25. Love Me Love Me

Start from the beginning
                                    

"Gapapa gue" sahutku menenangkan Somi

"Bisa Ujian kan?" tanya Somi lagi

"Bisa"

"Bisa fokus belajar?"

"Bisa"

"Bisa tanya Haruto kerjain PR?"

"Bisaaaa"

"YEAAYYYY!" Seluruh anak kelas pun langsung tiba-tiba bersorak gembira

Hah?

"Heh! Gue keceplosan amjinc!" ucapku sambil merutuki kebodohanku

"Cepet telfon se-ka-rang!" ucap Somi menekankan kata sekarang

Bahkan Somi udah membuka handphone gue dan menekan tombol telfon pada kontak Haruto.

"Halo sayang?" ucap Haruto di seberang sana

"Halo juga sayang" sahut Hoshi usil

"Sayang?" panggilnya

"Apa sayang?" Dokyeom ikut-ikutan

"Ra, cepat ngomong!" bisik Somi sambil melotot

Gue pun menghembuskan nafas terakhir, gak.

Gue menghembuskan nafas berusaha sabar dengan anak-anak ngen ini.

"Kamu bisa ke kelas aku gak? bantuin aku kerjain PR?" tanyaku sambil berekspresi 'puas lo hah!' ke Somi

dan tentunya Somi sangat puas. Ia mengangguk sambil tersenyum seakan-akan mengatakan 'you doing great bestie'.

"Okey aku kesana sekarang" ucapnya

"Makasih Narutoo sayangg mmuaach" ucap Dokyeom sambil menekan tombol merah yang memutuskan panggilan Haruto

.

Haruto pun langsung datang ke kelas gue dengan tangan kosong, untung dia bawa otaknya. Ia langsung menghampiri meja gue

"Mana PR-nya?" tanyanya

Gue pun langsung mempersilahkan Haruto duduk di bangku gue dengan buku tugas metik yang udah terbuka diatas meja dan ia pun langsung mengerjakannya dengan cepat

"Btw, Haruto. Bisa lo tulis di papan aja gak sih jawabannya? Masalahnya yang mau nyalin sekelas nih, mon maap ye" ucap Jun dengan santainya

Haruto pun langsung mengerenyitkan dahinya heran dan menatap Nara seakan-akan meminta jawaban. Sedangkan gue malah memalingkan pandangan gue ke arah lain

Haruto pun lanjut mengerjakan dan mengabaikan bacotan Jun hingga selesai dan meletakkan pulpen diatas meja. Dan tentunya para setan itu langsung berebut mau nyalin jawaban dari buku gue tapi ditahan Haruto.

"Gue kasih, tapi ada syaratnya" ucapnya

"Yaelah pake syarat udah kayak minta jawaban ke dukun" nyinyir Seungcheol
"Udah turutin aja udah" kata Minghao
"Emang apaan sih syaratnya?" tanya Wonu

"Bujuk Nara nikah sama gue" ucap Haruto yang membuat gue menengok cepat

"Gampang itumah" sahut mereka serentak dan kompak

Heol, setelah dijual oleh Bang Daniel dan Mamah, tampaknya gue juga di jual oleh teman-teman gue. Benar-benar tidak dapat dipercaya!

gue yang udah cape dengan kenyataan ini pun cuma diem dan menarik Haruto keluar kelas

"Udah gila lo?" tanyaku

"Iya, gila karna lo" sahutnya

"Haruto bisa gak sih gausah bawa-bawa temen gue, kita bahas itu nanti setelah ujian" ucapku

Tetangga | Haruto Watanabe  ✔️Where stories live. Discover now