Konser Dangdut

226 9 0
                                    

Cerita ini adalah cerita fiktif. Nama dan tempat tidak ada di dunia nyata. Adapun kesamaan adalah kebetulan belaka.

Mitha adalah gadis muda yang cantik dan energik. Sebenarnya, dia anak orang kaya yang berasal dari Bandung. Namun karena ingin menjadi mandiri, selepas kuliah di jakarta dia membuka usaha Event Organizer. 

Karena keuletannya, dia kini memiliki Event Organizer yang cukup terkenal. Setelah lima tahun merintis, EO itu kini menjadi besar. Tak jarang Mitha menjadi promotor konser band ternama, dan seringkali menggandeng beberapa perusahaan besar sebagai sponsornya, termasuk beberapa grup dangdut koplo, mengingat dangdut koplo sedang naik daun.

Suatu hari, Mitha menerima klien dari sebuah desa yang lumayan jauh dari kotanya. Klien itu adalah seorang lurah yang berniat mengadakan pesta untuk warganya.

"Selamat pagi Bu Mitha. Saya Firman yang tempo hari menelepon Bu Mitha" kata Pak Firman memperkenalkan diri.

"Oh ya, saya ingat. Silahkan masuk. Kita bahas kerjasama ini di dalam"  Balas Mitha dengan tersenyum ramah.

Pak Firman pun langsung masuk. Mereka membicarakan rencana untuk membuat pesta rakyat yang menurut Pak Firman  diadakan setelah sukuran atas sukses panen para petani kala itu.

"Wah, ide bagus itu pak. Jadi acara ini rencananya akan diadakan pagi hari sekitar pukul 09:00. Lalu, untuk konsernya bapak mau pilih grup orkes mana? Kebetulan kami ada referensi orkes yang cocok. Biayanya pun gak mahal tapi masalah perform bisa diadu deh. Biduannya juga oke. Ini pak katalog kami dan sudah lengkap dengan set panggungnya berikut harganya. Dpnya juga ringan koq. 30% aja" kata Mitha sambil.menyodorkan katalog orkes dangdut yang jadi andalan EO nya.

Pak Firman membaca katalog tersebut. Akhirnya dia memilih salah satu orkes yang dia sukai. Kesepakatan pun tercapai. Tanggal, lokasi dan Jam sudah di tentukan. Setelah membayar DP, Pak Firman kembali ke tempat asalnya.

Mitha begitu senang mendapatkan job saat itu. Tak butuh waktu lama, dia langsung menghubungi manager orkes dan juga kru panggung. Manager orkes tersebut bernama Pak Broto. Orangnya lucu dan ramah.

"Halo bu Mitha, ada kabar gembirakah hari ini?" Tanya Pak Broto.

"Iya nih Pak Broto, saya ada job buat Pak Broto. Tempatnya agak jauh. Di sekitaran Sragen. Tapi bayarnya oke. Dilebihi malahan." Balas Mitha.

"Wah gak apa apa. Oh ya kapan itu rencananya?" Tanya Pak Broto.

"Acaranya agak mepet. Empat hari lagi acaranya" kata Mitha.

"Wah koq mepet sekali. Untuk persiapan aja kita butuh waktu sekitar 1 minggu. Belum lagi seting panggungnya. Apa gak bisa ditunda Kita sih gak apa apa kalo bayarnya lebih. Tapi lebihnya berapa?" Tanya Pak Broto.

"Oh itu. Kebetulan kalo normal, orkes kalian saya pasang harga 8 juta permalam. Nah karena mintanya dadakan, ya saya minta 13 juta sekali konser. Setelah nego, dealnya 10 juta sekali konser. Lokasi di tempuh 9 jam perjalanan" kata Mitha menjelaskan.

"Dia mau ?" Tanya Pak Broto.

"Dia setuju pak. Katanya di desa itu banyak penggemar kalian" kata Mitha.

"Hmmm...oke deh. Saya deal. Sampai ketemu 3 hari lagi. Saya akan kabari anak anak" kata Pak Broto.

"Oke, terima kasih. Sampai ketemu tiga hari lagi" kata Mitha sambil menutup panggilan teleponnya.

Hari berganti hari. Persiapan demi persiapan sudah dilakukan, dan tanpa terasa, 2 hari telah berlalu. Tibalah saat hari eksekusi. Namun permasalahan timbul ketika hari H, hari dimana Tim siap diberangkatkan. Kru panggung sudah siap dan stand by di lokasi terlebih dahulu. 

Kumpulan Cerpen HororWhere stories live. Discover now