I Just Need You| Part 29- Stupid

215 27 0
                                    

PLEASE VOTE IT!!

Lyon-France| 07:00 AM

Me:
Semalam aku mendengar seseorang membunyikan bel. Pagi ini Marc terlihat aneh dan frustrasi. Mungkin sesuatu terjadi.

Q:
Benarkah? Dia juga tidak bisa dihubungi.

Me:
Maka dari itu, cepatlah datang dan lihat dia.

Lucia menghela napas lelah usai mengirim balasan untuk orang di seberang sana yang selama ini membantunya untuk kembali dekat dengan Marc.

Semalam perempuan itu mendengar seseorang membunyikan bel berkali-kali ketika dia dan Marc tengah terlelap. Marc keluar seorang diri dan mengecek apa gerangan yang menganggu tidurnya. Tidak demikian dengan Lucia. Ia tidak peduli akan siapa yang datang. Memilih melanjutkan tidur sampai tidak sadar kapan Marc kembali.

Ketika pagi ini Marc terlihat aneh, Lucia jadi berpikir apakah iya Marc bertemu Alona semalam?

Perasaannya mendadal resah. Takut apa yang ada di pikirannya benar-benar terjadi. Pertemuan kembali Marc dan Alona adalah satu hal yang tidak ia inginkan. Sangat ia takutkan.

Bertahun-tahun lamanya ia berjuang untuk bisa ada di sisi Marc lagi. Memilikinya. Seutuhnya. Ketika ia berhasil, Lucia tidak akan membiarkan seseorang mengambilnya. Sudah cukup ia mengalah.

Fabio Quartararo adalah orang yang paling berjasa atas kembalinya Marc menjadi miliknya. Meski butuh waktu untuk bisa mewujudkannya.

Ketika Lucia ada di titik terendah karena merelakan hubungannya demi orang lain, laki-laki iti datang dan membisikan sesuatu. Mengajaknya untuk mendapatkan apa yng seharusnya menjadi milik mereka.

"Bukankah kau pacar Marc?"

Lucia yang tengah meneguk satu gelas wine dibuat menoleh. Tanpa izin Fabio sudah duduk di depan meja bar sampingnya.

Lucia yang sudah terkontaminasi alkohol tak mampu melihat dengan jelas bagaimana rupa laki-laki di sampingnya. Namun ia merasa tidak asing. "Kau siapa?"

"Fabio Quartararo. Aku sudah tidak asing di telinga orang-orang. Semoga kau juga." Fabio tersenyum tipis setelahnya.

"Ah, benar. Aku ingat siapa kau." Lucia kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya. Ketika akan meneguk kembali, sebuah tangan besar mencegahnya.

"Patah hati?" tanya Fabio sementara tangannya mengambil alih gelas di tangan Lucia lalu meneguk isinya hingga tandas. "Not bad," ujarnya yang tertuju pada cairan merah yang telah ia telan. Lucia masih belum menjawab. "Kau patah hati?" Lagi, Fabio mengulang pertanyaan.

Mata Lucia tak berkedip. Terpusat penuh pada laki-laki itu. Sementara yang ditatap hanya menaikkan sebelah alis.

"Jawab aku."

"Apa pentingnya untukmu?"

"Karena kau akan diuntungkan."

Kekehan Lucia mengudara. "Aku tidak butuh bayaran."

"Kau tahu kenapa aku ada di Madrid?"

Dengan setengah sadar Lucia mencoba untuk menatap wajah Fabio lagi. "Apa?"

I Just NEED You | MM93 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang