"Lepas!" Sungchan menggeleng.
"Jaemin hyung minta agar dia dilepaskan dan tidak dihukum, lebih baik sekarang kita siapkan kamar untuk Jaemin hyung di lantai bawah." Ujar Sungchan, sembari mengode pelayan itu untuk segera pergi dari sana. Myungji mengangguk kecil, dia berdiri dan membungkuk kecil sebelum pergi dari sana. Dia akan mengucapkan terimakasih pada Tuan Muda Na Jaemin nanti sekaligus meminta maaf karena sudah membuat Tuan Mudanya keseleo.
Lima belas menit kemudian, terdengar suara protes Jaemin dari pintu depan.
"Aku hanya keseleo ringan astaga! Aku masih bisa jalan, tidak perlu digendong juga, aku berat!" Tapi Jaehyun tidak peduli dan tetap menggendongnya.
Jaemin yang mulai jengah hanya menurut saja akhirnya. Tidak Tuannya tidak pelayannya sama saja, Jaemin hanya keseleo dan mereka bertindak seakan dia lumpuh total. Jaemin menghela nafas pelan dalam gendongan Jaehyun.
"Kamarnya sudah siap" ujar Jungwoo. Jaemin tidak tahu harus komentar apalagi.
"Terimakasih hyung meski itu sebenarnya tidak perlu." Ujar Jaemin.
"Itu perlu, seminggu ke depan, kamarmu akan ada di bawah." Ujar Jaehyun.
"Aku bawa dia ke kamar dulu" yang lain mengangguk dan memilih pergi ke ruang tengah di lantai satu.
Jaemin dibawa Jaehyun ke kamar di lantai satu dan dibaringkan di kasur.
"Hyung, lain kali ajarkan penolongan pertama pada para pelayan, tadi saat aku keseleo dan hendak mengatasinya, mereka sudah panik duluan dan langsung membawaku ke rumah sakit." Ujar Jaemin, Jaehyun yang mendengar itu terkekeh.
"Kalau Tuan Muda mereka terluka, yang mereka pikirkan adalah segera memberikan penanganan terbaik, dan itu hanya seorang dokter yang mereka pikirkan." Timpal Jaehyun, Jaemin menghela nafas pelan.
"Aku menyerah dengan kalian, aku akan diam saja setelah ini." Ujar Jaemin pasrah, Jaehyun mengusap kepalanya.
"Istirahatlah, aku tahu matamu sejak tadi ingin tertutup." Jaemin mengangguk kecil. Jaehyun tetap berada di sana, dia bahkan menyenandungkan sebuah lullaby untuk Jaemin, dan membuat si manis terlelap. Baru Jaehyun pergi dari sana kemudian.
***
Para Tuan Muda itu tidak kembali ke kantor dan mengawasi kinerja para pekerja mereka dari rumah. Bahkan Lucas dan Jisung memilih bersantai.
"Apa mansionnya harus kita rubah? Hilangkan tangga dan menjadikannya lebih luas dari sebelumnya? Lahan sekitar masih luas kan?" Tanya Chenle.
"Masalahnya kita harus memindahkan tanaman, kolam renang, garasi, dan lainnya." Ujar Doyoung.
"Dan itu merepotkan" sambung Renjun.
"Benar juga sih?" Gumam Chenle.
"Jaeminnie tidur?" Tanya Haechan pada Jaehyun, pria Jung satu itu mengangguk sebagai jawaban.
"Dia terlalu baik" komentar Ten tiba-tiba.
"Kapan sih dia tidak baik?" Tanya Jeno.
"Aku benar-benar takut kebaikannya dimanfaatkan orang lain." Ujar Yangyang.
"Apa kita harus mengubahnya menjadi orang yang keras dan tidak kenal ampun?" Tanya Lucas.
"Dan setelah itu kita tidak akan punya lagi satu-satunya orang yang bisa meredam emosi kita." Tutur Haechan.
"Ah benar"
***
Makan malam kala itu lebih sunyi, karena semua pelayan takut salah bertindak, jadi mereka bertindak lebih hati-hati dan tidak banyak bicara, terlebih satu-satunya Tuan Muda yang bisa berbicara dengan hangat pada mereka sedang sakit dan memilih makan di kamar. Tepatnya dipaksa makan di kamar saja oleh Taeyong.
ESTÁS LEYENDO
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...
![[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN](https://img.wattpad.com/cover/269436347-64-k733470.jpg)