☀️

Suara tendangan bola menjadi nada diarea gawang lapangan futsal saat ini. Dua orang pemuda yang kini tengah berlatihan tendangan finalty sembari menunggu anggota timnya datang satu persatu. Hyunjin, pemuda itu menjadi kiper saat ini. Hanya sekedar latihan, jika dipermainan normalnya Hyunjin berpangkat sebagai wakil kapten. Lalu, siapa kaptennya? ya benar, Lee Jeno.

Matahari tidak terlalu menyorot, tetapi panasnya masih terasa membara. Padahal baru saja jam tiga sore, “Jeno-ya!” Panggil Hyunjin disela-sela menangkis bola yang melayang kearah dalam gawang. Jeno yang masih asik menendang bola hanya berdehem sebagai sahutan.

“Apa Jaemin melakukan sesuatu yang tidak-tidak padamu?” Jeno berhenti menendang bola ia beracak pinggang menatap Hyunjin bingung.

“Maksutmu?”

“Kau tidak mengerti pertanyaanku tadi? intinya begini saja. Apa Jaemin melakukan sesuatu yang aneh-aneh pada tubuhmu?” Setelah paham pertanyaan yang dimaksut Hyunjin, Jeno langsung menendang semua bola kearah gawang dengan tidak beraturan.

“Ya! Ya! Jeno hentikan bodoh!” Suruh Hyunjin yang langsung dituruti Jeno. Jeno menatap Hyunjin nyalang, “Jangan sebut nama pria itu, sialan.”

“Eh, tapi kau semalam tidur diranjangnya. Apa kau tidak sadar saat terbangun tadi?” Sebuah pertanyaan yang langsung membuat Jeno tersenyum miring. Seperti ada Jeno sembunyikan(?)

“Ya, tentu saja aku sadar.”

“Oh baguslah. Sepertinya kau memang baik-baik saja.”
Percakapan selesai dengan datangnya anggota tim mereka.

Kilas balik Jeno di pagi hari tadi...

Jeno, pemuda Lee itu terbangun karena cahaya matahari dari jendela yang menyorot kearah wajahnya. Jeno pun terusik, lantas ia bangun dan menyadari bahwa dirinya tidur diranjang Jaemin. Ia seketika terkejut buru-buru mengecek bagian tubuhnya, sepertinya masih aman. Tunggu, kenapa ia melakukan ini? ah astaga bodohnya. Kenapa ia merasa takut seperti wanita yang kehilangan keperawanannya, jika Jaemin melakukan sesuatu ia akan melayang bogem mentahan seperti malam kemarin.

Jeno beranjak kekamar mandi tanpa membereskan ranjang milik Jaemin. Selesai membersihkan diri, Jeno memiliki ide gila. Ya, ia memberantakan isi lemari Jaemin dengan mengeluarkan semua pakaian Jaemin, Mengubrak-abrik meja belajar, dan melemparkan kertas f4 kesembarang arah, Jeno juga menyusun 7 kardus berukuran sedang yang ia tulis "Pergilah gay!!!" dan menyusunnya diatas ranjang Jaemin, lalu iapun tersenyum kemenangan. Usai dengan ide gilanya ia keluar kamarnya menuju rumah Jeno dengan membawa perlengkapan futsalnya, Sepatu, dan baju futsal.

Begitulah kilasan balik Jeno sebelum latihan futsal. Ia bahkan tidak takut akan konsekuensi yang didapatnya.

🎸

Kelas Jaemin sudah selesai pada pukul 12.30 PM · Siang. Ia bergegas menuju tempat dimana band nya sering melakukan latihan. Tiba ditempat latihan, disana sudah ada Lino, Renjun, Guanlin, dan Jisung. “Ya Renjun! Kenapa kau tidak masuk kelas tadi? aku menunggumu padahal.” Tanpa mengatakan hallo/hai keteman bandnya, ia langsung menyerocos ke Renjun teman sejurusannya.

“Hahaha, maafkan aku. Aku kesiangan, yasudah lebih baik aku bolos. Seharusnya kau tidak usah menungguku.” Renjun langsung bersuara merasa tidak enak pada Jaemin. Meski Jaemin yang notabene-nya temannya sedari Sekolah Menengah Atas, Ia masih merasa segan walau sudah lama berteman.

“Bagaimana bisa aku tidak menunggu, biasanya kau yang selalu menungguku.” Renjun hanya diam menyembunyikan rona merah muda dipipinya.

Jaemin menghampiri Jisung yang sedari tadi hanya diam membisu. Ah, sepertinya remaja yang baru akan beranjak dewasa itu masih malu-malu. Jaemin duduk sofa sebelah Jisung, ia menepuk bahu remaja itu pelan. Jisung merespon tepukkan dengan menoleh kesipelaku. “Kau membawa gitarnya bukan Jisung-ie?”
Tanya Jaemin dengan lembut, ia tidak ingin anggota bandnya yang baru merasa tidak nyaman.

“Y-ya hyung.”

“Ah baiklah. Kalau begitu, aku ingin melihat skillmu dulu. Ayo kita keruang latihan untuk gitar.” Ajak Jaemin yang langsung dibuntuti Jisung.
















[ Bersambung ]
Di chapter kali ini saya ga tau mau bikin author note apa. Ah ya, kalian bisa tebak kenapa Guanlin jadi anggota band Jaemin.

Itu saja, maafkan saya yang up telat lagi. kemarin saya sedang ga fit, jadi baru sekarang sempat up. tadinya mau tadi siang saya cancel.

Makasih ya sudah baca chapter kelima ini, jangan lupa tinggalkan jejak! love!
see next chapter!

Makasih ya sudah baca chapter kelima ini, jangan lupa tinggalkan jejak! love!see next chapter!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HOMOPHOBIC - JAEMJENWhere stories live. Discover now