang dulu Jaemin gitu juga?" dia mengeluarkan kepalanya, lalu bertanya kepada Jungwoo.

"Hm.." Jungwoo bingung kan bagaimana jawabnya:)

"Jadi, itu Papa yang masukin Jaem, jadi-" Jungwoo langsung memukul sayang tangan Doyoung.

"Nanti kalau semisal Jaemin udah besar, nanti diajarkan kok sama guru, oke?" Jungwoo mengusap kepala Jaemin.

"Gitu ya ma? Harus tunggu?"

"Iya.. Jaemin harus sabar.. kalau sekarang dijelasin, Jaemin belum paham.. sekarang Jaemin bermain aja ya?" kata Jungwoo.

"Oke Ma!" Jaemin turun dari kasur, lalu langsung bermain mainannya.

"Kak, kalau kakak mengajarkan Jaemin yang macam-macam, awas saja ya, tidak akan ada jatah!" kata Jungwoo.

"Yah, kamu gitu, Woo"

"Biarin aja, masih kecil, kok diajarin kaya gitu"

"Iya maaf, engga lagi deh" Doyoung mengecup pipi Jungwoo lalu memeluknya.

Hm.. tiba-tiba, Jungwoo ingin sesuatu..

"Kakk.." panggilnya.

"Hm?"

"Bukan aku ya, beneran, tapi.. babynya mau cium" kata Jungwoo sembari menunjuk bibirnya.

Tanpa ba-bi-bu, Doyoung melumat bibir Jungwoo dan Jungwoo juga membalasnya.

To be continued~

Can't believe (DoWoo)✔️Where stories live. Discover now