Happy Reading Guyss
.
.
.
.
.
.
🍑🍑🍑Waktu memang tidak terasa ketika kita mengikuti alur Allah dan menjalani semuanya dengan Ikhlas maka semuanya akan terasa ringan.
"Huhh, enggak kerasa uda mesantren lima tahun kurang lebih tapi ilmu belum seberapa,"
"Dadah Anna pulang dulu ya," Septiana yang ricuh di kobong nomer tiga puluh empat
"Why?" Caca yang merasa aneh karena belum waktunya untuk pulang
Septiana yang tiba-tiba disuruh pulang oleh kedua orang tuanya. Membuat septiana sendiri tidak mengetahui alasan mereka.
"Enggak tahu? disuruh pulang ajah," jawab Septiana dengan ekspresi datarnya
"Ya udah, nanti balik lagi ya. Jangan lama-lama," Akka yang tiba-tiba sudah ada di ambang pintu
"Oh ya Na, dipanggil sama Ustadz Fairuz" Akka yang menampilkan ekspresi datarnya
Seketika wajah Septian kembali datar ketika mendengar nama Ustadz Killer itu "Ada apa lagi coba? Anna males ketemunya," Septiana yang mulai berjalan melewati Akka
"Awas loh. Nanti tumbuh rasa makanya jangan terlalu benci!" Ejek akka yang membalikan badanya dan melihat sekeliling
"Yakali. Anna suka sama Ustadz killer, Anna lebih suka sama seseorang," Septianan yang berbicara tanpa menghentikan langkahnya
Setelah septiana sampai di ruang Ustadz Fairuz yang begitu tertata dengan rapih membuat hatinya merasa tenang ketika berada diruangan tersebut.
Septiana melihat sekeliling dan matanya tertuju pada kursi yang kosong "Duduk dulu kali ya," Septiana yang bertanya kepada dirinya sendiri
"Tapi disini enggak ada yang punya kursinya," Septiana yang bingung
"Dah lah, duduk capek juga berdiri. Lagian nanti kelihatan orang gilanya ngomong sendiri mulu," Septiana yang mulai berjalan dua langkah dan duduk dikursi itu tersebut
Kelakuan Septiana membuat seseorang diambang pintu tersenyum mulai berjalan.
"Atas izin siapa seorang santriwati duduk dikursi itu?" Tanya seseorang
Septiana yang mendengar itu langsung terperanjat dengan rasa kagetnya, dan langsung menoleh ke belakang " iya terus Septiana harus berdiri terus ustadz?" Septiana dengan muka tidak bersalahnya
"Lagian maaf ya Ustadz. Ada apa manggil saya?" Septiana yang merasa kesal
"Apakah salah ketika seorang mudaris memanggil muridnya?" Ustadz Fairuz yang mulai duduk di kursi yang agak jauh dari sanah
"Enggak salah!" Septiana dengan polos
"To the point ajah ustadz. Soalnya saya mau pulang dan udah pamit ke Appa," Septiana yang makin merasa kesal ketika melihat wajah Ustadz Fairuz.
"Ya udah tadi Appa nyuruh saya anterin kamu," Ustad Fairuz yang mulai membawa barangnya dan kunci mobil
"Enggak usah Ustadz Anna bisa sendiri!" Septiana yang mulai berdiri mendundukan pandangan dan berjalan
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS FATI
Romance●Dilarang Plagiat Muhamad Fati : Cinta kita, akan Berpasal seperti dalam kitab Sapinatunnajah. Namun bedanya pasal dalam cinta kita berisi hal yang sama yaitu mencintaimu lilahitaa'la dan menyayangimu," Septiana: Iya sebening Cintaku padamu. Sebeni...