PEREMPUAN ITU...

4 0 0
                                    

   Hari ini Lia dan keluarga nya pergi ke sebuah desa di pegunungan untuk melepaskan penat di kota. Lia adalah anak perempuan pertama dengan sifat yang sedikit kasar.
  Di meja makan di rumah..
"Sudah semua kamu siapin baju kamu Lia? " Tanya Mama..

  "Udah.. " Jawabnya.

" Kak, kalau di gunung gak boleh loh bersikap kasar.. Nanti..... " Ucap Sani adik perempuan Lia.

"Nanti apa?! Nanti jelek kayak kamu ya? " Ledek Lia.

Piiiipp!!!!! Klakson mobil diluar sudah berbunyi, menjadi panggilan Papa Lia untuk mereka di dalam.

"Ayo anak-anak.. Jangan ada yang di lupa.. " Ucap Mama Lia.

  "Iya maa... " Jawab Lia bersaudara itu..

   Di perjalanan mereka semua tertawa dengan senang. Namun karena perjalanan yang jauh, Sani pun si kecil berumur 10 tahun sudah terlelap.  Lia mengeluarkan Headphone dan mendengarkan lagu kesukaan nya. 2 jam perjalan tiba-tiba mobil berhenti. Papa Lia turun memeriksanya.
  "Kenapa pa? " Tanya mama.

"Ban nya bocor ma.. "  Jawab papa.

  " Bawa ban cadangan ga pa? " Tanya mama sekali lagi.

"Iya bawa kok, sebentar ya.. "

   Jawaban itu membuat mama tenang.  Sani yang menyadari AC mobil tidak menyala pun terbangun.
Dijalan itu tidak terlalu sepi, hanya saja semua kendaraan tidak memperdulikan mereka yang berhenti dipinggir jalan itu. Lia pun membuka headphone nya sambil berkata
    "Ma, kita masih lama ya sampainya? "

"Masih 40 menit lagi kayaknya Lia.. " Jawab mama..

Lia turun dari mobil di ikuti Sani..
   "San.. Kok kamu ikut turun sih? "
Tanya Lia.

"Sani penasaran kak, pengen liat aja suasana pegunungan gimana.. "

"Pa udah mau selesai? " Tanya Lia

"Ini sedikit lagi nak.. " Jawab papa sembari mengganti ban mobil itu.

"Kak Lia, sini cepetan.. " Panggil Sani.

"Kenapa kamu? " Tanya Lia.

"Lihat deh, kenapa ya ada perempuan dibawah sana kak? "

"Dimana??? " Lia pun langsung penasaran.

"Itu kak, dibawah sana.. " Tunjuk Sani.

Lia mengeluarkan Handphone nya dan membuka kameranya..

"Iya kenapa ya dia di situ?" Sambil mengambil gambarnya.

    "Anak-anak ayo naik!.. " Panggil Papa Lia..

   Akhirnya Lia dan keluarganya pun sampai di desa tujuan mereka. Penduduk desa yang ramah pun menyambut mereka dengan senyuman. Sesampainya di villa Lia dan adiknya pun mengemasi barang mereka di kamar.
    
      Sinar matahari yang mulai meredup membuat Lia merasakan sesuatu yang aneh, Lia tiba-tiba merasa hawa dingin yang aneh. Lia pun menutup pintu jendela, berbaring dikasur nya sembari memakai headphone nya. Lia membuka galeri nya, melihat foto yang dia ambil di perjalan tadi, saat sampai di foto perempuan yang mereka lihat tadi ia terdiam.

    Lia langsung berlari memanggil Sani..
  "SANI!!!!! "... Lia berlari ke ruang keluarga.

" Apa sih kak? Kaya orang budek aja dipanggil begitu???! " Jawab Sani.

" Dek, kamu ingat kan perempuan yang kita berdua lihat di perjalan tadi? "

"Dimana kak? " Tanya Sani.

"Itu loh waktu mobil tadi ban nya bocor.. " Jelas Lia.

  Mama papa pun saling bertatapan dan bertanya pada Lia

"Kapan ban mobil bocor Lia?, kamu gak salah ingat? " Tanya Mama

"Iya waktu di perjalanan tadi loh ma.. " Jelas Lia.

"Nggak kok kak? Kapan ya? Kita kan baik-baik aja dijalan tadi. " Ucap Sani.

"Iya loh Lia, kamu ngawur ya? " Ucap papa sembari ketawa.

Lia merasakan sesuatu yang aneh dihatinya. Sekeras hati ia meyakinkan keluarganya tapi mereka tetap memberikan jawab yang sama yaitu 'tidak ada hal itu'.

Lia pun lari kekamar nya, dia tidak sempat memberitahu Sani apa yang ia lihat di handphone nya.
   Di foto itu, perempuan itu tersenyum.

  Malam hari disaat semua tertidur, Lia bangun dari tidurnya dan pergi ke dapur. Di dapur ia membuka kulkas mengambil air minum.
   "Kenapa San? Kamu mau minum juga? " Tanya Lia saat merasakan ada yang memegang bahunya.

Namun saat melihat kebelakang, tidak ada Sani yang dia maksud. Lia pun lagi-lagi memanggil adiknya.

"San? Jangan main-main deh, gak takut kok kakak" Ucap Lia sambil mencari adik nya.

Saat masuk ke kamar Lia tidak melihat adiknya. Lia pun kembali tidur dia berpikir adiknya pasti bersembunyi untuk menakutinya.

Pagi hari, mama membangunkan Lia.
"Lia.. Bangun, Sarapan.. " Panggil mama.

Lia pun bangun, mencuci mukanya dan menuju ke meja makan. Dia tidak melihat Sani, dia berpikir mungkin Sani sedang di kamar mandi. Tapi ternyata yang keluar dari kamar mandi adalah Papa.

  "Ma? Mana Sani? Kok gak ada? " Tanya Lia.

"Sani? " Tanya mama kembali kepada Lia.

"Iya, Sani. Mama kok kaya gak tau aja sama anak sendiri" Ledek Lia

"Ya gimana mama kamu gak nanya Lia, kan anaknya cuma kamu. " Ucap Papa.

Ucapan papa seolah tombak yang menusuk jantung Lia. Namun Lia hanya diam, tidak membantah.

"Mungkin dia mau punya adek pa." Ucap mama.

"Betul Lia? Papa kira kamu cuma mau jadi anak tunggal, nama adeknya nanti Sani ya? " Tanya Papa.

   Semua nya membuat Lia bingung,
"Ini pasti mimpi! " Ucap Lia meyakinkan dirinya.

Lia membuka ponsel nya kembali, tidak ada satu pun foto Sani di handphone nya. Dia mencarinya di sosmed Papa dan Mama tapi hasilnya tetap sama. Satu-satunya yang masih jelas hanya foto perempuan itu.

  Lia pun berniat keluar villa namun mama tiba-tiba ada didepan pintu,
"Mau kemana? " Tanya Mama.

"Mau keliling ma.. "

"Jangan dulu nak, kamu dikamar aja dulu. " Perintah Mama.

Ucapan Mama Lia yang tiba-tiba dingin membuat Lia merasakan sedikit perbedaan. Dia pun kembali ke kamarnya. Mengunci pintunya, dan semua jendela. Lia memeriksa semua benda di dalam kamar itu.

Benar saja apa yang ditemukannya. Benang dari pakaian tidur Sani tersangkut di pinggir ranjang. Lia mengambilnya. Dan menuju kamar mandi. Lia menatap cermin mencuci mukanya, melampiaskan rasa penasarannya kepada cermin. Tidak sengaja ia memukul cermin itu dan retak. Melihat retakan itu Lia pun mengangkat cermin.

   Ada retakan pada dinding dibalik cermin itu. Lia yang penasaran mencari benda yang padat di kamarnya, dia menemukan sepatu boots nya. Dia takut Mama dan Papa mendengar suaranya. Dia memutar lagu di handphone nya dengan suara yang keras. Dan memukul dinding itu.

    Hal yang ada membuat Lia tertegun. Air mata nya tiba-tiba menetes, mulutnya terbuka namun tak bersuara.
  
SANI TELAH TIADA





Bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CREEPY STORYWhere stories live. Discover now